Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Aku dan Kopi


Kata para penulis disebelah, menulis tanpa secangkir kopi itu hambar. Apa itu juga berlaku bagiku? Tentu saja tidak. Kebetulan, aku bukanlah pecinta kopi. Bukan berarti aku membencinya, tidak sama sekali. Toh aku masih anggota WB yang kebanyakan pecinta kopi. Jadi, apa aku bermasalah dengan kopi? Tentu saja tidak sama sekali. Ini tentang personal taste yang memang berbeda.


Dulu waktu kecil, aku masih bisa minum kopi. Aku juga suka memanjat pohon kopi dan mengambil buahnya. Aku mengulumnya, manis sekali. Aku suka bau bunganya yang seperti melati. Kadang saat bunganya banyak, semerbak baunya itu ku kira milik makhluk halus. Ah ternyata ngayal.


Waktu kecil, aku sering sekali icip-icip kopinya Bapak. Nah ditegur kan sama Bu e. "Anak kecil jangan terlalu banyak minum kopi, ntar ndakik," ultimatum Bu e. Ndakik itu ketagihan. Ada benarnya juga karena aku jadinya pengen terus minum kopi. Akhirnya aku putuskan untuk berhenti sampai sekarang ini.


Dalam pemberhentian ini, aku juga tidak serta merta tidak minum sama sekali. Kalau dalam bentuk pop ice kopi, aku masih bisa meminumnya, tapi jarang sekali. Dalam kondisi hangat, satu dua teguk aku masih mau meminumnya. Yah sekedar menghormati si pemberi kopi.


Pernah disuatu pertemuan arisan RT yang kebetulan aku yang mewakili, tuan rumah menyediakan kopi sebagai jamuannya. Aku meminumnya dan tahu apa yang terjadi? Aku ngantuk sangat. Entah itu karena kopi atau karena kondisi dan suasa yang memang mendukung untuk ngantuk, aku tidak tahu.


Lalu, apa hubungannya kopi dan penulis? Entahlah. Ada kalanya seseorang itu bisa semangat menulis saat ditemani secangkir kopi. Banyak sekali teman blogger yang berhasil dengan cara itu. Tapi ya itu, tidak untukku.


Aku menulis karena aku suka. Aku tidak ingin tergantung dengan apapun. Sering kali melawan mood agar bisa menghasilkan karya. Aku tidak perlu secangkir kopi atau setoples cemilan untuk menemani menulis. Aku hanya butuh konsentrasi dan menuangkan semua yang ada difikiranku kemudian menuliskannya. Tidak ada ritual khusus dalam menulis. Yang pasti, aku lebih suka kondisi sendiri dan tenang seperti di kuburan.


Itulah, aku dan kopi. Sampai hari ini, aku masih belajar tentang kopi. Berusaha mencari informasinya di google. Aku juga punya fiksi tentang kopi yang masih mengendap di draft. Sampai kemarin saat di rumah, aku masih membuatkan kopi untuk Bapak. Yah, aku masih bisa membuatnya meskipun tidak meminumnya. Kalau ada yang bertanya hal apa yang paling ku rindukan tentang kopi, aku akan menjawabnya. Aku rindu saat mantan Bos Koreaku memanggil lewat Tangga Most Wanted atau lewat interkom hanya untuk membuatkannya secangkir kopi atau bercangkir-cangkir kopi untuk teman-temannya.

Hah, orang Korea saja suka kopi buatanku apalagi orang Indonesia?



Tulisan ini diikutsertakan pada GA Salam Kenal Lomba Artikel Penulis & Kopi oleh Lisa Gopar

#CTK Giveaway


Title: Cerita Tentang Kita
Tagline: Ketika Rasa Tak Lagi Senada



ISBN: 978-602-225-633-5
Terbit: April 2013
Halaman : 144, BW : 144, Warna : 0
Harga: Rp. 34.100,00
Publish on LeutikaPrio
Penulis : Selvia Sari Rahmawati

Deskripsi:
Ini tentang aku dan kamu. Ini tentang kita. Goresan ini tetap akan terukir. Apabila dirimu masih mengukir hidupku menjadi lebih istimewa.

Melepaskanmu adalah caraku untuk membuatmu bisa bahagia. Aku terlanjur menyayangimu. Namun, mengapa waktu tak pernah cocok untuk kita? 

Salsa, cewek yang menganggap dirinya biasa saja bertemu dengan Okta, cowok konyol dan mengaku dirinya ganteng hanya karena sebuah topi. Pertemuan ini benar-benar tidak disangka oleh kedua belah pihak. Berkat Okta, Salsa bisa menggapai cita dan cinta menjadi lebih erat. Temukan perjalanan cinta mereka yang abstrak hanya disini!

 ***

Bisa download contoh bukunya disini
Cek #CeritaTentangKita di web LeutikaPrio hanya disini

***


How to buy #CeritaTentangKita?
1. Melalui LeutikaPrio
- Register di http://www.leutikaprio.com/daftar kemudian login, klik ini, klik BELI pada bagian bawah buku
- Akan tampil total biaya yang harus dikeluarkan
- Masukkan kode verifikasi -> klik check out
- Cek e-mail, transfer uang, dan lakukan konfirmasi pembayaran
atau
- SMS ke 081904221928 -nama, alamat, buku yang mau dipesan-
*Tinggal menunggu dan bersabar, pesanan bukumu akan tiba dan mendarat ke tanganmu. Happy reading!

2. Melalui Penulisnya Langsung
- Penulis berada di Sangatta, Kalimantan Timur. Untuk yang satu lokasi ataupun ingin langsung dari penulisnya, tetap diterima dengan senang hati *ongkos kirim ditanggung sendiri ya*
- Kirim nama dan alamat lengkap via e-mail ke v2ituaza@yahoo.com
- Konfirmasi pembayaran lalu pengiriman, dan buku akan segera dikirim ke alamatmu. Happy reading! 

****

Ini bukan tentang aku dan kamu tapi kita. Cerita Tentang Kita, ketika rasa tak lagi senada :hiks . Cinta itu fitrah dan Tuhan menghadirkannya diantara kita lewat pertemuan yang tidak disengaja. Ku fikir itulah takdir Tuhan. Mungkin Dia menciptakan aku untukmu dan kamu untukku, saat itu. Yah karena seiring berjalannya waktu, aku takut. Takut bila rasamu tak lagi senada dengan rasaku. 


Ketakutan itu, akhirnya menjerumuskanku pada satu kata, berpisah. Aku melepaskanmu, demi apa? Demi diriku sendiri, egoisnya aku. Aku takut lebih dalam mencintaimu hingga aku berfikir, bukankah lebih baik jika melepasmu. Ternyata itu adalah keputusan yang salah, mungkin. Jika ku yakin cinta, harusnya aku bisa melewati semuanya. Melewati suka duka denganmu, berjalan seirama mengarungi lautan cinta kita.


Abstrak. Aku dan kamu, kita tidak pernah bertemu. Aku jatuh cinta dan memilih melepaskanmu. Aku berduka, entah kamu. Aku menangis dan kamu? Entahlah. Bertahun telah berlalu. Masih tak bertemu, masih mengingatmu dan mungkin masih menyimpan rasa untukmu. 

~Jiah


Cerita Tentang Kita, novel dengan bahasa sederhana. Manis, benar-benar ringan untuk dibaca. Aku penasaran, kelas X-Einstein, X-Pascal, X-Newton, XI-IPA Shadewa, XI-IPA Nakula, XII-IPA Saturnus dan XII-IPA Venus. Kelas apaan coba? Bikin penasaran. Jadi pengen punya novelnya apalagi yang nulis masih SMA gitu kan ya. Jauh dong dibawahku. Pasti dia unyu-unyu hahaha :smile . Oh iya, si Okta dengan karakter konyol. Seperti apa? Sekonyol Ares Masihkah? Hooo, makin berjaya nguntitin cowok abegeh. SMADA ah, sekolah itu membuatku mengingat dirinya hihihi :uhuk . Kayanya novel ini rada mirip sama kisah aku dan dia hahaha #Ngarep :uhuk .


Sukses ya Sel buat novelnya. Semangat belajar jangan hanya matematikanya. Terus rajin menulis ya :smile .


#CTK Giveaway

Quiz Monday FlashFiction Prompt #2: Buku

Malam ini aku mempersiapkan semuanya. Besok pasti semua sesuai rencana.

***

Ku lirik kanan kiri memastikan semua aman terkendali. Perlahan ku raba-raba sesuatu dari dalam ransel kumalku. Yah, aku memegangnya, sedikit berbeda dari yang ku siapkan semalam. Aku menariknya ke laci meja. Aku mencuri pandang pada mata cantikmu. Bibirmu yang merah merekah, tubuhmu yang asoy membuatku berliur seketika. Jantung ini semakin berloncatan tatkala kamu datang mendekat. Ah payah! Hanya sampai bangku depan saja bukan bangku nomor tiga.


Teng! It show time.


Ku tarik benda yang sudah sejak tadi tersimpan rapi di laci. Ku raba memang agak berbeda, lebih tebal. Sedikit, aku masih bisa mencuri pandang padamu. Kamu tersenyum, aku malu. Kamu pasti tak akan pernah menyangka aku bisa melewati semua tantangan yang kamu berikan. Aku sudah membayangkan senyum indah akan kamu berikan untukku, hanya untukku. Jangankan senyum, bibir pun aku mau. Aku kembali berkonsentrasi. Setelah beberapa menit, ku tarik dan membukanya perlahan.


Rambutmu, parfummu, seragammu, aku suka


Dug! Apa ini? Aku melihatmu tersenyum ke arahku. Ku lanjutkan kembali aktifitasku. 


Kamu, bagian terbesar dalam sejarah hidupku. Bolehkah aku jadi aktris utama dalam drama cintamu?1


Ku baca sekali lagi. Aku melihat ke arahmu, ada garis melengkung di bibirmu. Perutku mulas seketika. Peluh mengucur di dada. Aku hanya bisa menelan ludah.


Teng! Mati aku! Kamu tersenyum ke arah ku. Toleh ke kanan kiri sudah tak bisa. Lembaran putih masih tetap di meja. Buku contekkanku mana? 


“Waktu habis. Ayo lembar jawabannya dikumpulkan!” katamu dengan suara lantang.



Notes: Buku harian yang sudah dua tahun lebih menemaniku. Meskipun dua bulan ini jarang nulis disana, tetep tuh buku ngga pernah lari dari dalam tasku, hehe :uhuk . Kebetulan aja tuh buku di dalam tas yang terbuka, nangkring disebelah kanan :smile .


"QUIZ MONDAY FLASHFICTION #2 - Sekilas Sekitarmu" 

1 : Kata-kata yang diambil dari buku harianku.