Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Air Terjun Sumenep, Keindahan Alam yang Belum Terjamah

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Kita mau bikin acara piknik lintas komunitas Jepara. Tanpa bawa bendera mana pun, tapi memberi kesempatan para komunitas membentangkan spanduk/banner, dan duduk bersama banyak komunitas lainnya.

Sebuah WhatsApp masuk di Hpku tanggal 20 Februari 2016 kemarin. Piknik Lintas Komunitas Jepara? Wow!!! Senengnya punya teman seprofesi yang mau berbagi kaya Mbak Susindra ini, hihihi.

Akhirnya minggu 21 Februari 2016, untuk pertama kalinya, kami semua komunitas yang ada di Jepara bersatu. Sebenarnya bukan hanya komunitas, personal yang mau gabung juga boleh. Sesuai petunjuk, kami berkumpul di Kecamatan Batealit. Jam karet ternyata tak bisa dihindari. Harusnya kumpul jam 8, kami malah baru berangkat jam segitu, hihihi. Dan tempat pikniknya adalah Air Terjun Sumenep.

Don’t worry be happy, walaupun telat dan sedikit salah tempat, kita tetap santai. Dan akhirnya kita semua kumpul di depan kecamatan Batealit yang letaknya setelah lapangan dan perempatan yang sebelahnya ada puskesmas. Ini kalau kita ambil jalan dari arah kota ya. Kalau dari Jepara bagian utara atau selatan ya beda lagi. Setelah say hallo, akhirnya kita berangkat juga.



Kita konvoi, ala anak motor gitu. Ya iyalah, kita semua bawa motor, saling bonceng. Air terjun Sumenep terletak di Batealit tepatnya di Desa Setro. Sebenarnya desa ini tidak asing wong jaman sekolah dulu ada beberapa teman yang berdomisili di sana.

Sebelumnya kita diberitahu bahwa tempat parkir ada yang terletak di pintu masuk. Saat naik nanti juga ada parkiran. Tapi akhirnya kita sepakat ambil parkiran di bawah. Kurang lebih pukul 09.30 setelah semua motor terparkir, kita diajak kumpul. Seperti banyak pendakian, kita berdoa terlebih dahulu. Mas kordinator juga menghimbau agar kita tidak membuang sampah sepanjang jalan atau ketika sampai di sana. Kita juga tidak boleh merusak alam. Bekal?! Sebelumnya memang dikasih tahu kalau di sana tak ada penjual makanan. Semua kudu persiapan bekal sendiri.

Kurang lebih seratus peserta hadir dan kita semua jalan kaki. Kalau kata Ninja Hatori, mendaki gunung lewati lembah. Sungai mengalir indah ke samudra. Bersama teman bertualang!!! Saya yang baru pertama kali bolang ke air terjun, terus terang rasanya, wow!!!


Namanya desa ya gitu. Sawah, kebun, jalan setapak. Jalan naik, turun, becek habis hujan, dan saya merasa agak saltum. Saya pikir medannya nggak akan seperti itu. Harusnya saya ngobrol dulu sama teman sekolah yang sering ke Tinesan, salah satu tempat yang dilewati ketika ke air terjun.

Tinesan sendiri adalah kebun yang isinya pohon pinus. Lidah orang jawa, Pinus jadi Tines. Dan di Tinesan ini kita berhenti sebentar untuk sekadar menarik napas. Suasananya adem. Walaupun di kebun, nyamuk ternyata nggak lewat. Kita jalan lagi. Meski cape ya kita senang-senang saja. Masa iya setengah jalan, belum lihat air terjunnya kita balik? Eman-eman dong!

Ternyata di beberapa titik ada yang menawarkan parkir. Selain itu ada yang jual air minum juga. Pengen sih beli. Tapi inget kata Mas Indra pada Mbak Susi. Jangan minum, nanti nambah haus.


Pukul 10.20-an kita sampai di atas bukit dengan plang ‘Air Terjun Sumenep’. Karena tempat ini masih belum terlalu dikenal, plang petunjuknya masih sederhana banget. Jalan lagi, kali ini menurun dan jauh lebih ekstrim dari jalan sebelumnya.


Setelah jalan sekitar 20 menit, penampakan air terjun tingkat satu sudah terlihat. Tingkat satu, masih ada tingkat lainnya? Iyap! Betul sekali! Jadi, Air Terjun Sumenep ini memiliki tiga tingakat dengan ketinggian yang berbeda. Nah tujuan utama kami di tingkat satu dengan tiga aliran. Kurang lebih pukul sebelas, akhirnya kita bisa menikmati dinginnya Air Terjun Sumenep tingkat satu, yey!

Tingkat satu ini tidak tinggi, tapi lumayan lah. Rasanya setelah jauh berjalan, semua terbayar. Jangan berharap di air terjun ini kita bisa berenang atau apa pun. Tempatnya kecil, nggak terlalu luas. Kita cuma bisa mandi, kalau mau, tapi nggak bisa berendam. Beberapa peserta yang kuat naik, mereka akhirnya ke tingkat dua. Bagaimana dengan saya? Saya cukup menikmati tingkat satu ini. Bagaimana pun ini mbolang perdana saya. Fisik saya, wuih, jangan ditanya.





Makasih buat makan siangnya, Mbak Sus :)
Kita main-main seadanya. Ada yang duduk manis, menikmati makan siang, foto-foto di air terjun dan sebagainya. Sayangnya semua harus segera diakhiri karena hujan mengguyur daerah air terjun. Ketika berangkat sebagian ada yang terpeleset. Lalu saat pulang ternyata hujan datang, mungkinkah cobaan kita akan jauh lebih berat?!






Nyatanya saat kita naik ke atas malah terbilang cukup mudah. Mungkin karena air yang mengalir dan juga pertolongan dari Tuhan. Tetap kita semua harus hati-hati dengan jalan yang cukup licin.

Saat kami naik, ternyata malah banyak pengunjung yang menyusul. Kebanyakan mereka anak muda yang saltum melebihi saya. Celana jins, sepatu berhak, duileh. Dipikir mau jalan di catwalk. Saya yang pakai flatshoes akhirnya pilih sandal jepitnya Destin. Eh mereka malah asik pakai sepatu gituan. Sampai di atas ternyata hujan berhenti. Saat kita jalan lagi ternyata tanahnya kering, nggak hujan. Walah! Jadi cuma di daerah air terjun saja yang hujan.

Karena tujuannya pulang kita berjalan cukup santai, saya dan Mbak Susi nyempatin foto-foto sebentar. Saat berada di pantai, saya ambil pasir. Kalau di sini, bisa ambil apa buat oleh-oleh? Kata Mbak Susi, kita hanya boleh ngambil foto. Daun atau apa pun yang ada di alam nggak boleh di ambil. Cukup lah kita abadikan semua dengan gambar

Sepanjang jalan ternyata masih banyak pengunjung yang datang. Entah memang suka tantangan atau apa, mereka ini naik motor. Nggak tanggung-tanggung. Ada yang sampai melewati jalan kecil setapak.
Sebenarnya itu terserah mereka. Tapi mereka hanya bawa motor, tanpa helm atau apa pun yang bisa melindungi tubuh. Dan ya, jalan sekecil itu dilewati motor dan orang. Mepet banget. Masa iya kudu minggir ke tanah miring?! Dan karena mereka jalan semakin licin. Mari abaikan nasib mereka karena akhirnya kita sampai kembali ke parkiran. Dan kita pun pulang membawa kenangan!!!

Cuma gitu aja, Ji? Nggak ada adegan apa gitu?! Tergelincir, ditolong cowok, jatuh cinta, pedekate, nggak ada adegan gitu?!

Ehm, mau jujur apa ngawur?! Sebenarnya ada sih cerita kaya gitu, hihihi. Dia datang setelah rombongan kami. Pertama kali lihat, dia udah nyedot perhatian gitu. Ganteng?! Ya gitu deh! Karena nggak berani kenalan, ya udah sok-sokan curi foto dia. Mau tahu siapa dia? Tunggu postingan saya selanjutnya, ya!!! Hihihi....

Cowok Baju blaster itu yang jadi incaran saya. Kecil, imut
Untuk yang mau datang ke Air Terjun Sumenep, Keindahan Alam yang Belum Terjamah, dari Desa Bawu lurus saja ke arah timur. Sampai kecamatan lurus terus, terus, pol deh yang namanya Desa Bate Setro. Kalau kalian dari luar kota, baiknya nyewa kendaraan. Belum ada bis yang sampai ke sana. Hanya angkot dan ojek yang bisa digunakan. Mobil bisa, tapi ya nyewa atau bawa sendiri. Jangan lupa bawa bekal dan juga jangan saltum.


Thanks buat keluarga Susindra yang sudah ngajak saya. Makasih buat Lintas Komunitas Jepara, Mas Odi, Ulya, semua yang tak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih karena memberi pengalaman pertama yang manis buat saya. Sampai jumpa di piknik kita selanjutnya, ya!!!
Happy Blogging!!!

Foto: Koleksi pribadi dan dari grup Lintas Komunitas

29 comments

Enny Law said...

Sumenep itu Madura kan ya? atau cuma namanya aja sumenep? :D

Milda Ini said...

wow, subhanallah indahnya...sejuk banget

Mas Darsono said...

Wah, air terjunnya ada 3...
keren keren...

Desy Yusnita said...

Jadi total jalan brp km mba jiah....aku punya pengalaman serupa juga mba.

Tapi lelahmu terbayar sambil main air kaan?

Afifah Mazaya said...

Aku kok malah suka lihat pohon-pohon pinusnya, ya. Adeeem.

Nasirullah Sitam said...

Akhirnya air terjun ini dikenal :-D
Semoga air terjun Dung Paso dan Papasan juga ikut lebih terkenal :-D

Jiah Al Jafara said...

duh brape ya mbak? gak bawa meteran, hihih. ada kalo lima km

Rosalina Susanti said...

Pengen iihh ke air terjun. Pernahnya ke montel doang :(

Titi Alfa Khairia said...

OOO kirain air terjun Sumenep itu ada di Madura, padahal di Jepara, ya

momtraveler said...

Ealah aku kira air terjunnya di sumenep keren tapinya..airnya bikin pengen nyemplung. Kapan2 pengen kesini ah

Diah Kusumastuti said...

Wah.. Seru ya pastinya. Rame-rame trus medannya menantang. Pengen aku kayak gitu, tapi anak-anakku masih kecil2...

Yonna | About My Parenting said...

Baru tau kalo lagi mendaki gitu, kalo haus jangan minum.. kalau aku yg kesana pasti udh berat duluan di konsumsi kali yaaa :P

Agil Yanuar said...

Bisa nih mampir ke Air Terjunnya kalau main di area Jepara :D

Bisa buat lompat lompat ga yah hehe.

Namanya kaya kota di madura

Susindra said...

Sama-sama Jiah... kelihatannya ini versi lain sogokan karena minggu tgl 13 ini mau jalan2 lagi deh....
Tenang... sudah kusiapin menu sedep untuk hari minggu besok. Ada porter yg siap bawa kok. Hahahaha...

Hidayah Sulistyowati said...

Aku malah penasaran sama cowok pakai baju blaster *terlalu fokus* hahahaha...

Retno Andini said...

yah sayang banget mbak hujaaan :( jarang-jarang ngeliat air terjun langsung berjejer tiga gitu hihi keep sharing ya mbak :D

astin said...

seneng ya yang bisa jalan-jalan bareng dengan sesama bloger. Aku kenal Mbak Susindra yang suka main kain flanel dan Jiah yang suka flash fiction,ternyata dua-duanya pecinta alam garis keras. Salut

retno said...

jadi inget jaman SMA dulu, sering mbolang....

Akarui Cha said...

Air terjunnya baris tiga. Indonesia emang beneran keren ya Mba. Banyak tempat wisata yang belum banyak dikenal gitu.

Aprillia Ekasari said...

Senengnya bisa jalan2...
btw, kirain tadi cowok yg gk diajak kenalan, yg pake baju abu2 or putih di poto itu hahaha

Fakhruddin said...

Wah keren, baca judul kirain itu di Madura :-) Jepara keren. Salam dari Tuban.

Tira Soekardi said...

air terjun itu eksotis, tapi biasanya menuju ke sana pasti medannya berat ya

Dewi Elsawati said...

Impianku banget, kalau sudah pulih pasca melahirkan, mau liburan ke tempat yang ada air terjunnya :D

Naqiyyah Syam said...

Masya Allah, air terjuuun, aiih pengen berendam deh, segaaarnya pasti asyik ya jalan2 ke sana.

Enny Mamito said...

Waa..kereenn..jadi mupeng :)

Khoirur Rohmah said...

Mbak Jiahhh... ditunggu postingannya yang cowok berbaju blasternya ya.... xiixiixixixixi
airterjunnya menantang juga mbak buat dikinjungihhee

Ade Anita said...

Asyik banget tuh seseruan jalan rame2... biar jalan jauh gak bakal kerasa

lianny hendrawati said...

Wow air terjunnya indah banget Jiah. Rasa capek rasanya hilang begitu liat air terjunnya ini ya :)

Nasirullah Sitam said...

Ingat banget, minggu setelah ke sini dan fotoku diposting teman-teman dari Jepara Hari Ini dan Visit Jepara terus ada agenda ini. Duh agenda yang ke Pulau Panjang pun aku gak ikut :-( -(