AssalamualaikumBagaimana kabar Saudara yang di Jawa? Kira-kira masih ingat dengan yang sedang berada di perantauan?
Sebuah chat WhatsApp masuk ke ponsel saya. Pertanyaan sederhana, mungkin sedikit rasa peduli, tapi saya abaikan. Nomor itu asing dan masuknya ke nomor baru yang saya pakai. Alasan lain adalah, saya tidak punya saudara yang merantau. Tidak memedulikan adalah pilihan yang tepat.
Sebenarnya kata merantau itu tidak asing di telinga. Di keluarga inti saya itu tidak ada yang merantau ke kota lain atau jauh luar pulau. Prinsipnya itu Mangan ora mangan kumpul. Ini merupakan filosofi dalam kehidupan masyarakat Jawa tentang prinsip gotong royong dan tenggang rasa tiap anggota keluarga yang mengutamakan berkumpul daripada sekadar perut kenyang.
Apa sih alasan orang merantau?