Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Periksa Kehamilan di Puskesmas Jepara Saat Pandemi

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Periksa kehamilan, siapa yang hamil? Yang jelas bukan saya sih. Belum hamil kok. Masih nyari Bapaknya anak-anak, hahaha.

Jadi kemarin hari Kamis, 2 Juli saya nganterin Mbak saya periksa kehamilan ke Puskesmas Jepara. Musim Pandemi jadi banyak yang hamil? Iya kayanya. Kehamilan Mbak saya sendiri sudah memasuki Minggu ke-21.


Kenapa Pilih Periksa Kehamilan di Puskesmas Saat Pandemi?

Sebenarnya kalau boleh, musim seperti ini saya akan menghindari pergi ke Rumah Sakit, Klinik, atau Puskesmas. Tapi karena memang harus, ya mau gimana lagi. Waktu awal periksa kehamilan, Mbak saya pergi ke bidan desa. Lalu bulan kemarin pergi ke Puskesmas karena harus tes darah dan lainnya. Niatnya untuk bulan ini mau ke bidan desa lagi. Tapi kabar buruk datang.


Bidan desa saya kena Korona dan baru saja dijemput di hari Rabu. Sekampung geger dong! Eh enggak juga sih. Tidak seheboh itu. Jadilah Mbak saya memutuskan untuk ke Puskesmas. Kenapa saya yang antar? Ya karena Kakak Ipar kerja dan saya yang punya SIM.

Ketika kabar Bu Bidan kena Korona muncul apalagi di Jepara kasusnya tinggi banget dengan total saat ini 460-an, pertanyaan muncul dong. Beliau ini bertugas di Puskesmas juga. Apakah Puskesmasnya tutup?


Nekat saja sih sebelum setengah 8, kami pergi ke Puskesmas Jepara. Alhamdulillah enggak tutup. Setelah parkir motor, kami cuci tangan baru masuk. Suasana masih sepi dan memang sengaja berangkat pagi. Mbak saya dapat antrian nomor 7. Setelah dipanggil, kami pergi ke Poli Ibu dan Anak. Menunggu antrian sekitar 2 orang, akhirnya Mbak saya masuk. Enggak sampai 30 menit dari daftar, kita pun bisa pulang. Mbak saya dapat vitamin dan penambah darah untuk satu bulan. Kalau punya BPJS atau KIS bisa dipakai dan tanpa bayar alias gratis.


Kalau biasanya saat saya masuk ke tempat belanja ada yang ukur suhu, di Puskesmas waktu itu enggak ada. Enggak paham sih, memang enggak ada atau petugasnya belum datang. Selama di sana, saya juga hanya pegang smartphone, tas sendiri dan duduk di bangku. Deg-degan juga lah, hahaha.

Dan ngomong-ngomong, kasus Bu Bidan desa yang kena Corona Virus itu awalnya beliau rawat inap di RS karena demam tifoid. Dengan kondisi tubuhnya yang kurang sehat, akhirnya itu virus bebas masuk. Apalagi banyak Tenaga Kesehatan atau Nakes di Jepara yang juga kena. Corona di Jepara Menggila. Saat ini posisi beliau sendiri sedang diisolasi di D'Season Jepara agar tidak kontak dengan keluarga atau orang lain.

Sebenarnya saya sedikit bersyukur karena itu. Maunya ya biar yang lain saja kalau kena. Tapi karena dari desa saya sudah ada, ya cukup satu itu saja. Dengan adanya kasus ini, orang-orang jadi lebih peduli dan lumayan mematuhi protokol kesehatan seperti pakai masker. Sebelumya, wah jangan ditanya. Ngenyelnya elus dada.

Saya berharap orang-orang khususnya di Jepara jadi lebih sadar bahwa virus ini benar adanya. Enggak ada juga tuh namanya konspirasi. Yang jelas, kita wajib mematuhi protokol kesehatan suka atau tidak. Itu semua demi kebaikan bersama.

Semoga kita tetap diberikan kesehatan dan juga kekuatan untuk melewati masa sulit ini. Dan yang sedang sakit, semoga segera sembuh. Amin....

Begitulah cerita saat periksa kehamilan kemarin. Kalian ada cerita juga saat harus berobat di masa pandemi seperti ini? Jangan lupa share ya! Sampai jumpa. Happy blogging!

13 comments

kazvampires said...

"Periksa kehamilan, siapa yang hamil? Yang jelas bukan saya sih" LOL

Nchie Hanie said...

Jiaaaah.. haduuh aku dah seneng kirain jiAh hamil, bahkan mo nanya ko ga undang2 eaaaa..
Ternyata masih dalam proses pencarian eeaa..

Alhamdulillah belom pernah berobat selama PAndemic ini, semoga disehatkan semuanya yaa. Cuma ngomongin inget Puskesmas, inget cerita adekku yang rumah pinggir Puskesmas, ada yang postif dan hebohnya bikin khawatir sekomplek.

Tetty Hermawati said...

aku belum ke dokter lagi semenjk pandemi, suamiku sakit gigi, tapi blum berani ke klinik, dan banyak klinik gigi juga belum buka, jd masih konsumsi obt d rmh aja, semoga lekas hilang corona ini ya alloh, biar ga was2 kalau mau ngapa2in

Mechta said...

Wah berbeda dg pengalamanku kmrn saat ke pusk dan RS, pemeriksaan cukup ketat lho meski Alhamdulillah kabarnya daerahku sudah masuk zona hijau. Semoga pandemi di Jepara juga segera terkendalikan ya.. Sehat2 ya Jiah..

winda - dajourneys.com said...

sehat sehat ya mbak, liat judulnya sudah mau ngucapin selamat aja nih hahahaa :)

Elly Nurul said...

Saat pendemi seperti ini memang kita diusahan untuk tidak berkunjung ke tempat yang banyak orang berkumpul, salah satunya RS.. tapi saat hamil gini ya mau tidak mau harus periksa kondisi debay ya mbak.. namun tetap menjaga protokol kesehatan

Yuni Handono said...

Saat pandemi ini memang tidak dianjurkan untuk hamil duluan...tapi mau gimana lagi namanya juga pasangan sah, sah dong kalau istri hamil hahaha....tapi memang riskan ya kalau harus pergi ke rumah sakit atau klinik...takut terpapar virus covid-19, apalagi dengar ada bidannya yang dinyatakan positif Covid-19. Semoga kakaknya sehat selalu sampai proses persalinannya nanti. Aamiin.

Desri Desri said...

kalo di daerah ku ke Puskesmas malah horor mba karena semua petugas pakai apd lengkap setiap hari, yang pertama kali turun saat ada info positif covid19 pun dari puskesmas terdekat.

Uniek Kaswarganti said...

Ngeri juga ya Jiah kalau di sekitar kita sudah ada yang kena Corona. Duuhh jadi parno mau ngapa-ngapain. Tapi ya namanya periksa kehamilan kan ga mungkin dokternya yang datang ke rumah pasien ya. Semoga tetap sehat selalu ya kita semua.

Lidya Fitrian said...

Udah disclaimer duluan di awal postingan takut dipikirnya Jiah yang periksa kehamilan :-D
Gpp nganterin mbak jadi nanti kalau hamil udah ada bayangan ya

lendyagasshi said...

Alhamdulillah,
Sehat-sehat selalu kaka ipar, Jiaa...
Tau adiknya blogger malah dijadiin tulisan, hihii~

memang gak setiap tempat kesehatan ada ukur suhu.
Sedih siih yaa...padahal ini bisa jadi saringan awal.

Rahmah 'Suka Nulis' Chemist said...

Jangankan di Jepara, Mbak
Di Surabaya aja masih ada yang anggap Corona nggak ada
Padahal ambulans sudah bolak-balik lo jemput orang

mardanurdin.com said...

Alhamdulillah sehat selalu ya mbak. Pandemi ini memang begitu mbak, sifatnya tega tidak milih-milih orang apalagi tempat.