Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.
Showing posts with label My Story. Show all posts
Showing posts with label My Story. Show all posts

Liburan (Part 6)


Jadi setelah ketemu Mas Usnan aku ditinggal :hwa . Katanya mau nyariin ojek. Ojek dah dapat aku ditelfon, soal berapa bayarnya aku suruh nego sendiri :hiks . Pengalaman yang dulu-dulu, aku nggak pinter nawar. Kalau kejebak ini bisa tekor. Lihat tas, ambil voucer taksi yang aku punya. Apa pakai taksi aja kali ya?


Sekitar jam satu WITA, Pak Ojek datang. Setelah nego mencapai kesepatan harga akhirnya ngojek ke hotel :uhuk . Turis pribumi amazing kaya aku memang keren :uhuk . Aku yakin pasti sudah 11-12 sama Cinta Laura, udah hujan becek naik ojek :uhuk .


Kemarin waktu browsing di peta, jarak dari terminal ke hotel itu dekat. Cuma aku dodol nggak lihat skalanya :uhuk . Ternyata ngojek memakan waktu sampai satu jam lebih. Pegel? Nggak kok. Pegelan waktu tidur berjam-jam di bus, ciyus deh .


Akhirnya, berkat Pak Ojek yang bernama Wayan itu aku berhasil sampai Hotel Sapta Petala, Jl Kubu Anyar No 27 Kuta Bali . Matur terima kasih sambil minta nomor HP Pak Wayan, siapa tahu ntar butuh :uhuk . Cek in juga aku di Hotel sama Mbak resepsionisnya. Dapat kamar nomor 106 .


Masuk kamar, rebahan, ngelurusin punggung. Ditelfon Bapak, laporan kalau aku sudah sampai hotel. Setelah itu ngisi baterai HP, hidupin TV dan ketiduran sampai sore.


Aku bukan perempuan malam. Kalau di rumah jarang sekali ke luar malam. Hey! Kali ini di Bali, masa sih nggak mau lihat suasana malam? 


Setelah langit terlihat gelap dan sudah bersihin badan, aku keluar kamar. Niatnya mau lihat suasana malam di Kuta itu kaya apa sambil cari makan. Ya udah aku jalan ke luar, lihat sana sini. Woooo ternyata sama aja kaya di Jepara. Malam-malam kendaraan masih lalu lalang. Niatnya mau jalan agak jauh dari hotel, tapi gerimis mengundang. Jadilah habis beli makan langsung kabur ke kamar hotel.


Makan, nonton TV, lihat HP, gluntang-ngluntung di kasur dan tertidur. Ya Allah! Sehari di Bali dan aku gitu-gitu aja. Beneran katrok luar biasa huahahahah :uhuk .

Liburan (Part 5)



Setelah naik bus kembali, aku menuju bangku 24ku. Sekarang perjalanan ke terminal Mengwi. Ke luar pelabuhan aku pikir dekat, ternyata lumanyun jauh banget. Bus melewati hutan-hutan. Banyak pohon di sekeliling jalan. Jadi ingat kalau balik ke tempat kerja yang juga desa terpencil dikelilingi hutan jati :smile . Kembali bobok ria aja daripada manyun bosen lihat jalan :uhuk .


Ternyata sekian jam terlewati sampai pukul sembilan waktu HPku alias jam sepuluh WITA. Kemarin Mbak penjual tiket bilang sekitar jam sepuluh sampai kalau tidak macet. Lha kok jauh banget ternyata. Bali itu yang kelihatannya di peta kecil ternyata luar biasa gedhe. Jepara yang segitu aja kesasar. Nah ini Bali! Bisa hilang beneran aku :hwa .


Dari balik jendela bus aku lihat jalanan Bali. Melewati Tabanan tempat Mbak Ayu Itik Bali berdomisili. Oh iya, aku juga sempetin SMS Mbak Ayu sama Mas Ari ngasih tahu aku sudah sampai di Bali.


Satu persatu penumpang mulai turun. Ada yang turun di Kediri. Eh, kirain Kediri Jawa Timur, ternyata ada juga di Bali :uhuk . Penumpang sampingku yang pendiam banget juga turun. Dia turun sama beberapa orang yang kelihatannya ke Bali untuk merantau bukan jalan-jalan kaya aku :uhuk .


Sekitar jam sebelas WITA Pak kernet ngasih tahu kalau sudah sampai Mengwi. Akunya yang dodol ini nggak turun :uhuk . Kenapa? Aku itu dari Jepara sudah pesan tiket pulang, jadi ceritanya mau sekalian ngambil. Eh lha dalah sampai bagasi :uhuk . Ini statusnya kaya kalau aku naik bus Indonesia Jepara-Surabaya, langsung sampai bagasi.


Turun dari bus, gerimis masih mengundang. Aku tanya ke Pak Supir tentang alamat hotelku. Katanya lumayana jauh. Mungkin nanti bisa dicariin ojek. Aku juga SMS Mas Agen, nanyain tiketku. Akhirnya SMS-an ria sama Masnya. Dia kaget waktu aku bilang ke Bali sendiri dan ini kali pertama huahahaha :uhuk .


Oh iya, Masnya yang bernama Usnan ini baik pakai nelfon segala :uhuk *DigamparIstrinya :etc . Nelfon maksudnya kasian mungkin ya :smile . Sempet juga tanya Mas Ari kalau ke Hotel enakan naik apa. Katanya pakai bus apa gitu, aku lupa . Tapi sama Mas Usnan ini ditawarin buat bantu nyari tuh hotel. 


Habis dari jum’atan Mas Usnan datang ke bagasi bus. Eh bused, wajahnya 11-12 sama Budi Doremi, kemudian nyanyi. Do doakan kuharus pergi, Re relakan aku di sini, Mi misalnya aku kan pulang, Fa fastikan kau tetap menunggu *NyebarRecehan :uhuk . Jadi siapakah yang akan mengantarku ke hotel?

Liburan (Part 4)


Yang namanya tidur sambil duduk aku biasa. Tapi duduk di bus berjam-jam itu luar biasa, mana dinginnya tuh AC. Beberapa kali terbangun saat tidur, tapi berusaha tidur lagi. Sampai Banyuwangi 29 November 2013 berhenti untuk solat subuh. Karena aku nggak solat, aku bobok lagi. Gerimis mengundang, dingin banget.


Bangun tidur tahu-tahu sudah busnya sudah naik kapal feri :omg . Harusnya, saat bus naik kapal, semua penumpang turun dan naik kapal yang bagian atas. Berhubung gerimis mengundang, aku narik selimut nggak turun. Lihat dermaga dari kaca Bus. Ombak laut juga tidak terlalu besar. Ambil makanan, sarapan pagi sambil update status twitter.



Kurang lebih satu jam kapal menyebrangi laut menuju Bali. Akhirnya sekitar jam 7 sampai juga di pelabuhan Jembrana Bali :uhuk . Huaaa~ mimpi apa bisa menghirup udara Bali??? :omg . Bus mulai turun dari kapal feri. Bus berjalan ke luar. Sekeliling pelabuhan penuh patung. Beneran pulau Dewata :uhuk .


Bus berjalan dan harus melewati pemeriksaan penumpang. Pak supir dan kawanannya ngasih tahu bahwa kita -Semua penumpang- mempersiapkan TKP dan turun melewati pemeriksaan.

Injakkan pertama di Bali

Pelabuhan Gili Manuk Jembrana, Bali
Burem karena hujan atau kameranya ya? :uhuk


Sedikit becek karena masih gerimis. Kemarin-kemarin Mas Ari Tunsa bilang Bali jarang hujan. Eh waktu aku datang disambut dengan hujan. Jadi terharu :hwa . Setelah mengambil KTP, turun mengikuti para lelaki. Melewati petugas, dilihat muka cantikku :shy . Jalan lagi ke bus. Ternyata aku yang paling akhir masuk :uhuk . Ish ada bapak-bapak geje bilang gini,


“Anak kecil ke Bali sendiri, emang sudah punya KTP?”


Hello! Aku sudah 21 tahun tahu :jiah :smile .

Liburan (Part 3)



Oke lanjut cerita tentang liburan kemarin ya :smile .


Ketika hampir semua blogger heboh dengan rencana ke BN - Blogger Nusantara, aku sendiri hebring ngurusin persiapan ke Bali . Semua persiapan tiket, voucer, makanan, minuman, obat, buku, baju untuk ke Bali sudah oke.  Ada satu hal penting lain yang harus kulakukan sebelum ke Bali. Apa itu? :smile . 


Aku menghubungi blogger Bali atau yang berdomisi di Bali. Mau kopdar? Ngarepnya gitu :uhuk . Ada Mas Ari Tunsa, Mas Gandi, sama Mbak Ayu Itik Bali. Aku minta nomor HP mereka semua :uhuk . Sebenernya alasan yang paling masuk akal adalah biar aku bisa minta bantuan mereka kalau-kalau aku hilang saat di Bali, huahahah :uhuk . Mengingat masa lalu *Halah :wek waktu main ke rumah Mbak Susi, ambil tiket di terminal yang Jepara sendiri aja kesasar :shy *Peluk Mbak Erry yang juga hobi kesasar *Tos :hai :uhuk .


Oke, mari kita let’s go!


Setelah makan de el el, jam satu siang 28 November 2013 aku diantar Bapak ke terminal. Sampai di sana, anak Bapak dan Bu e ini -aku- ngobrol geje sama Mbak yang jual tiket. Setelah bus datang, aku pamit sama Bapak. Pukul 14.15 WIB, bus berangkat. 





Aku mendapat tempat duduk no 24. Karena nomor 23-24 masih kosong, maka aku milih dulu yang di dekat jendela. Banyak hal yang bisa dilihat dari jendela :uhuk . Oh iya, kemarin aku belum ngasih alasan kenapa milih naik bus :smile . Selain karena lebih murah meskipun perjalanannya sangat lama, aku juga terobsesi untuk naik kapal :uhuk .


Meskipun Jepara itu daerah laut, aku sama sekali belum pernah naik kapal :smile . Dulu pas kecil pernah naik perahu, waktu ikut mancing Kakak juga naik perahu tapi perahunya diikat jadi gak sampai tengah laut :uhuk . Karena Kapooor *eh :uhuk begitu terobsesi dengan kapal sampai-sampai beberapa FF yang aku buat berbau laut dan kapal. Contohnya FF Bloating of Boat yang berubah jadi Mencari Dibah. FF terakhirku untuk MFF Idol Poem Stage juga sengaja milih puisi berjudul Air Laut yang Menerpa Wajah Kita karya Adimas Immanuel *jangan tanya siapa dia, aku juga nggak kenal :uhuk *ditimpukbuku . Kalau sudah bau laut gitu, aku kan jadi terinspirasi nan obsesi :uhuk .


Selama perjalanan aku sengaja jadi Sleeping Beauty. Tujuannya? Biar nggak mabok :mabok . Sampai Kudus, baru deh bangku sampingku terisi dengan sesosok laki-laki :hiks . Bodo amat, tarik selimut tidur lagi :smile .



Setelah sekian waktu, bus mulai penuh. Ternyata hanya aku yang jadi makhluk paling cantik di sana :omg . Jadi sepanjang perjalanan di bus aku cewek sendiri :hwa . Waktu agak sorean, tiba-tiba terbangun dan lihat patung kelinci. Oh my God! Itu si kelinci yang sudah sekian lama pengen aku lihat. Patung kelinci di kota dua kelinci, Pati . Sayang aku telat motret soalnya busnya jalan cepet banget. Kembali tidur deh :smile .


Bangun tidur lagi sekitar jam delapan malam. Waktu itu berhenti di daerah Tuban untuk makan malam dan solat. Dasarnya malas de el el, aku tidak turun untuk makan. Ngecek HP, SMS orang rumah dah sampai di Tuban. Tak lupa internetan juga, cek e-mail. Gila! Ada e-mail dari Host MFF Idol, Mas Harry Irfan. Katanya sih lebih baik di cek ulang FF yang aku kirim mumpung belum DL pengiriman. Tengok kanan kiri, nggak ada warnet. Aku pusing deh ya gara-gara nggak bisa ngedit FFku itu.



Sebelumnya, aku dorong-dorong kopernya bos, eh jadi ghost writers . Beberapa waktu juga aku menghindari yang namanya gendong-gendong tas. Percaya aja aku sama sugesti wekeke :uhuk . Aku sempat buat Prediksi Jitu Top tentang nasibku di MFF Idol.  Sebelum perjalanan ke Bali, mau tidak mau aku gendong tas ke sana, ke mari . Kembali tidur dengan perasaan gundah. Untuk FF yang kukirim itu, lagi-lagi kupanjatkan doa. Tapi tetap saja feelingku kurang bagus :hiks .

Liburan (Part 2)



Jadi kelanjutan liburannya gimana? :uhuk . Setelah sampai di rumah, ngobrol geje dulu sama orang rumah :smile . Maklum, sebulan lebih nggak pulang. Waktu itu sih nyempetin beli keperluan buat perjalanan perdanaku ke Bali nanti :uhuk . Beli jajan, beli obat, plastik kresek hitam, pokoknya gitu-gitu deh. Sebelu magrib, ngeksis dulu di jembatan baru sungai di belakang rumah :uhuk .

Credit

Bu e, Mbak Santi, Sinta & Kakak


Malamnya, nyiapin baju, buku de el-el yang bakal dibawa. List pertama novel Maya Maia. Walaupun sudah berulang baca, tetep aja tuh novel aku bawa. Why? Aku hanya berfikir, siapa tahu bisa mampir Surabaya ketemu penulisnya huahahah :uhuk .



Tanggal 28 November 2013 setengah sembilan pagi aku ke terminal buat ambil tiket travel busnya. Astaga gilanya, aku lupa di mana terminal Jepara :hiks :uhuk . Padahal tiap naik bus ke arah rumah, pasti nglewatin. Lha kok bisa-bisanya lupa??? :mabok . Ternyata aku salah masuk gang :uhuk .


Hoya, aku pakai bus malam Surya Bali. Dapat travel ini juga hasil browsing di internet :uhuk . Kalau ada yang minat, browsing aja atau SMS aku. Ntar aku kasih nomor agennya :uhuk .


Sebelum meninggalkan semua aktifitas harian, aku mampir dulu ke warnet buat kirim FF untuk MFF Idol . Pasrah, Lillahi Rabbil 'Alamin deh soal FFku itu. Intinya sih aku sudah berusaha menulis FF itu dengan sekuat hati, fikiran dan tenaga.


Pulang ke rumah deh. Untung ya sepanjang jalan nggak ada operasi SIM :uhuk soalnya aku naik motor sendiri hihih :smile . Sampai di rumah, tinggal nunggu jam keberangkatan. Pukul dua siang WIB, bus berangkat. Paling nggak, sebelum jam dua aku sudah duduk manis di bus :smile .


Hei, kenapa aku susah-susah pakai bus? Jawabannya lanjut di Liburan (Part 3) :uhuk .

Liburan (Part 1)

Kemarin aku sempat ambil cuti untuk liburan :smile . Bagiku, liburan itu artinya bebas dari rutinitas harian. Siapa sih yang nggak suka liburan? Libur telah tiba. Libur telah tiba, hore! :hore Hatiku gembira :hore .


Terlahir dari keluarga biasa yang punya banyak anak membuat keluargaku menjadi hangat *Maksudnya? . Maksudnya begini, liburan dalam artian pergi traveling, jalan-jalan ke luar kota menjadi sesuatu yang langka untuk keluargaku. Kalau sekedar ngumpul di rumah Mbah, ke pantai, ke kali sudah biasa. Tapi kalau ke luar kota, hem... jarang banget .


Dan betapa terharu bercampur amazing waktu dimention temen bahwa aku menjadi salah satu pemenang 8 Minggu Ngeblog . Nggak tanggung menangnya, juara 1 dan bisa memilih untuk mendapat hadiah menginap di hotel dan traveling ke Bali :omg . Rasanya ya seperti mimpi gitu deh .


Kok milih?


Iya. Jadi sebagai juara pertama aku berhak memilih hadiah. Sebelum memilih hadiah utama, aku browsing dulu kira-kira biaya ini itu sampai ke Bali itu berapa. Aku juga nelfon Bapak buat minta pendapat seandainya aku ambil hadiah utama. Setelah bla-bla-bla, akhirnya aku milih hadiah utama. Tentang 8 Minggu Ngeblog memang sesuatu banget deh :smile .


Tanggal 27 November 2013 sore aku pulang. Setelah booking hotel, milih tanggal jalan-jalannya, dan juga nyari travel. Intinya aku nyiapin diri untuk berangkat tanggal 28 November 2013. Liburan horeeeee :smile .

Setelah Liburan

Bismillaahirrahmaanirrahim…

Hola halooooo :uhuk

Bulan terakhir 2013 dan aku kembali setelah liburan panjang :smile . Ternyata, liburan puanjang yang aku lakukan berujung kurang baik.  Aku jadi males, kurang produktif, jarang online karena mengaku kueren bisa sehari tanpa gadget. Giliran mau nulis, ngerjain deadline eh badan nggak fit, kena dehidrasi akibat jarang minum saat perjalanan kemarin :hiks . Bener-bener nggak bagus deh.



Cerita liburannya besok lagi yah :smile .Sekarang mau kembali kerealita kehidupan, kenyataan bahwa aku masih harus kerja untuk menabung dan memenuhi kebutuhan hidupku :smile . Pemanasan dulu pakai tulisan ringan dan bye bye :hai

Sehari Tanpa Gadget : Tetep Keren

Gadget, apa sih? Intinya ya sejenis HP, Ipad, Ipod, ngepot *Bukan termasuk, pokoknya yang model gituan deh. Kalau buat aku sendiri, yang paling sering dan tercanggih yang aku punya ya HP. Kemana aja bawa HP, ke kamar mandi sekalipun *Terlalu.


Buat aku sendiri, karena sekarang jadi blogger, suka update status geje, ngetwit acakadut, HP itu seolah menjadi kebutuhan. HPku sendiri sengaja tak beliin paket internet biar bisa pinter, belajar lebih canggih via Universitas Dunia Maya. Maklumlah, aku ini orang desa, lebih-lebih sudah satu setengah tahun tinggal di hutan.


Kerennya lagi, ditempat kerja, TV nggak ada. Jarang main ke rumah tetangga, nggak ada anak-anak unyu yang bisa di cubit. Nggak ada hiburan, melongo jadi tarzan *Hadeh. Jadilah, HP ini satu-satunya hiburan buat ajang gombalin orang :uhuk .


"Ji, lu kan udah lengket banget tuh sama HP, gimana kalau sehari aja kagak pegang HP?"


Wa~ Itu sih nggak masalah selama aku liburan di rumah :uhuk . Ya, kadang dua minggu sekali atau sebulan sekali aku pulang ke rumah. Meski di desa, tapi rumah Bapakku agak kota :uhuk . Akses internet, TV, de el el masih bisa kejangkaulah.


Herannya, justru saat di rumah aku jarang sekali pegang HP. Paling cuma ngecek SMS atau apalah, nggak terlalu heboh kalau pas nginep di tempat kerja. Intinya, sehari tanpa HP pun tak ada masalah :smile . Tetep aja akunya keren gila :smile .


"Lha terus kamu ngapain?"


Kalau posisi di rumah, aku biasanya ngemong Sinta keponakanku yang unyu-unyu kaya penyu.












Gimana nggak gemesss sama dia??? :uhuk
Poto2 itu aku ambil sebelum balik kerja dan sampe nulis ini aku belum pulang :hwa

Habis momong biasanya nge-babu, kalau mau sih :uhuk . Biasa, pagi ke pasar, bantu masak Bu e kalau mau, pokoknya aktifitas nge-babulah :uhuk .


Selain itu aku juga nyempetin habisin buku hadiah-hadiah dari hasil nge-blog yang masih setumpuk *hadew . Habis gimana ya, nggak mungkin aku bawa semua ke tempat kerja. Paling 3-4 biji doang. Jadi ya sebisa mungkin waktu di rumah kudu baca buku. Habis itu ya, gemukin badan dengan tidur :uhuk .


Sore hari, kalau Bapaknya Sinta ada job, kadang ikut bantuin juga sih. Ngapain coba? Jualan es :uhuk . Kaya pas aku nulis Lebaran Ketupat Lagi :smile . Tapi ya jualannya nggak di pantai juga :uhuk .


Intinya, sehari tanpa HP aku bakal mati karena sesungguhnya kematian itu pasti :smile. Lha dulu jaman sekolah kan malah nggak bawa HP. Pernah bawa aja paling buat ngasih tahu orang rumah atau minta di jemput, wes gitu aja :smile .


Tanpa gadget, banyak hal kok yang masih bisa kita kerjakan. Dunia maya ya perlu, tapi kita kan juga hidup di dunia nyata. Manfaatin waktu dengan bersosial ria bersama keluarga. Tanpa HP pun aku masih keren kok, ciyus deh :smile . Kalau nggak percaya, tanya aja tetanggaku :wek


“Tulisan ini ikutan GA keren Sehari Tanpa Gadget di blog Keajaiban Senyuman lhooooo”

Masuk Neraka Siapa Takut : Miss Pelit Sok Elit


Mendapat nilai bagus, tinggi di kelas adalah dambaan setiap siswa/siswi. Kadang, orang tua sendiri, lebih bangga jika nilai matematika anaknya 10 ketimbang nilai agamanya yang 10. Tidak dapat dipungkiri, seringkali orang tua mati-matian mengikutkan anaknya les agar nilai akademiknya tinggi. Padahal, tidak semua anak pintar di bidang akademik. Banyak juga lho yang pintar di bidang lain. Ya, karena kecerdasan otak kiri dan kanan mereka memang berbeda.


Aku sendiri, saat sekolah memang lebih ditekan pada nilai akademik. Tapi jangan salah, dalam ilmu agama, orang tuaku juga memberikan porsi lebih. Sekolah diniah, ngaji atau something yang berbau agama.


Hadeh, intronya kok ke mana-mana sih :uhuk . Baiklah, kita mulai :smile .


Aku selalu terbiasa belajar sendiri. Mbak dan Kakak jarang sekali nemenin belajar begitu juga Bapak dan Bu e. Dulu pernah sih sama Mas diajarin belajar. Kadang juga sama temen SD ngadain belajar kelompok. Serius nih belajar kelompok? Aku sih serius, tapi teman yang lain, audeh. Kalau ada PR, maunya ya ngerjain bareng, saling mengingatkan kalau salah. Tapi ujungnya, nyontek teman yang sudah ngerjain. Sebel banget tau :jiah .


Masuk MTsN, aku juga masih sering belajar sendiri. Meskipun teman seangkatan di pondok banyak, tapi ngga ada yang satu kelas ditambah lagi gurunya berbeda. Kadang kelasku ada tambahan materi soalnya memang masuk kelas spesial. Persaingan di kelas juga sangat ketat. Kalau ulangan atau tes, jarang banget ada yang nyontek. Malu tau :shy . Kelas unggulan kok nyontek :etc .


Sampai ujian nasional, bagi kami sekelas pantang buat nyontek. Tapi, kadang gurunya pesen, itu teman kamu bantuin, kasian *Errr :jiah .


Masuk MAN, ngga terlalu banyak perubahan. Aku tetap belajar sendiri, masih anti dengan yang namanya nyontek. Sering kali saat ada PR, pagi-pagi pada ribut sendiri, nyontek dong! Katanya. Aku paling sebel setengah mati kalau dimintain contekan. Hello? Semalaman kalian ngapain? Kenapa ngga belajar? Kenapa musti nyontek? Rasanya itu ya, kamu kerja keras, tapi orang lain yang nerima hasil kerja kerasmu. Hadeh cape deh!


Setiap kali tes, aku juga melakukan hal yang sama. Aku ngga akan ngasih contekan selama aku ngga nyontek. Sampai-sampai, mereka mencapku sebagai Miss Pelit Sok Elit. Gayanya selangit kalau soal pelajaran. Masa bodoh deh ya :uhuk .


Seiring berjalannya waktu, ternyata idealis yang dijunjung tinggi itu pun mengikis seiring bertambah majunya jaman dan isu global warming. Pelajaran seolah menjadi lebih sulit, dan pastinya, standar nilai yang ditetapkan bertambah tinggi.


Masuk progam IPA, tak melulu menguasai pelajaran di dalamnya. Terbukti, aku dan teman-teman lain justru banyak remidi di pelajaran eksakta. Aneh? Tidak sama sekali. Remidi di pelajaran eksakta seolah menjadi sesuatu yang lumrah. Memalukan!


Dari sanalah, idealisme tentang anti mencontek mulai terkikis. Tiap malam saat mengerjakan PR, bingung dengan rumus apa yang harus dipakai. Terpaksa dan nekat, pagi-pagi akhirnya mencontek juga dengan teman yang sudah mengerjakan PR. Rasanya malu, tapi kita harus mengerjakan PR demi nilai yang diagung-agungkan itu.


Setiap kali tes atau ulangan, kadang aku meminta bantuan teman. Ini rumusnya yang mana? Ini golongan apa? Cos tangennya berapa? Seperti hukum alam, ada yang namanya timbal balik. Kalau aku minta bantuan teman, sebisa mungkin aku juga bantu mereka. Ada pelajaran yang selalu kita amalkan berupa simbiosis mutualisme dimana kita bisa saling menguntungkan.


Sampai kelas XII dan ujian pun, kami masih mengamalkan simbiosis mutualisme itu. Saat ujian apa lagi. Bahkan guru yang jadi panutan pun melegalkan untuk saling membantu atas nama baik sekolah. Demi kelulusan 100% yang dibanggakan itu.


Hasil dari kelakuanku apa coba? Sampai lulus pun mereka masih mencapku Miss Pelit Sok Elit. Jengkelin banget kan ya? Sudah di bantu, tetep aja tuh cap ngga ilang. Dalam beberapa hal, sebenarnya aku serius dalam belajar dan mengerjakan soal. Aku yakin, tanpa mencontek pun, aku bisa menyelesaikan soal tersebut dengan nilai yang lumayan.


Yang paling menyakitkan adalah ketika kenyakinan itu terbantahkan dengan nilai yang standar sementara yang mencontek malah mendapat nilai lebih. Mereka tertawa di atas podium, bangga dengan semua prestasi yang terlihat.


Mencontek memang seolah menjadi sesuatu yang lumrah, legal dan selama ngga ketahuan ngga akan ada masalah. Apakah ini tergolong dosa?


“Dan tolong menolonglah dalam kebaikan dan jangan tolong-menolong dalam keburukan dan dosa.”


Aku tahu, ini adalah dosa. Tapi bagaimana kalau gurunya sendiri yang mengajarkan tentang dosa itu? Siapa yang dipersalahkan? Dalil guru yang di gunakan sendiri adalah demi nama baik sekolah. Jadi ini salah siapa?


Masih ingat kah dimana ada seorang anak SD yang tidak mau mencontek lalu dibully guru dan juga teman-temannya di sekolah? Anak yang jujur saja dari kecil mental kejujurannya sudah dimatikan, bagaimana kalau mereka besar?


Belajar dari semua hal yang telah terjadi, selayaknya kita terutama aku akan berusaha mendidik anak-anakku nanti dengan kejujuran. Semua belajar dari rumah. Jika rumah sudah mengajrkan kebaikan, aku yakin saat di tempat lain pun kebaikan itu akan tetap menular.


Sebagai guru sendiri, sebaikanya kita berkaca, sudah pantaskah kita menjadi teladan? Kita adalah pencetak generasi muda, pembimbing yang banyak ditiru. Pantaskah jika kita mengajarkan mereka tentang kebohongan demi kebaikan?


Saatnya kita memperbaiki diri. Yang terjadi di masa lalu, biar menjadi catatan buruk untuk diperbaiki. Mari kita mengajarkan tentang kebaikan, tentang kejujuran, tentang segala yang patut diteladani dari Rosulullah. Mari kita mengajarkan anak-anak kita percaya diri, meyakinkan diri mereka bahwa mereka itu hebat.


Beri pengertian mereka tentang mencontek, tolong menolong dalam keburukan itu tidak baik. Ajarkan mereka tentang memilah mana yang boleh di contek mana yang tidak. Mencontek dalam kebaikan justru sangat di sarankan.


Tung Desem sendiri yang seorang pengusaha dan pembicara keturunan China mengajarkan tentang mencontek. Bukan tentang keburukan tapi tentang kebaikan. Darinya aku belajar tentang ATM. Amati, tiru dan modifikasi.


Kita juga bisa mencontek dari cara Rosulullah dalam mendidik anak-anaknya. Beliaulah suri tauladan yang sudah dijamin masuk surga.


Inilah aku yang kata temanku Miss Pelit Sok Elit yang ngga mau mencontek dan akhirnya terjerat juga untuk melakukan pencontekkan. Bukan suatu kebanggaan memang. Tapi dari sana aku belajar banyak hal. Harusnya aku lebih percaya diri dengan kemampuan yang kupunya. Harusnya aku lebih rajin belajar dan mengasah apa yang bisa aku lakukan. Harusnya aku percaya, setiap ujian yang Allah berikan itu sesuai kemampuan kita.


Mencontek ngga selamanya berujung negative. Tinggal kitanya sendiri, maunya mencontek dalam hal apa. Dalam keburukan atau kebaikan.




“Artikel ini diikutkan sebagai peserta Fiesta Tali Kasih Blogger 2013 BlogS Of Hariyanto – Masuk Neraka Siapa Takut!!!??? ”

Belajar Konsisten

Aku orangnya ya gitu. Kadang baik sering kali jahat. Kadang kalem tapi sering rwww. Kadang alim, tapi sering buat dosa. Kadang begitu, kadang begini. Masih belajar buat konsisten.


Ngomongin konsisten, dari kecil sampai usia 21 tahun ini ada dua hal yang masih dan belum bisa ilang. Mau tahu? Ngga usah deh. Maluuu aku :shy .


Baiklah, sedikit bongkar rahasia :uhuk . Aku kalau berdoa makan dan tidur selalu ada imbuhan lain. Ada imbuhan ini, dongane yen arep maem sama dongane yen arep bubuk :uhuk . Ngga penting banget kan? :smile . Hanya doa itulah yang selalu konsisten dari kecil sampai sekarang.


Apa lagi yang konsisten ya? Doa di dekatkan jodoh, doa untuk orang tua hahhaha :uhuk .


Soal cerita yang aku tulis, kelihatannya lumayan konsisten melewati cerita komedi. Tapi kok ya ngga lucu ya? Yaaaa tetap belajar pokoknya.


Ah, satu lagi yang masih konsisten beberapa minggu ini. Aku masuk Ghost Writers MFF Idol. Ini konsisten yang tak patut dibanggakan :uhuk . Yah, aku selamat lagi dan masuk 8 besar MFF Idol. Gilaaaa :hwa . Dapat piala kuntilanak ini mah :wek


Pertanyaannya, mungkinkah aku konsisten untuk terus masuk tiga terbawah? Semoga tidakkk :etc 

Idul Adha Kemarin

Bismillahirrahmaanirrahim....


Dari sebulan yang lalu, alhamdulillah kerjaan makin banyak :uhuk . Pulang pun cuma numpang tidur, pagi balik kerja lagi dan lagi. Resiko bos pergi jadi ya gitu deh.


Kemarin, 14 Oktober ribet sendiri pulang kota. Naik bis jam setengah lima sore sama temen, terus sampai di rumah jam lima lebih. Setelah main di kali, buka puasa, main sama keponakan, shopping terus nganterin anak perawan orang di malam takbiran. 


15 Oktober 2013, nyindir adek yang lagi ultah ke 17. Ngga ada kado spesial sih yang penting doa yang ihlas kan ya? #Kedip2Unyu :shy . 


Jam 06.00 ke masjid. Pulang dari masjid main sama keponakan #lagi. Lihat prosesi penyembelihan kambing tetangga terus tidur :uhuk . Ngga usah protes kalau aku jadi sleeping beauty :uhuk . Baru progam penggemukan dan ternyata ngga gemuk-gemuk :smile .


Cuma gitu doang? 


Ya ngga lah. Siang-siang nyate. Makan bareng sama keluarga besar. Terus jam 14.30 jalan-jalan ke Gong Perdamaian Dunia di desa Plajan :uhuk . Sample pict biar ngga php :uhuk .





Eh, ceritanya kapan-kapan lagi ya :uhuk . Lagi serius mantengin MFF IDOL: ELIMINATION SHOW - EPISODE 1 di group Monday Flashfiction hihih :uhuk . See you yaaa :hepi

Serius Dikit Kakak

Aku, sudah lama sekali tidak serius dengan hidupku :smile , #Bohong . Dulu jaman sekolah, ketika aku serius banget, temanku ngomel.


"Ji, hidup jangan terlalu serius, ntar cepet tua! Biar semua mengalir apa adanya."


Setelah itu, aku jadinya sedikit cuek bebek. Semua kubiarkan mengalir apa adanya. Tapi, ternyata hidup tidak melulu seperti itu. Sudah saatnya untuk berfikir lebih serius. Errr~ Serius dengan hidup, dengan hati :smile .


Sudah terlalu lama aku menutup diri, berusaha meyakinkan semua orang bahwa aku baik-baik saja. Kenyataannya, aku memang baik :smile . Bisa menceritakan semua yang terjadi dengan hidupku dengan dia, itu sudah luar biasa meskipun sampai detik ini belum melihat wujud aslinya.





Salwa, salah satu muridku, serius banget dia :uhuk

Sudah terlalu telat mungkin diusiaku yang 21 tahun ini. Aku harus serius dengan semua yang akan kulakuan. Tapi ya, kadang juga pengen sekali-kali ngebanyol, koplakin diri sendiri untuk hiburan :uhuk .


Yang paling penting saat ini, aku serius belajar matematika lagi :uhuk . Malu dong sama Salwa, muridku kalau aku ngga bisa ngerjain soal SD nya :smile .

Katanya, "Serius dikit Kakak!"