Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Banyu Anjlok, Surga Tersembunyi di Kaki Muria

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Kamu nggak perlu mati kalau ingin melihat bidadari, cukup lihat saya saja, hihihi. Serius deh, ada yang mempesona, Banyu Anjlok, Surga Tersembunyi di Kaki Muria.

Banyu Anjlok itu apa?



Masih ingat saat saya mbolang di Air Terjun Sumenep? Naaa Banyu Anjlok ini salah satu air terjun yang ada di Kecamatan Batealit juga tepatnya di Desa Sumosari. Dalam bahasa Jawa, banyu artinya air sementara anjlok artinya terjun. Banyu Anjlok ya Air Terjun.

Piknik ke Banyu Anjlok sendiri sebenarnya sudah sejak Maret lalu bersama Folkom. Saya sok sibuk sih makanya baru bisa nulis ceritanya, hihihi.

Untuk ke Banyu Anjlok, kemarin kita lewat daerah Pancur lalu Sumosari. Jembatan yang biasa sedang rusak. Jadi ya lumayan putar arah. Sebelumnya si Kakak sudah wanti-wanti bahwa jalanan di sana ekstrim. Dibanding ke Air Terjun Sumenep, perjalanan ke Sumosari lebih wow! Badan kita kudu strong. Selain itu, motor yang kita bawa harus lebih strong.



Dari Kecamatan Batealit perjalanan dimulai pukul 08.30 dan harus berjuang dengan jalanan sampai pukul 09.40 an. Jujur kalau saya naik motor sendiri nggak akan sanggup. Salut pada peserta perempuan yang mengendarai motornya sampai lokasi.

Oh iya, di Sumosari ini banyak sekali air terjun. Jadi jangan sampai salah lokasi ya. Banyu Anjlok paling jauh. Kalau ada yang parkir di bawah, berarti bukan Banyu Anjlok.

Pukul 10.00 kita mulai perjalan ke air terjunnya. Harap hati-hati karena tanah licin, samping jurang dan banyak aliran air. Normalnya setengah jam sampai. Tapi karena kebanyakan gaya, saya menghabiskan waktu selama satu jam. Ya foto lah, eksis lah, selfie, ada saja kerjaannya.

Jalanan di sana meski sempit tapi bikin hepi. Banyak sekali view yang bikin kita melek. Naik turunnya juga nggak seribet saat di Sumenep. Dan nggak nyesel deh kalau akhirnya lihat air terjun yang seger itu.

Ji, Banyu Anjlok betulan di Kaki Gunung Muria?

Iya betul. Coba lihat peta deh. Gunung Muria depannya memang Kudus. Dan di kaki belakangnya ya Jepara, Desa Sumosari salah satu diantara kakinya.



Salah seorang penduduk asli yang kebetulan di sana menjelaskan bahwa setelah jurang seberang sudah masuk daerah Kudus. Kalau mau uji nyali, bisa sih hiking menyusuri kaki Muria, hihihi.

Air Terjun di Sumosari ini sebenarnya sangat potensial lho kalau dijadikan tempat wisata dengan penginapan. Ada sih warga yang jualan makanan kecil, kopi, ya sebatas itu. Padahal kalau saja warganya mau untuk mengembangkan, bisa jadi tempat piknik yang asik.



Banyak pohon kopi yang harusnya bisa dibudidayakan. Cabe yang pengen saya panen, dan pastinya banyak pemandangan yang eksotis, nggak kalah dengan sawah-sawah yang ada di Bali.

Lalu? Kita pulang, kembali ke peradaban, hahaha. Pulang tetep kudu strong. Semoga kalau ke sana lagi, jalannya sudah jauh lebih baik.

Ke Jepara main ke pantai? Itu mah biasa. Yuk ah ke Banyu Anjlok. Kalian bisa lihat surga tersembunyi di kaki Gunung Muria.


Sampai jumpa! Happy Blogging!

26 comments

Hairi Yanti said...

Kece banget banyu anjloknya. Itu seperti My Trip My Adventure ya perjalanan ke sana...

Jiah Al Jafara said...

Yg ini jlnnya lbh mudah mbak, hepi lah

Rosalina Susanti said...

ada gak sih air terjun yg untuk menujunya gak perlu jalan jauh? :D

Riri kusnadi said...

Namanya lucu ya banyu anjlok ... Memang keindahan alam indonesia ga ada duanya yaa :)

Jiah Al Jafara said...

Adaaa. Next time dipost

Liswanti Pertiwi (PenaLiswanti) said...

Air terjunnya indah banget mba

Liza-fathia.com said...

Banyu itu artinya air ya mbak? Anjlok terjun?

Djangkaru Bumi said...

Sayang banget ases jalannya belum kena sentuh aspal. Pemerintah setempat apa kurang sigap, atau masyarakat setempat tidak punya semangat swadaya ?
Licin tenan !!!!

Ophi Ziadah said...

war biassaa cantiknya..
tapi rute tempuhnya juga war biasaah perlu tenaga muda dan kaki muda ini mah

Ira guslina said...

Ada mba... ke air terjun lembah anai sumatera barat.. letaknya di pinggir jalan raya..m hehee #nyamber..

Btway itu airnya keliatan jernih ya mba..

Ria Tumimomor said...

beneran bisa anjlok ya badannya kalau lagi gak fit :))))

Jiah Al Jafara said...

Njawa ini namanya

Jiah Al Jafara said...

Iyesss

Jiah Al Jafara said...

Iya di atas sdh tak sebut mbak, banyu air, anjlok terjun

Jiah Al Jafara said...

Bknnya tdk tersentuh, tp tiap hari ada truk besar yg ngambil batu. Jadi rusak jalannya

Jiah Al Jafara said...

Ke air terjunnya nggak seekstrim itu mbak. Bs naik mobil sampe parkiran

Jiah Al Jafara said...

Hihihi, klo lg gak sehat jalan sante aja mbak

Ida Tahmidah said...

Waah asyik niih ..jadi ngebayangin main di dekat air terjunnya... suegeer :)

Ade anita said...

Mau kesananya itu tapi yg penuh perjuangan

Ade said...

Air terjunnya baguussss

Kang Nurul Iman said...

Wah keren juga ya air terjun anjlok, kalau kondisi jalannya gimana mbak rata atau ada yang rusak ?

lianny hendrawati said...

Duh bagus sekali air terjunnya Jiah, tapi ngebayangin jalannya itu lho, capeeek :)

Nasirullah Sitam said...

Belum sempat aku ke sini. Sengaja abis dari Sumenep aku ke Dung Paso..

Anisa AE said...

Waaa pingin liat langsung banyu anjloknya

Ernawati Lilys said...

mauuu donk ikutan jiah, jalan2 ke tempat bagus kayak gini. seru kayaknya

anotherorion said...

keren air terjunnya tinggi banget, tapi jalan kesana perjuangan juga ya hehehe