Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Anak Yang Sibuk

Lihat wajah kusut, "Kenapa?" tanya saya pada keponakan
"Tadi ngantuk, ketiduran!" ucapnya sambil menangis
"Makanya bobok, jangan main HP terus!"
Dan sepanjang jalan saat menjemput sekolah, saya ngomel kaya Emak-emak. Lalu tersadar, itu hanya mimpi, hahaha.

Hari Senin lalu, Keponakan ada gladi bersih untuk ANBK. Jadwal yang didapat itu pukul 14.20. Jadi seharian dia main ponsel sampai saya ngomel memintanya berhenti untuk belajar lalu tidur. Eh malah saya yang terbawa mimpi. Saat saya bangun, itu Bocah sudah tidur siang.

anak sekolah yang sibuk

Btw, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan yang diselenggarakan Kemdikbud sebagai pengganti ujian nasional. Setahu saya, yang ikut ini adalah siswa kelas 5, 8, dan 11. Saya tidak tahu pasti tesnya seperti apa. Sepertinya sih model kaya tes prakerja. Tentunya soal berdasarkan kelasnya. Tolong koreksi jika saya salah.

Keponakan saya termasuk anak yang sibuk sejak naik ke kelas 5 SD. Dalam sehari, dia sekolah 3 kali. Pagi sampai siang masuk SD. Lalu siang sampai sore masuk Madrasah Diniyah di kelas 5. Sore sampai Isya', dia masuk Sekolah Pondok di kelas 3. Tanpa bimbel, Hari-harinya sudah penuh.

Apakah semua anak seperti Keponakan?

Setahu saya, hanya Keponakan yang sekolah 3 kali sehari kaya minum obat. Teman-temannya hanya mengambil 2 waktu. SD - TPQ, SD - Diniyah, SD - Sekolah Pondok. Ada pula yang hanya masuk SD tanpa sekolah ngaji. Semua kembali ke orang tua masing-masing dan anak. Kebetulan, Keponakan memang mau. Kalau hanya ambil SD dan Diniyah, nanti dia mandek ngaji. Makanya sekalian dibuat sibuk saat masih kecil.

Masuk kelas 5 SD, dia terpilih sebagai ketua kelas. Di kelas 4, dia jadi bendahara. Saya ajari pencatatan uang yang paling mudah. Kalau urusan ketua, saya tidak berpengalaman. Jadi kadang iseng dan bilang, Bu Ketua jangan galak-galak. Habisnya dia mirip saya yang garang, hehehe.

Beberapa waktu saat sudah aktif sekolah, dia juga terpilih untuk mengikuti lomba senam kelompok SD. Karena anaknya suka menari, jadi dia belajar sendiri lewat YouTube baru latihan bersama timnya. Tidak sempurna, tapi bolehlah untuk tampil.

kegiatan sekolah

Saat masuk bulan Agustus, dia mulai ikut latihan Pramuka dan Drumband. Sebetulnya tidak ada rencana tampil atau kemah. Hanya kegiatan biasa untuk ketrampilan anak-anak. Ini juga tidak semua siswa, yang mau ikut saja.

Ketika menuju Hari Kemerdekaan, dia terpilih jadi petugas upacara tepatnya dirigen, pemimpin paduan suara. Sebagai orang yang buta nada, saya hanya bertanya apa dia hafal atau tidak lagu-lagu yang akan dinyanyikan. Ternyata setiap sebelum pulang sekolah, mereka latihan nyanyi di kelas. Mana ada yang kelewatan liriknya, lucu. Setelah itu, setiap hari Senin saat upacara, dia selalu bertugas.

Masih di bulan Agustus, dia juga terpilih untuk mengikuti Mapsi, Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami. Ada 7 anak terdiri dari kelas 4 dan 5 yang ikut Lomba Sekolah di tingkat kecamatan ini. Dia sendiri mewakili cabang Sholat dan Wudhu. Belum juara, tapi SD-nya dapat 2 piala dari cabang lain. Dan kesibukan Keponakan terakhir kemarin adalah jadi Pembawa Acara di SD. Alhamdulillah semua berjalan lancar.

lomba sekolah

Well itu kesibukan keponakan di SD. Untuk Madrasah Diniyah dan Sekolah Pondok, anaknya santai banget. Sekolah pagi, dia izin jika benar-benar sakit. Untuk sekolah lain, kadang kalau cape meski tidak sakit, dia izin tidak berangkat. Ibunya izinin karena dia lebih banyak rajinnya daripada malasnya.

Jujur saya kasihan dan menyayangkan jika anak hanya sekolah formal di pagi hari. Karena saya Islam, rasanya anak sebelum lulus SD harusnya bukan hanya bisa membaca Quran, tapi juga dapat pendidikan dasar agama. Misalnya Solat, Wudhu, pengetahuan hadas besar kecil, akhlak, dan lain sebagainya. Kenapa? Soalnya kalau sudah lulus SD, kebanyakan mereka tidak mau pergi ngaji, kecuali yang mau masuk Pondok Pesantren.

Orang tua keponakan tidak ada rasa 'eman' untuk urusan pendidikan baik formal atau agama. Saya sendiri bantu antar jemput. Jadi sebisa mungkin sekeluarga kompak untuk menyemangati anak dalam menimba ilmu. Makin banyak mulai usia dini agar pondasinya kuat.

Saya tidak berpikir anak itu investasi. Saya hanya merasa, itu memang kewajiban orang tua untuk memberikan pendidikan terbaik. Apa yang mereka lakukan sekarang ya untuk bekal kehidupan mereka sendiri. Makin banyak pengalaman, akan lebih baik. Tugas kita ya mendukung mereka dari belakang.

Tahun 2024 nanti jadi tahun kelulusan untuk Keponakan. 3 sekolahnya lulus di tahun yang sama. Mungkin Madrasah Diniyah dulu baru Sekolah Pondok karena keduanya mengikuti penanggalan Hijriah. Baru kemudian kelulusan SD. Semoga dia dan orang tuanya kuat. Pastinya kan biaya tidak sedikit untuk semuanya.

Kesibukan anak atau Keponakan kalian sendiri bagaimana? Coba share di kolom komentar ya. Sampai jumpa. Happy blogging!

17 comments

winda - dajourneys.com said...

wah sibuk banget ya keponakannya, tapi untungnya emang anaknya yang mau ya mba, jadi anaknya juga happy ngejalaninnya

Parenting By Rey said...

Anak zaman sekarang emang banyak banget kegiatannya ya.
Anak saya juga, anaknya sih happy, maknya yang mau pingsan dan sesak nafas ngikutinnya.

Anak saya FDS sih, tapi pulang ke rumah, mamak standby dampingin persiapan besok, belum harus bangunin dia kalau ada program tahajud, sahur untuk puasa, dan harus sholat subuh di masjid, jadi mamak nggak boleh kesiangan buat bangunin dia.

Sementara mamak juga butuh waktu buat urus adiknya, masih TK tapi banyak juga kegiatannya.

belum kudu urus kerjaan sendiri.

Tiba-tiba merasa, perasaan dulu saya waktu kecil nggak bikin mama saya serempong ini :D

Nabilla DP said...

hehehe iya mba aku pun juga merasa anak kecil sekarang tuh sibuk banget. kadang anakku itu aku kasih kelonggaran kalo emang capek banget ngga masuk dulu, ya masih kelas 1 sih.. karena kawatir malah sakit

Demia Kamil said...

iya yaaa, temen temenku yang udah punya anak masih sd pun curhatnya soal kesibukan anak hihihi, emang anak sekarang kayanya lebih banyak kegiatannya dibanding anak anak dulu yaaa

Ida said...

Sebetulnya pembiasaan ibadah sehari-hari, dan konsep keagamaan lainnya yang bersifat aplikatif bisa diterapkan oleh ayah bundanya ya dalam kehidupan sehari-hari. Sayang banyak ortu yang ga ngeh ttg ini jadi ngandelin sekolahan ...ini yg bikin anak jadi sibuk hehe...

Echi Mustika said...

Anakku yg kelas 6 SD harus ambil dua les dan mangaji, karena harus mengejar ketertingalan saat Pandemik kemarin

Monica Anggen said...

Waktu pulang ke Banjarmasin, aku cuma bisa geleng-geleng kepala aja melihat betapa rempongnya adik-adikku mengurus anak, dan betapa sibuknya anak dengan berbagai kegiatan, termasuk kegiatan di sekolah. Dan aku setuju sama Kak Jiah, anak perlu mendapatkan pendidikan terbaik sebagai pondasi dan bekalnya meraih masa depan

April Hamsa said...

Wow keponakanmu syebuk sekaleeee mbak hehe. Tapi seneng ya kyknya circle-nya jadi banyak dan punya pengetahuan lebih. Gak ada waktu utk main2 yang aneh2 juga.
Iya kalau di sekolah IT kyknya dah dapat semua yaa. Anak2ku jg aku cariin kegiatan TPA buat ngeboost pelajaran agamanya.

Indah Nuria Savitri said...

sedini mungkin memang harus kita biasakan ya mba.. apalagi ibadah kan idealnya dilakukan dengan ikhlas. kesibuka anak -anak sekarang memang luar biasa yaaa

lendyagassi said...

HIhi...kesibukan anak sekarang membawa dampak positif yaa..
Jadi kerjasama antara orangtua dan semua support systemnya.

Anakku sudah melewati assesment ini dan mashaAllah~
Kudu jaga kesehatan untuk semuanya, agar tak mudah lelah apalagi digempur dengan cuaca yang tak menentu.

Uniek Kaswarganti said...

Anak-anakku mungkin juga sibuk banget yaa... tapi aku ga tau karena ga bisa lihat hehehee... Mereka mondok sejak masuk SMP sih. Ceritanya sih dari pagi udah ngaji sebelum Subuhan, lanjut ngaji lagi, sekolah, ngaji lagi sampai malam.

susie ncuss said...

Wow!
bahkan anak SD lebih sibuk dibandingkan aku yang udah tuir ini.
antara kagum dan kasian juga sih kalau dari aku pribadi, mbak.

Rizka Edmanda said...

Aku juga merasa zaman sudah berubah ya dulu SD pulang sekolah jam 11 gak ada istilah les ini anu paling tinggi tuh les bahasa inggris itupun hanya bisa diaksed kalangan tertentu gak semua orang tp anak zaman skrg kadang nyanpe rumah udah sorr jam 5 malam kadsng masjh ada kegiatan lagi hehe tapi apapun itu semoga baik untuk anak anak kita ya karna tantangan zaman jg udh berubah

duniaeni.com said...

Kayaknya kalau anak sekarang banyak di rumah malah pada males, Ji, mereka mauny aktif, meski kita yang lihat sudah capek sendiri hehehe

Mporatne said...

Terbiasa aktif maka masa depan akan pandai bergaul dengan orang lain

Arda Sitepu said...

Jadi terbiasa dengan kegiatan yg padat dari kecil. Hal ini mengajarkan anak-anak juga memiliki manajemen waktu yg baik mbak. Semoga selalu sehat ya mbak dengan padatnya kegiatan anak.

Fera Marentika said...

anak sekarang padat ya kegiatannya. selain belajar, kegiatan lainnya banyak. selagi anaknya enjoy ya biarkan saja mereka eksplore apa yang mereka suka, kita tetap awasi dan beri nutrisi agar mereka tetap sehat menjalani harinya ^^