Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Perubahan

Ngikik Ingat FF Nay yang kutulis kemarin. Geje gila bayangin fase perubahan hidupku dari anak-anak ke remaja trus sekarang kayanya agak dewasa dan akhirnya nanti menikah. Kapan? Nanti :smile #DoaKenceng


Setelah menikah, jelas kita kudu berubah menjadi lebih baik. Perubahan dari gadis single, jadi istri, jadi ibu, jadi nenek :omg ngga bisa bayangin.


Apalagi saat mantengin foto keponakan yang memakai baju sama saat tahun 2011 dan sekarang tahun 2013 diusianya yang sudah lima tahun.





Bisa lihat perubahannya? Lala dengan rambut tipis berubah menjadi Lala dengan rambut agak kribonya hihihi :uhuk . Yang jelas, dia masih aku semprong buat Demam Korea chibi-chibi tapi tetap face pribumi Indonesia.

Kita sekarang adalah kita di lima tahun yang lalu

Perubahan ada fasenya begitu pula denganku. Awalnya ngga percaya, bahwa aku sekarang adalah aku lima tahun yang lalu. Tapi setelah beberapa hal yang kulalui seperti dejavu.


Lima tahun lalu, aku kelas XI MAN. Aku ingat betul, dalam periode ini aku menjadi pembangkang. Sering pergi malam karena ikut pementasan teater [Anak belakang panggung]. Aku sering dihukum di depan kelas karena belum hafal beberapa materi pelajaran. Aku yang mulai pacaran dan melakukan hal-hal bodoh. Aku yang sering telat masuk sekolah. Yah, nilai sekolah terjun payung.


Aku lima tahun yang lalu adalah seorang yang tidak ingin dikekang, bebas semauku sendiri. Aku yang egois, aku yang menggebu dengan apa yang kumau.


Kenyataannya sekarang tidak jauh beda. Ternyata apa yang kulakukan lima tahun lalu 11-12 dengan sekarang ini. Aku yang menggebu dengan keinginanku. Berusaha percaya diri untuk mendapatkan apa yang aku mau.


Bedanya, aku bukan pelajar lagi harus lebih dewasa menghadapi berbagai kendala hidup. Bedanya, aku tidak punya niat untuk pacaran lagi. Bedanya, usia sudah kepala dua. Bedanya.... 


Intinya sih, kita harus berubah menjadi lebih baik. Jaman aja berubah dari lampu teplok jadi philip. Perubahan tidak serta merta terlihat buruk. Tinggal kita, bagaimana memandang perubahan itu. Kamu masih ngotot ngga mau berubah?


Ingat lho! Apa yang kita lakukan hari ini membawa dampak besar pada kehidupan kita di masa yang akan datang :smile

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11

Berani Cerita #25 Prompt #23 : Nay

Nay duduk membisu di dekat tangga menuju balkon. Sejak kemarin perempuan itu mendiamkanku. Sekarang Nay sensitif. Aku merindukan Nay yang ceplas-ceplos, selalu menentang perkataanku, selalu mengungkapkan apa yang dia mau. Tapi sekarang, no!

"Nek, sini!" kataku.

"Ogah!"

Aku tersenyum kecut. Kuturuni anak tangga untuk menemuinya.

"Ada apa sih? Kok diemin Kakek?" tanyaku sambil mengalungkan lenganku di pundaknya.

"Ada apa?" tanya Nay kemudian melemparkan kalender yang sejak tadi ada dalam pelukannya.

Source + ngedit love dikit
Kuamati kalender yang Nay lempar. Sejak kapan Nay punya kalender ini? Tunggu, ada tanda merah menyala di 18 september.

"Cuma gara-gara kalender ini? Ya ampun Nek!"

"Cuma? Hih! Hari ini Nay mau nginep di rumah Tya, titik!"

"Kalo Nenek ke rumah Tya, nanti malam kakek tidur sama siapa?"

"Tidur aja sama guling!"

Nay beranjak, kutarik pergelangan tangannya.

"Nay!" kataku lembut.

"Apa Vin?"

"Kita bukan ABG lagi. Tya saja usianya sudah 25 tahun. Dia sudah menikah."

"Trus?"

"Kamu ngga kangen pacaran sama aku? Kita sekarang bisa berdua lagi." godaku.

Nay melotot,

"Jangan bercanda!" katanya.

"Kok bercanda sih Nek?"

"Fine!"

Gerakan Nay memaksaku melepaskan tangannya. Kutarik tubuhnya hingga wajah kami benar-benar tak berjarak. Kukecup bibir Nay lembut.

"Kita bukan ABG lagi." kata Nay melepaskan bibirnya dari bibirku. Wajahnya merah bersemu. Aku tahu, dia malu.

"Makanya jangan ngambek. Masa udah punya cucu masih diem-dieman? Ntar keriputnya nambah lho!"

"Nyindir? Udah nenek-nenek juga."

"Ya meskipun kamu sudah nenek-nenek, keriput, beruban, kamu tetep Nay yang Vino cintai. Biarpun panggilanmu berubah dari Nay jadi Bunda terus Nenek. Kamu tetep Nay yang nyebelin, tapi Vino suka. Selamat ulang tahun pernikahan kita ya!"

"Telat tau! Kemarin ke mana?"

"Pikun ya? 18 september hari ini."

Kutunjukkan wallpaper HP milikku. Nay tersenyum memandangku.

Source + Editan pake kata-kata sendiri
"Makasih ya?"

"Iya. Tapi Nay, aku bohong soal tanggal itu."

"Nay tau."

"Terus?"

Kukedipkan mataku dengan genit.

"Jangan di sini, malu!"

Aku tahu, dia juga mau.

***
MFF - BC


Notes :
Ngga ngetwist, lalala :uhuk . Lagi pengen ngegombal gembel ala kakek - nenek yang masih falling in love :luph

Berani Cerita #24 : Andra

Vivienne menatapku dengan mata yang basah. Untuk waktu yang lama kami berpelukan tanpa kata-kata.

"Ada apa sih?"

Vivienne masih sesenggukan. Sambil menatapku dia membuka suara,

"Huaaaaaa!!! Andra mati!"

"Andra? Andra...,"

"Iya. Andra yang itu."

"Astaga! Beneran?"

"Iya. tadi aku baca, statusnya mati. Aku nangisin dia sampe tembem ini."

Sial. Si Andra pake mati ngga bilang-bilang lagi. Aku kan belum jawab tembakannya.

"Trus, dia matinya kenapa?" tanyaku.

"Dia kecelakaan mobil. Mobil yang dia kendarai ditabrak dari belakang trus guling-guling gitu, hiks,"

Sejak kapan Andra pakai mobil? Bagusan dia naik Vespa.

"Terus ya, aku kan baru aja jatuh cinta sama dia. Sakit aku, sakit." sambung Vivienne.

Hih! Katanya hanya aku cewek yang ada di hatinya. Kok bisa-bisanya buat Vivienne jatuh cinta? Dasar Andra PHP!!!

"Kamu sudah layat ke rumahnya?"

"Layat? Gimana layatnya?"

"Lho? Andra kakak kelas kita itu kan? Yang kamu kenalin ke aku itu?"

"Hih! Bukan Andra itu. Andra itu mah aku ngga doyan!"

"Trus, Andra yang mana?"

"Kamu lupa ya? Itu lho Andra suaminya Ariel cerbung X nya Mbak Annesya yang sering aku ceritain itu. Kamu katrok ih!"

Kulempar boneka Teddy Bear milikku. Bisa-bisanya aku pikir Andra serius mati. Ternyata cuma cerbung! Gila!!!



Notes :
Andra merupakan tokoh utama dalam cerbung X nya Mbak Annesya. Hasil reviewku X dan Say Goodbye to X. Ini FF curhatan hihih :uhuk

Prompt #22: Bloating of Boat

"Yudi! Kok masih di rumah?" tanya Rina tetanggaku.

"Emang kenapa Mbak?"

"Ngga ke Pantai Kartini? Ada kapal terbalik!"

Aku berlari menyambar helm dan kunci motorku. Aku menghubungi Dibah tapi nihil. Astaga Dibah! Apa kau baik-baik saja?

***

"Kita 20 kali lebih nonton Titanic. Masih mau nonton juga?"
"Gimana ya Beb, aku suka. Kapalnya itu, indah banget. Kok bisa ya besi segede itu ngapung-ngapung di laut? Menakjubkan!"

Credit
"Ada teori fisika yang digunakan"

"Ah kamu. Besok kita ke Karimunjawa ya? Kita naik kapal terus praktekin adegan Titanic itu ya?"

"Males!"

"Kenapa?"

"Males aja!"

"Jahat!"

"Emang!"

"Hih!!!"

***
Dibah, di mana?
Pantai 
Mau naik kapal?
Iya. Tapi ongkos ke Karimunjawa melonjak. Ramai Larung Kerbau, wisatawan membludak
Aku bilang apa 
Emang kamu bilang apa?
Males 
Tapi aku dah di pantai Kartini mau naik kapal penyeberangan ke Pulau Panjang. Bye!
Dibah, bawa pelampung bebek. Kamu ngga bisa renang :D
Dibah
Dibah
Tidak ada balasan.

***

Melewati ratusan orang di pintu masuk, akhirnya aku berhasil menerobosnya. Aku harus memastikan Dibah baik-baik saja. Aku terus menghubunginya. Kumaki diriku sendiri yang membiarkannya pergi.


Semua orang tumpah ruah di pinggir pantai. Aku melihat ke arah pantai yang lalu lalang kapal entah untuk mengevakuasi korban atau apa. Ya Tuhan, jaga Dibah. Jangan ambil dia dariku. Lebih dari satu jam aku mencarinya seperti orang gila.

Ini nama-nama korban meninggal perahu tenggelam di Jepara
Credit
Aku terduduk di pinggiran pantai. Kepalaku berdenyut, sakit tapi hatiku jauh lebih. Dibah!

"Beb!"

Aku berbalik, Dibah.

"Hai!" ucapnya lagi.

Aku memeluknya erat. Terimakasih Tuhan.

"Bodoh!"

Dia melepaskan pelukanku.

"Kau yang bodoh."

"Jelek! Ke mana saja?"

"Kau yang jelek. Aku nurutin apa katamu."

"Kataku?"

"Aku nyari pelampung bebek tau. Gila! Ngga ada yang mau nyewain!"

"Kenapa tidak balas SMSku?"

"Batreku habis." ucapnya memperlihatkan giginya yang rata.

Aku menariknya ke dalam pelukanku.

"Gadis bodoh! Pelampung itu untuk bayi. Tetaplah jadi Dibah bodoh yang selalu kucintai."

***

MFF

Notes:

Dibah merupakan salah satu korban meninggal dari tragedi terbaliknya kapal di Jepara pada tanggal 15 Agustus kemarin. Aku ngga kenal dia, tapi dia merupakan adik kelas tetanggaku dan tetangga teman kerjaku. Bukan aku ngga prihatin atas korban meninggal dengan menghadirkan ending bahagia. Aku menceritakannya di post kemarin. Hanya saja, yang namanya rasa itu menular. Semua orang merespon dengan kesedihan atas kejadian itu. Aku fikir, sebagian orang lain juga merasa lega karena mendapati keluarganya selamat termasuk aku. Kakakku juga ikut naik kapal ke Pulau Panjang. Ada was-was tapi ternyata dia baik-baik saja karena dia naik kapal yang berbeda. Mari kita berdoa untuk mereka para korban dan keluarganya, amin.


UPDATE :
FF ini terpilih di MFF bok :hepi . Bagusan yah judulnya diganti Mencari Dibah :smile

Lebaran Ketupat Lagi

Ketemu lagi sama si ketupat yang sayangnya aku lupa cara membuatnya :hiks . No problemlah :uhuk .


Seperti tahun 2012 kemarin di mana aku secara tersirat telah di booking kakak untuk diajak jualan di pantai saat lebaran ketupat yang jatuh pada hari ke delapan lebaran idul fitri. Biasanya sih kakak jualan sama istrinya, mbakku. Berhubung punya anak kecil si Sinta yang usianya baru 14 bulan, jadi aku deh yang ikut jualan.


Aku berangkat pukul 9 pagi dan kakak lebih dulu berangkat untuk menyiapkan lapak. Akunya masih rada pegel soalnya malam sebelumnya juga jualan di acara hajatan. Well berangkat jam segitu cukup macet.

Aku berjualan di pantai sekembu. Bukan pantai terkenal seperti pantai Kartini atau Pantai Tirta Samudra Bandengan. Tapi sejauh aku berjualan di sana, lumayan ramai kok ditambah lagi gratis tanpa pemungutan tiket masuk. 


Sebelum pergi ke sana, aku menyiapkan dua buku yang kubawa dan makan serta beberapa keperluan lain seperti charger dan headset. Mengingat tahun 2012 kemarin aku sempat tiduran saat siang, aku pikir nanti bisa baca buku atau nulis outline cerpen. Tapi nyatanya, tidak. Alhamdulillah rame :smile .


Ini dia hasil jepretanku. Biasa belagak jadi fotografer amatiran :uhuk .


Layang-layang


Perahu Nelayan untuk menyeberang ke Pulau Panjang Jepara

Dua muda-mudi


Berlibur bersama keluarga














Barang-barang pengunjung

Sampah

Lapak Kakakku

Siang hari ketika ada yang tanya, mbak ada kapal yang tenggelam? Aku jawab ngga ada, kalau kemarin ada. Ya, beberapa waktu yang lalu memang ada kejadian itu tanpa korban jiwa. 


Siang berganti sore berulang ada yang mempertanyakan tentang kapal tenggelam dan ternyata benar ada. Aku kaget :shock . Kok masih banyak kapal yang wira wiri ambil penumpang tapi ngga desas desus atau something?


Hari itu tertanggal 15 Agustus 2013 ada sebuah kapal yang tenggelam. Kabar terakhir dengan pencarian beberapa hari mendapatkan 16 korban meninggal dan 35 orang lebih dalam perawatan. Ada yang kritis ada yang ringan. Tua muda semua ada yang menjadi korban.


Banyak spekulasi tentang kejadian ini. Ada yang bilang nahkodanya mabuk, kapal kelebihan muatan dan masih banyak lagi. Aku sendiri selain browsing tentang ini juga dapat info dari kakakku yang kebetulan naik kapal juga ke pulau panjang tapi bukan kapal yang tenggelam itu.


Beberapa korban ada yang dari luar Jepara. Kok bisa?


Jepara, saat lebaran ketupat sangat terkenal sampai ke luar kota. Ada acara namanya Larung Kerbau dan jelas hal itu menarik para wisatawan domestik. Aku saja yang jualan tidak di pantai terkenal mendapat pembeli dari daerah Semarang, Kudus, Purworejo dan beberapa daerah lain. I think, mereka penasaran.


Hanya Allah Yang Maha Tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi saat itu.


Kita tidak bisa seenak udel mengambil spekulasi menyalahkan ini itu. Setelah beberapa hari kejadian itu, aku jadi berfikir, kenapa nelayan yang memakai perahunya di pantai sekembu tidak woro-woro kalau ada kapal tenggelam? Mungkin ini jawabannya.


Mereka menggunakan kapal itu untuk mengais rejeki yang adanya setahun sekali. Tidak setiap hari orang mau menyeberang lewat pantai kecil itu. Bukankah menjadi hal yang sangat menggiurkan jika kapal mampu memuat 20 orang lebih dengan ongkos lima ribu perkepala? Jika mereka woro-woro tentang kapal yang tenggelam, orang yang mau naik tentu saja akan takut, mengurungkan niat. Bagi yang bisa berenang, mungkin akan sangat penasaran. Tapi kan itu tidak banyak.


Aku sendiri cuma bisa berdoa untuk arwah mereka yang menjadi korban meninggal. Untuk keluarga mereka semoga melapangkan hatinya dan yang dirwat segera sembuh, amin.


Aku berdoa semoga masih bisa bertemu ramadhan lagi, bertemu idul fitri lagi. Kalau mungkin jualan lagi, semoga tidak ada kejadian buruk seperti itu lagi, amin.