Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Cerita Tentang Wayang

Bunda Enny Mamito bukan penggemar wayang kulit, tapi bukan berarti tidak tahu nama-nama si wayang. Aku pun sebenrnya begitu. Dulu jaman kelas tiga SD pas kakakku khitan, kayanya aku sama sekali tidak lihat tuh wayang. Waktu penataan panggung dan lainnya sih masih lihat, tapi pas main, entahlah aku lupa.


Kadang kalau ada tetangga yang 'nanggap' wayang, sesekali aku melihatnya. Ternyata benar, banyak kisah yang tidak aku tahu dan pantas saja orang tua menikmati jalannya pertunjukkan wayang. Aku sendiri hafal beberapa nama lakon wayang, tapi sungguh lupa bagaimana ciri mereka. Paling yang dihafal itu empat punokawan, Petruk, Bagong, Gareng dan Semar. Satu lagi yang bentuknya paling aku hafal, si Anoman Kera Putih. 


Sebenarnya kalau boleh jujur aku lebih suka wayang golek dan wayang orang. Meskipun aku tidak pernah main sebagai wayang orang, tapi aku selalu melihat adik-adik teaterku memainkan drama pewayangan. Rasanya seru sekali bisa melihat mereka berakting dengan ciamik meski pun standarnya tidak selincah dalang Sujiwo Tejo.


Satu lagi tokoh wayang yang paling aku suka, Arjuna penengah Pandawa. Penggambaran tokoh Arjuna yang ganteng, menawan, de el el membuatku tergoda sampai-sampai membuat wujudnya dalam bentuk tulisan dan nama yang manis.


Kemarin sempat kaget dan rada syok :shock waktu ada tantangan Mengungkap Misteri di Balik Layar. Iya aku sengaja baca profil pelakunya, si Cakil yang konon adalah anak Arjuna :mabok . Arjuna yang katanya ganteng kok punya anak Cakil? Tapi bagaimana pun aku harus menerima Mas Arjuna apa adanya. Tapi, masa aku harus saingan sama Srikandi? Hey, aku tidak punya senjata Srikandi. Eh, postingannya kok jadi banyak gini ya?


Bagaimana pun kita harus tetap melestarikan budaya Wayang Kulit. Jangan sampai kalah sama orang bule yang getol belajar dalang. Jujur, aku tidak sanggup kalau harus jadi sinden :uhuk . Jangan sampai ya, kita ngamuk-ngamuk gara-gara Wayang Kulit di klaim oleh bangsa lain gara-gara orang yang punya tidak mau merawatnya.


Buat blog Bunda Enny 'Pelangiku', tuh background blog tidak gambarin pelangi deh. Malah terkesan sedikit kaya gambar anak-anak. Headernya juga kurang keren. Mungkin headernya bisa dikasih gambar pelangi yang warna-warni. Buat pages Berandanya, kenapa pula ditaruh disamping itu Bun? Enakan ditaruh di atas, ehem kaya blogku :uhuk . Eh, tapi selera masing-masing orang beda ya, I know. Ngomong-ngomong, aku juga suka Raisa lho. Yuk nyanyi bareng Bun lagunya Raisa :smile .


Yuuk ikutan 2nd Giveaway Enny Mamito

#8MingguNgeblog 6 : Dunia Maya

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu keenam


Tiga tahun terakhir ini tepatnya setelah aku mengenal dunia kerja, aku mulai akrab dengan yang namanya dunia maya. Dulu awalnya cuma tahu e-mail, baca-baca berita di internet atau cari-cari puisi maupun cerpen. Ngeblog? Mana tahu aku? Aku kira yang nulis-nulis di internet itu musti penulis terkenal. Tapi ternyata siapa pun bisa.


Namanya juga dunia maya, dunia tak nyata jelas pelakunya tidak terlihat sama sekali. Kita hanya dihubungkan dengan jaringan satelit yang aku sendiri tak tahu wujudnya seperti apa. Kali ini serius deh bahas dunia maya bukan sudut dunia maya si Putri Cahaya yang hari ini sedang ujian tesis. Mari kita doakan semoga semuanya lancar dan mendapat hasil yang memuaskan, amin :smile .


Pendapatku sendiri tentang dunia maya itu, sejauh ini fine-fine saja sih. Tidak banyak yang mengganggu atau mempersulit keadaanku ketika bersosialisasi di dalamnya. Justru aku menemukan banyak keasyikan di dunia maya yang tidak aku dapatkan di dunia nyata. Sebut saja teman dan sahabat yang satu misi.


Jangan dikira aku melakukan misi gila seperti merencanakan penculikan Dude Harlino atau pengeboman hotel berbintang. Tidak sama sekali. Ketika aku berada di dunia nyata dan tinggal di pedesaan, aku tidak menemukan seseorang yang juga mencintai dunia menulis. Untuk cinta baca, adalah satu dua itu pun novel fiksi. Padahal aku kan pengen diskusi bareng gitu.


Nah, untungnya ada dunia maya. Disini aku menemukan banyak orang yang suka menulis. Ada kalanya mereka bergabung dalam sebuah grup baik yang terbuka mau pun tertutup. Akhirnya, dari sana aku banyak belajar tentang dunia menulis. Sekarang aku juga bergabung dengan grup khusus menulis flashfiction. Huh, sungguh menyenangkan.


Apa hanya itu yang ada di dunia maya? Ah jelas saja tidak. masih banyak kok yang ada disini misalnya jejaring sosial yang akhirnya menjadi mak comblang antara dua insan manusia berbeda jenis. Iya, aku menemukannya. Pacar? Kekasih? Iya, tapi bukan aku. Lalu siapa? Teman-temanku yang bertemu di dunia maya dan akhirnya memutuskan untuk menikah. Yah, apa pun bisa terjadi disini.


Selain itu, karena dunia maya juga aku ingin sekali mengajukan perpustakaan untuk desaku. Ya, desaku tidak ada perpustakaannya. Awalnya aku hanya mengikuti timeline Blogger Hibah Sejuta Buku lalu kemudian menanyakan pendapat kedua orang tuaku tentang ide itu. Alhamdulillah mereka mendukung. Ditambah lagi kemarin aku menang kuis bertajuk #ArisanBuku dari Blogger Hibah Sejuta Buku dan sponsor yang hadiahnya berupa buku yang wajib disumbangkan. Insya Allah aku sudah mempersiapkan bahan untuk konsultasi perealisasian Perpustakaan itu. Minta doanya ya.


Tapi yang namanya dunia maya itu tidak selamanya baik. Ada juga yang memanfaatkannya untuk tindakan yang tidak benar misalnya saja penipuan, penculikan dan sebagainya. Sisi negatifnya juga karena dunia maya merupakan dunia universal, hal-hal yang berbau negatif masih saja kita temukan dengan mudah, misalnya saja video 'remang-remang'.


Hal yang lebih gila lagi, di Facebook, Yahoo, ada banyak iklan yang berkonten dewasa. Lalu bagaimana jika anak di bawah umur penasaran lalu mengkliknya? Mengerikan! Begitu juga yang ada di youtube atau di google. Intinya sih, kita jangan membiarkan anak-anak mengakses internet tanpa pengawasan orang tua. Tapi, aku ngeri juga waktu melihat semua bangku di warnet berisi anak SD tanpa pengasan orang dewasa. Apa yang mereka buka coba? Game atau yang lain? Entahlah.


Aku sadar setiap sesuatu pasti ada sisi baik dan buruknya. Benar juga apa kata temanku yang menyebutkan bahwa dunia maya itu jauh lebih kejam dari pada dunia nyata. Ya iyalah. Kita melakukan kesalahan langsung kena black list dan cap sana sini. Maka dari itu, selayaknya kita tetap bijak dalam bersikap baik di dunia maya mau pun dunia nyata.

Happy to Marry, My Bestfriend

Kamu kok nikah sih? Emang sudah bisa masak enak? Terakhir masak denganku saja rasanya masih kacau. Sekarang kamu sudah rajin bersolek? Dulu kan kamu males setengah mati untuk bedakan. Emang ngajimu sudah hatam? Sudah tahu adab di dalam pernikahan? Buku apa yang kamu baca? Bukuku tentang panduan untuk suami istri saja baru beberapa halaman yang kubaca. Kok kamu duluin aku sih?


Aduh Sob, maafin aku yah. Sudah nulis bagian ngaco diatas. Jujur setelah nerima SMS tentang kabar pernikahanmu aku jadi banyak mikir. Kemarin baru saja aku ijin pulang, sedangkan hari H mu bukan hari libur. Lalu, bisakah aku hadir di pernikahanmu? Walau bagaimana pun kamu itu salah satu sahabat terbaikku. What should i do?


Ingat pertama kali kita bertemu? Ah tentu saja aku lupa, maafkan. Dulu aku pikir kamu sama Rika itu kembar, habis muka kalian mirip banget. Sampai akhirnya aku tahu bahwa Rika itu keponakanmu. Aku hanya berfikir, kok bisa tante sama keponakan seusia? Hah hari gini, apa sih yang ngga bisa? Mungkin kita lebih intens bertemu saat ECC - English Conversation Club - salah satu ekskul baru di MAN. yah, aku dan kamu bertemu disana.


Asal kamu tahu ya Sob, Bu Umaroh pernah ngirain aku itu kamu. Emang muka kita mirip yah? Aku rasa iya sih. Kalau kamu pengen tahu kejadian itu. Hem, posisiku di kantor guru sedang ngafalin sejarah manusia purba pas kelas X. Itu lho yang Pitecantropus erectus dan kawanannya. Aneh juga, but whatever lah.


Tiga tahun kita ngga pernah satu kelas. Kok akhirnya kita bisa jadi sahabat ya? Kalau saja aku masuk kelas Bahasa, apa kamu ngga mau masuk kelas IPA? Takut saingan denganku? Ampunnn. Tapi aku ingat betul, dulu kamu penasaran denganku kan? Ingat ngga kamu pernah bilang itu? Iya, kamu penasaran dengan seseorang yang namanya terpampang di papan pengumuman sekolah. Mungkin aku salah satu murid yang kena garis merah.


Kita berbeda, tapi kita sama. meskipun diending MAN aku tertinggal jauh. Kamu ranking 1 di progam kelas Bahasa. Aku? Apa kamu lihat aku sepenggung denganmu? Tentu saja ngga. Ranking hanya sebuah penjara. Bukankah aku terus buta dengan keadaannya? Diending, aku belajar bahwa ranking bukanlah segalanya. Yang penting adalah bagaimana kita mengaplikasikan semua pelajaran dikehidupan nyata.


Hei, kita lulus kan? Iya. Selanjutnya persahabatan itu muncul. Kita yang senasib karena sama-sama belum melanjutkan kuliyah. Intensitas SMS mau pun telfon menjadikan kita semakin dekat. Aku fikir, kamu adalah satu-satunya orang yang ngga pernah marah padaku atau sebaliknya. Ngga ada rasa iri yang muncul ketika salah satu diantara kita mendapat sesuatu yang baru. Kamu, satu-satunya teman diskusi yang sepadan dengan fikiranku. Tak pernah ngotot untuk memperdebatkan perbedaan. Justru perbedaan itulah yang menjadikan kita saling mengerti satu sama lain.


Ah, kamu! Harus bagaimana lagi aku mengingat tentangmu?


Sob, aku ingin menangis. Bukan menangis sedih tapi menangis bahagia. Satu tahun terakhir ini kita tenggelam dalam kesibukan masing-masing. Aku pindah kerja, jarang main ke rumahmu. SMS pun satu dua kali karena pada malam hari kita terlalu letih untuk bercerita. Lebaran kemarin saja aku gagal bertemu dengamu. Lalu SMS pernikahanmu datang mengagetkanku. Itu kejam Sob. Harusnya aku ikut menjadi seseorang yang mendapat cerita ketika kamu memilih pria itu. Lalu kemana saja aku?


Kita sering berdiskusi tentang arti sebuah pernikahan. Kita sering  berbagi tentang siapa laki-laki yang menjadi sejarah kecil dalam kehidupan kita. Ah pernikahan itu, cepat sekali kamu menemukan pemilik tulang rusukmu? Bagaimana denganku? Dia masih menyembunyikan jati dirinya. Mungkin dia akan datang menjadi seseorang yang membantu perealisasian 'Taman Bacaku' nanti. Semoga saja.

Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang
Sebiru hati kita, bersama di sini
Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah

Bukankah hati kita telah lama menyatu
Dalam tali kisah persahabatan Illahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
Hapus air mata meski kita kan terpisah

Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini


*Edcoustic - Sebiru Hari Ini


Selamat jalan untuk menempuh hari baru sahabatku. Hari baru dengan kekasih halalmu. Maaf aku ngga bisa ngasih apa-apa untukmu. Bagaimana pun kita harus berterimakasih kepada Ibu Sofiyah dan Roudhotul Muta'allimin. Bukankah kita juga lebih dekat karena keberadaannya? Aku turut berbahagia untukmu, sahabatku. Happy to marry, my bestfriend.


Gambar editan sendiri dari
ini & ini

Source
 “Tulisan ini diikut sertakan dalam GA 'Siapa Sahabatmu?'”