Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Berani Cerita #04 : Unwritten


Aku melihat sekitar, bersiap dengan pakaianku. Aku yakin dia, lelaki itu akan datang lagi. Tepat!

"Hai, apa kabar? Aku senang bisa ketemu kamu lagi,"
"Oh ya? Aku baik-baik saja. Oh iya aku..."
"Boleh duduk disini?"
"Ah iya, silakan"
"Ini untukmu,"

Dia mengerutkan dahi,

"Kertas kosong?"
"Aku ingin memulai sesuatu yang baru, bersamamu, kamu mau?"
"Tentu saja,"
"Aku tak mampu menuliskannya, aku tidak bisa membaca pikiranku sendiri. Aku mencoba berlari, pergi menjauh dari segala tradisi di desa yang menyatakan wanita tidak perlu sekolah karena akhirnya pun dia akan jadi ibu rumah tangga, hingga...."
"Aku menemukanmu di tengah deras hujan, begitukan?"
"Iya. Aku menikmati tiap air yang menetes,"
"Tapi kenapa lidahmu tidak bisa merasa dengan baik?"
"Entahlah, harusnya aku bisa merasa itu sendiri, untukku sendiri. Maka dari itu aku ingin selalu bersamamu,"
"Aku tidak mungkin menghianati istriku,"
"Aku tak peduli,"
"Gila kamu!"
"Biarlah. Chef? masih kosong kertasnya?"
"Aku sudah bilang, aku tidak bisa menghianati istriku dengan memberikan resep nasi goreng andalannya untukmu,"
"Ayolah Chef, aku sudah datang jauh-jauh dari kampung ke Seoul untuk menjadi chef yahud. Siapa tahu Chef, Lee Min Hoo mau makan nasi gorengku,"
"Makin ngaco saja kamu, cuci piring dulu sana! Kadang kala resep itu tidak tertulis tapi dirasakan, ingat itu!"

202 kata

Maafkan aku karena Bahasa Inggrisku ngga begitu bagus :uhuk  . Geje nih ceritanya, padahal udah dengerin lagunya Natasha Bedingfield – Unwritten, udah nulis liriknya, udah diterjemahin juga :smile . Ribet banget yah :uhuk

Prompt #6 : Black 2

Kiyaaaa~ Ini aku.....
Maaf pamirsa komentator Prompt #6 : Black , aku tidak bisa menjelaskan satu-satu pertanyaan kalian yang keren-keren itu. Jadi sebenarnya cerita Prompt #6 : Black itu begini. 

Noura adalah adik Tuan Black. Karena Black adalah seorang mavia, maka dia merahasiakan Noura demi keselamatannya. Nah, hari itu Noura yang memang tidak diketahui bahwa dia adalah adik Black datang untuk menemui Black. Dasar Nouranya konyol, dia akting-aktingan begitulah. Saat melihat Min Hoo, Noura naksir. Adegan tembakan itu, yah Noura sendiri yang nembak wong dia yang pegang pistol. Jadikan dia jingkrak-jingkrak gitu waktu digendong Min Hoo. 

Begitulah kira-kira cerita yang aku maksud. tapi sayang para komentator yang keren, aku kurang bisa menjelaskan dan terkesan membingungkan. Huh, akhirnya berkat penjelasan dari seorang mbak Latree, aku buat lagi nih Prompt #6 : Black 2 untuk mengobati kegejeanku sendiri hihihi. Selamat menikmati, siapkan tissue :uhuk

***

Noura menggeliat berusaha lepas dari security. Sebelum pintu benar-benar tertutup, dia masih sempat berbalik dan berteriak, "Saya sudah mencari anda bertahun-tahun, Tuan Black. Tiga hari lalu saya melihat facebook anda dan menemukan kisah yang sama seperti yang selalu diceritakan Ibu saya."

Black, pria setengah abad memandangi Noura dari layar monitor CCTVnya.

"Kisah di facebook? Kisah yang mana? Mungkinkah dia yang selama ini ku cari?" tanya Black pada dirinya sendiri.

Noura masih berada di gerbang depan rumah Black. Perlahan, dia melihat security berjalan menghampirinya dan menyuruhnya masuk. Dengan langkah pasti, Noura berjalan di belakang security gagah itu. Akhirnya, Black mau menemuinya juga.

Black sudah menunggu Noura di ruang tamu.

"Siapa namamu?"
"Saya Noura, benar anda Tuan Black?"
"Benar. Kisah apa yang kamu temukan di facebook? Apa ibumu bernama Farida?" tanya Black to the poin.
"Benar sekali. Apa Tuan mengingatnya?"
"Anakku..."

Noura tertegun, sementara Black memeluk tubuhnya.

"Sebentar, anak? Saya anak Tuan?"
"Iya, kamu anakku dan Farida. Maafkan ayah yang telah meninggalkanmu sewaktu masih dalam kandungan,"
"Masa sih? Mana mungkin?"
"Kamu tidak percaya?"
"Mana mungkin Tuan ayah saya? Saya sipit, ibu saya indo, lha Tuan? Black,"

Source

Noura my version :wek
Source

Tuan Black :uhuk
"Lalu kisah di facebook dan nama ibumu itu? Bukankah kisah itu tentang pencarian seorang anak?"
"He? Bukan, GeEr amat nih Tuan Black,"

Black terdiam.

"Lalu kisah apa?" tanya Black kemudian
"Itu lho, kisah tentang penjual nasi goreng di gang kelinci. Waktu ibuku hamil, beliau sering makan nasi goreng yang katanya buatan orang Item, Tuan Black bukan? Nah, saya ini lagi hamil, jadi bisakah anda buatkan nasi goreng untuk saya?"

Black ngunyah kompor :uhuk

257

Setelah Tiga Tahun



Tahun ini adalah tahun ketiga aku lulus MAN. Tidak duduk di bangku sekolah selama hampir tiga tahun itu rasanya, hem, seperti ingin memeluk Dude Harlino tapi tidak berani karena belum halal : uhuk #ditabok Mbak Sari :smile .










Harusnya yah, kalau aku kuliah, mungkin sudah masuk semester 6. Hooo, bisa juga aku mengambil skripsi lalu jadi sarjana seperti Putri Cahaya yang bisa menyelesaikan S1nya dalam waktu 3 tahun 3 bulan, keren sekali aku ini :uhuk . Tapi kenyataannya, yang nyata dan paling nyata, aku tetaplah aku yang sekarang ini bekerja. Yah, ibarat kata, aku adalah seorang wanita karir :uhuk .










Apa aku kecewa? Tidak juga. Apa pun yang terjadi dalam hidupku, meskipun dulu saat MAN aku berencana untuk langsung kuliah dan ternyata gagal, aku tetap bahagia dan bersyukur. Tidak sampai menangis bombay atau bunuh tanaman :smile .










Awalnya memang aku ingin sekali kuliah, sama seperti sahabatku si 2 Aquarius, tapi ya itu. Selain kendala dana, keberanianku pun tak ada. Andai aku bisa lebih berani menantang dunia. Dengan nekat pergi dari rumah untuk kerja sambil kuliah, andai saja. Kenyataannya aku terlalu takut pada orang tuaku. Aku takut mereka hawatir dengan keberadaanku, apalagi tiga tahun yang lalu aku sama sekali tak tahu seluk beluk dunia yang fana ini.










Oke, aku memang terbiasa hidup hemat, terbiasa puasa, terbiasa dengan segala kesulitan. Tapi sesulit apapun keadaanku yang dulu, aku masih bisa pulang ke rumah. Lha terus kalau aku kabur ke kota lain yang jarang ku singgahi, mau jadi apa aku ini? Apalagi tanpa restu orang tua, apa artinya? Nothing.










Sekarang, inilah aku, inilah hidupku. Aku percaya, ini adalah jalan yang terbaik yang Allah berikan untukku. Kalau saja tiga tahun yang lalu aku bisa langsung kuliah, aku mungkin akan menghabiskan banyak uang, jadi anak manja yang ngotot minta kiriman, mahasiswi gaptek, tidak gahul, tidak tahu ngeblog, tidak tahu twitter, tidak tahu bahwa dunia nyata ini itu begitu indah dengan adanya dunia maya.










Jadi, selama hampir tiga tahun apa yang ku kerjakan?










Setelah lulus, pekerjaan pertamaku adalah bantu kakak jualan pop ice waktu ada hajatan di tempat tetangga. Aku menyebutnya side job. Aku juga sering mengantarkan jajan yang Bu e buat ke sekolah-ku dan ke RT sebelah. Selain itu, aku juga melamar pekerjaan dibeberapa tempat. Alhamdulillah, 2 Agustus 2010 aku mulai bekerja di showroom mebel orang Korea. Hidup baru saja dimulai :uhuk










Semua pengalaman pertamaku ada disana. Pertama hidup dengan orang Korea, meskipun tidak seganteng Lee Min Hoo. Pertama ngecengin bule [secara yang datang kebanyakan turis luar] dengan bahasa Inggrisku yang tidak ada bagus-bagusnya. Pertama kali aktif di dunia maya, dari facebookan, twitteran, bloggeran, ngegame dan lain-lain :etc . Coba kalau aku kuliah, tidak pernah dapat tuh pelajaran seperti itu :uhuk . Benar-benar alhamdulillah :smile . Sekarang aku sudah pindah kerja. Sudah hampir satu tahun booo :uhuk . Masih ku ingat postingan mungkin yang mengakhiri masa kerjaku di showroom lalu hiatus. Wah, ternyata waktu kian bergulir :smile .










Setelah tiga tahun ini, ternyata aku baru sadar bahwa passionku tidak sama dengan apa yang ada di otakku tiga tahun yang lalu. Setiap hari, dari kecil sampai MAN, aku terus di cekoki matematika. Otakku mengaku cinta, karena bagi logika matematika itu mudah. Aku juga pernah menulis Cintaimu kekuatan dan kelemahanku tentang matematika yang sebenarnya menjadi dilema yang luar biasa.










Dalam pengambilan jurusan di kelas XI pun terjadi dilema antara IPA dengan Matematikanya atau Bahasa dengan sastranya. Yah, aku suka keduanya. Akhirnya pun aku memilih IPA, karena aku percaya aku mencintainya. Sampai kelulusan pun aku masih tak menyadari tentang sesuatu yang ada di hatiku. Aku masuk IPA, tapi nilai jurusan remidi jadi hal biasa, meskipun nilai matematikanya lulus. Berbeda dengan nilai bahasaku, bahasa Indonesia, Inggris, Jawa, dan bahasa Arab nilainya diatas rata-rata.










Setelah hampir tiga tahun ini, aku sadar. Ada cinta yang tumbuh, terbiasa menjadi bagian dalam hidupku, menjadi duniaku, oksigenku. Aku suka sastra, aku suka menulis dan aku baru menyadarinya. Sekali lagi, logikaku memaksa. Ini bukan hanya teori karena aku punya blog dan menulis di dalamnya. Semua orang pun bisa, kalau mau. Tanpa harus bilang, aku suka sastra. Ku telisik semua, mengambil bukti bukan hanya bualan pujangga.










Aku menemukannya, rentetan kertas yang berisi potongan kata, curahan hati yang tercecer dimana-mana. Aku menemukan buku diary usang yang berisi banyak cerita. Aku menemukannya, kartu perpustakaan sekolah yang banyak meminjam buku sastra dari pada buku pelajaran. Buku lama yang entah terbit tahun berapa. Novelet Lupus, Dari Avemaria ke Jalan Lain ke Roma, Perempuan di sarang Penyamun, Tamu, Ziarah, Pagar Kawat Berduri, Layar Terkembang, Romeo dan Juliet, Sri Sumarah, dan masih banyak lagi. Mungkin aku bodoh, aku tak merasakan keberadaannya. Kenyataannya, dalam kehidupan sebelum tiga tahun lalu dan sampai saat ini, buku-buku sastra, novel selalu berada disamping bantalku.










Tiga tahun ini, menyadarkanku dengan passion yang sebenarnya ada sejak aku kecil. Aku menemukan benang merah yang selama ini ku cari. Kenapa aku suka teater, kenapa aku suka drama, kenapa aku membuat nama pena Jiah sejak tahun 2006, yah ini jawabannya. Karena Sastra, karena kata, karena menulis, karena mereka adalah hidupku.










Tiga tahun bukan waktu yang sebentar. Tiga tahun ini memang indah. Aku menemukan semuanya di dunia maya. Ada teman, sahabat, dan duniaku yang membuatku sadar dan merasa bahagia dalam menjalaninya. Nalar hanya akan membawa kita dari A menuju B, tapi imajinasi mampu membawa kita dari A kemana saja - Albert Einsten . Yah, benang merah yang ku ucapkan saat temanku bertanya apa yang ku suka. Aku suka menghayal, aku tidak suka menghafal tapi lebih suka memahami. 







Aku percaya, tidak ada kata terlambat untuk mengakui cinta meski setelah tiga kali tujuh tahun usiaku :smile . Tak ada kata lain selain syukur alhamdulillah karena selama hampir tiga tahun aku menyadari kebodohanku ini. Aku mendapat semua darinya, kecuali cinta dari dia yang memang belum ku temukan :uhuk










Oh iya, selamat ulang tahun untuk Dija yang manis, Dija cakep jangan lupain kakak ya :uhuk [Ngaku muda] . Selamat ulang tahun juga buat Pascal dan Alvin yang ganteng, dan selamat ulang tahun buat mas bro RZ Hakim semoga makin mesra sama mbak Pit :uhuk . 










Hidup itu indah jika kita banyak bersyukur. Bukankah Allah akan menambahkan nikmat jika kita mau bersyukur? :smile











"POSTINGAN PENUH RASA SYUKUR INI UNTUK MEMERIAHKAN SYUKURAN RAME RAME MAMA CALVIN, LITTLE DIJA DAN ACACICU"