Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Lampu Bohlam #5 - Pulang

Pulang?
Yap hari jum'at kemarin aku pulang :uhuk . Ada acara apa? Ngga ada sih, cuma pengen pulang aja :smile . Sebagai gadis perantauan *tsah~ kaya ngerantau jauh aja :uhuk *, sebenarnya senin sore 25 Maret kemarin aku sudah pulang karena selasa ngurusin E-KTP *mau ganti status :uhuk , status KTP lama ke E-KTP :etc *

Pulang itu, memang sesuatu. Sekarang sih pulangnya masih ke rumah orang tua. Hem, ngomong-ngomong, kapan yah aku pulang ke hatimu? Iya, ke hatimu itu zaujy yang masih melalang buana tak tahu rimbanya :smile

Kemana kemana kemana
Ku harus mencari kemana
Jodohku tercinta
Tak tahu rimbanya
Belum pernah datang ke rumah
:luph

Ya, ya, ya....
Mungkin dia masih mengejar mimpinya. Intinya sih, dalam doa aku selalu meminta agar dia baik-baik saja dimanapun dia berada :smile

Selama pulang kemarin itu, hem ada beberapa pekerjaan yang aku lakukan. Sayangnya sih di ending malah bikin galau *CariAlasanKarenaNggaBikinFF*

Yah, semoga aku bisa segera menemukan jalan biar data-dataku selamat, aminnnn :smile

Lampu Bohlam #5 - Pulang

Berani Cerita #04 : Unwritten


Aku melihat sekitar, bersiap dengan pakaianku. Aku yakin dia, lelaki itu akan datang lagi. Tepat!

"Hai, apa kabar? Aku senang bisa ketemu kamu lagi,"
"Oh ya? Aku baik-baik saja. Oh iya aku..."
"Boleh duduk disini?"
"Ah iya, silakan"
"Ini untukmu,"

Dia mengerutkan dahi,

"Kertas kosong?"
"Aku ingin memulai sesuatu yang baru, bersamamu, kamu mau?"
"Tentu saja,"
"Aku tak mampu menuliskannya, aku tidak bisa membaca pikiranku sendiri. Aku mencoba berlari, pergi menjauh dari segala tradisi di desa yang menyatakan wanita tidak perlu sekolah karena akhirnya pun dia akan jadi ibu rumah tangga, hingga...."
"Aku menemukanmu di tengah deras hujan, begitukan?"
"Iya. Aku menikmati tiap air yang menetes,"
"Tapi kenapa lidahmu tidak bisa merasa dengan baik?"
"Entahlah, harusnya aku bisa merasa itu sendiri, untukku sendiri. Maka dari itu aku ingin selalu bersamamu,"
"Aku tidak mungkin menghianati istriku,"
"Aku tak peduli,"
"Gila kamu!"
"Biarlah. Chef? masih kosong kertasnya?"
"Aku sudah bilang, aku tidak bisa menghianati istriku dengan memberikan resep nasi goreng andalannya untukmu,"
"Ayolah Chef, aku sudah datang jauh-jauh dari kampung ke Seoul untuk menjadi chef yahud. Siapa tahu Chef, Lee Min Hoo mau makan nasi gorengku,"
"Makin ngaco saja kamu, cuci piring dulu sana! Kadang kala resep itu tidak tertulis tapi dirasakan, ingat itu!"

202 kata

Maafkan aku karena Bahasa Inggrisku ngga begitu bagus :uhuk  . Geje nih ceritanya, padahal udah dengerin lagunya Natasha Bedingfield – Unwritten, udah nulis liriknya, udah diterjemahin juga :smile . Ribet banget yah :uhuk

Prompt #6 : Black 2

Kiyaaaa~ Ini aku.....
Maaf pamirsa komentator Prompt #6 : Black , aku tidak bisa menjelaskan satu-satu pertanyaan kalian yang keren-keren itu. Jadi sebenarnya cerita Prompt #6 : Black itu begini. 

Noura adalah adik Tuan Black. Karena Black adalah seorang mavia, maka dia merahasiakan Noura demi keselamatannya. Nah, hari itu Noura yang memang tidak diketahui bahwa dia adalah adik Black datang untuk menemui Black. Dasar Nouranya konyol, dia akting-aktingan begitulah. Saat melihat Min Hoo, Noura naksir. Adegan tembakan itu, yah Noura sendiri yang nembak wong dia yang pegang pistol. Jadikan dia jingkrak-jingkrak gitu waktu digendong Min Hoo. 

Begitulah kira-kira cerita yang aku maksud. tapi sayang para komentator yang keren, aku kurang bisa menjelaskan dan terkesan membingungkan. Huh, akhirnya berkat penjelasan dari seorang mbak Latree, aku buat lagi nih Prompt #6 : Black 2 untuk mengobati kegejeanku sendiri hihihi. Selamat menikmati, siapkan tissue :uhuk

***

Noura menggeliat berusaha lepas dari security. Sebelum pintu benar-benar tertutup, dia masih sempat berbalik dan berteriak, "Saya sudah mencari anda bertahun-tahun, Tuan Black. Tiga hari lalu saya melihat facebook anda dan menemukan kisah yang sama seperti yang selalu diceritakan Ibu saya."

Black, pria setengah abad memandangi Noura dari layar monitor CCTVnya.

"Kisah di facebook? Kisah yang mana? Mungkinkah dia yang selama ini ku cari?" tanya Black pada dirinya sendiri.

Noura masih berada di gerbang depan rumah Black. Perlahan, dia melihat security berjalan menghampirinya dan menyuruhnya masuk. Dengan langkah pasti, Noura berjalan di belakang security gagah itu. Akhirnya, Black mau menemuinya juga.

Black sudah menunggu Noura di ruang tamu.

"Siapa namamu?"
"Saya Noura, benar anda Tuan Black?"
"Benar. Kisah apa yang kamu temukan di facebook? Apa ibumu bernama Farida?" tanya Black to the poin.
"Benar sekali. Apa Tuan mengingatnya?"
"Anakku..."

Noura tertegun, sementara Black memeluk tubuhnya.

"Sebentar, anak? Saya anak Tuan?"
"Iya, kamu anakku dan Farida. Maafkan ayah yang telah meninggalkanmu sewaktu masih dalam kandungan,"
"Masa sih? Mana mungkin?"
"Kamu tidak percaya?"
"Mana mungkin Tuan ayah saya? Saya sipit, ibu saya indo, lha Tuan? Black,"

Source

Noura my version :wek
Source

Tuan Black :uhuk
"Lalu kisah di facebook dan nama ibumu itu? Bukankah kisah itu tentang pencarian seorang anak?"
"He? Bukan, GeEr amat nih Tuan Black,"

Black terdiam.

"Lalu kisah apa?" tanya Black kemudian
"Itu lho, kisah tentang penjual nasi goreng di gang kelinci. Waktu ibuku hamil, beliau sering makan nasi goreng yang katanya buatan orang Item, Tuan Black bukan? Nah, saya ini lagi hamil, jadi bisakah anda buatkan nasi goreng untuk saya?"

Black ngunyah kompor :uhuk

257