Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Papua Dalam Cerita

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Bug-bug-bug! 

Suara musik terdengar dari luar. Ada suara nyanyian juga, tapi saya tidak mengerti. Setelah melewati Bandara Frans Kaisiepo di Kabupaten Biak Numfor lalu ke Pelabuhan Bosnik untuk mendapat layanan kapal dan berakhir di sini, kepulauan Padaido. 

pesona.travel

Sekelompok Orang Papua asli mulai menari-nari dengan memakai Rok Rumbai diiringi musik indah dengan alunan ritmiknya yang khas. Mereka menyebutnya Tifa. Alat musik yang mirip kendang. Biasanya terbuat dari kayu lenggua. Bagian tengah kayu itu dilubangi, dibiarkan kosong lalu salah satu sisi ditutup dengan kulit biawak atau soa-soa. Kadang mereka juga memakai kulit rusa. Mereka menari-nari dengan semangat serta ucapan selamat datang. Dari belakang kamu berbisik, "Itu Tari Yospan,".

www.negerikuindonesia.com

Kamu mulai bercerita bahwa Tari Yospan adalah salah satu tarian adat yang merupakan penggabungan dari dua tarian rakyat papua yaitu Yosim dan Pancar. Tarian ini menggambarkan pergaulan atau persahabatan kaum muda-mudi Biak. Biasanya juga digunakan sebagai sambutan selamat datang. Seringnya tarian ini ditampilkan saat acara adat atau festival seni budaya. Musik masih mengalun. Bukan hanya dari Tifa, juga alat musik lain seperti gitar, ukulele dan bass akustik.

"Ayo sarapan," ajakmu. 

Saya mengangguk lalu mengikuti langkahmu. Kamu mulai mengenalkan makanan di atas meja. Ada Papeda dan ikan kuah kuning. Bagaimana saya menggambarkan Papeda? Seperti bubur, tapi juga lengket mirip lem. Dan kamu mulai tertawa atas keherananku.

wikipedia.org

Saya menopang dagu ketika kamu mulai bercerita. Papeda adalah bubur sagu, makanan khas Papua juga Maluku. Bagi orang Papua, Sagu itu selayaknya Ibu, dari lahir sampai mati, mereka tak bisa dipisahkan dengan sagu karena merupakan makanan untuk bayi sampai usia lanjut. Hutan Sagu di Papua sangat banyak dan harus dilindungi. Jika penebangan besar-besaran dilakukan, panganan lokal mereka bisa punah.

Meski ada nada sedih, kamu tetap melanjutkan cerita tentang manfaat dari sagu hutan. Dari batangnya, kita bisa mengambil sari pasti dan dibuat tepung. Kadang orang Papua juga memakainya sebagai dinding rumah. Ampasnya pun jadi pakan ternak. Kulitnya jadi kayu bakar. Lalu lidinya jadi sapu. Mereka juga memanfaatkan pelepah sagu untuk jadi anyaman keranjang. Lalu daunnya, mereka menjadikan itu sebagai atap rumah dan tikar anyaman.

wikipedia.org

Matahari mulai meninggi. Kamu beranjak dan berkata, "Siapkan dirimu. Ayo ke Pulau Meosmangguandi!"

Kamu mulai menyiapkan peralatan penyelam sendiri. Dengan dibantu nelayan setempat, kita mulai menyusuri lautan. Meosmangguandi berada di dekat pulau Rasi dan Kebori. Luas pulau itu hanya 14 km persegi. Tak ada jaringan listrik juga seluler. Benar-benar sepi karena orang-orang di sana masih hidup secara tradisional. Tempat yang layak untuk menenangkan diri.

Twitter @Raja_Wisata

Kepulauan Padaido dan sekitarnya termasuk Meosmangguandi punya keragaman hayati ekosistem koral terbesar di dunia. Adalah tempat yang tepat jika ingin melakukan snorkeling atau diving. Meosmangguandi sendiri meski terlihat hanya tebing karang terjal juga pepohonan liar, tapi alam bawah lautnya sungguh luar biasa. Karena keanekaragaman biota laut dan juga orang-orang menganggap bahwa laut sebagai sumber kehidupan, maka dibuat sistem adat bernama Sasisen yang melarang siapapun berburu atau mengambil sesuatu di titik yang ditetapkan sebagai daerah sasi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kerusakan habitat dan penurunan kualitas sumberdaya alam apalagi banyak yang mengambil ikan dengan bom juga bahan kimia.

@sumurdiladang

Sasisen yang terdiri dari 2 jenis. Pertama, Sasi Sementara di mana penerapan ini dilakukan setahun sekali tergantung biota yang ditemukan. Kedua, Sasi Abadi di mana pelarangan menangkap biota laut di lokasi lindung tanpa batas waktu. Saya pun teringat EcoNusa yang sejalan dengan adat Sasisen ini. Tapi sebenarnya lebih umum di mana mereka ikut mempromosiikan pengelolaan sumber daya alam, utamanya di daerah Indonesia Timur. Jadi tidak terbatas laut saja, tapi hutan juga. 

Saya bersiap untuk melompat ke air sebelum kamu berteriak, "Awas ada Faknik, hantu air yang akan menculik siapa saja yang berbuat onar di lautan!"

Saya tertawa. Ah itu mungkin sejenis Nokk, kudanya Elsa, hahaha!

37 comments

Nurul Fitri Fatkhani said...

MasyaAllah, pemandangan di Pulau Meosmangguandi luar biasa indahnya ya, Mbak. Senangnya bisa berlama-lama di sana menikmati keindahannya.
Kalau diamati, manfaat pohon sagu mirip dengan kegunaan pohon kelapa ya.. semua bagiannya bisa dimanfaatkan

Ali Muakhir said...

Salah satu daerah yang pengin banget saya datengin ya Papua. Sayang belum sempet neh

Rhoshandhayani 💕 said...

iya nih, aku pengen main2 ke papua, liburan di sana semingguan gitu
menikmati bagaimana wujud pesona dan keindahan papua. baik alamnya maupun kultur budayanya uwuuuuw

April Hamsa said...

Iya ya, selama ini kalau denger Papua ingetnya laut, padahal Papua selain pesisir juga ada area pegunungan dan hutan. Semoga alamnya selalu lestari dan semoga kita semua bisa berkunjung ke sana ya :D

Peri Hardiansyah said...

Di ujug timur itu indah lho, sayang mungkin perlu budget agak besar biar bisa enak liburan kesana, hmm..

Ruli retno said...

Papua ini wishlist aku kalo bisa main ke timur Indonesia, gak bisa nahan indahnya pulau ini. Termasuk pengen makan papeda

Anisa Deasty Malela said...

Keindahan alam, budaya dan kuliner Papua bikin banyak orang terpana ya :) ga salah kenapa banyak wisatawan yang ingin berkunjung ke sana.

Sugi Siswiyanti said...

Kearifan lokal seperti yang dipercaya masyarakat Papua seharusnya dihormati para investor juga pemerintah. Sayangnya mereka abai. Jadinya kerusakan lingkungan membuat masyarakat adat menderita.

Tukang Jalan Jajan said...

Papua adalah salah satu daya tarik Indonesia Timur yang selalu bikin penasaran. Alamnya yang indah dan adat budayanya yang unik membuat kita terkesima. Apalagi setiap daerah di Papua punya kekhasannya sendiri

lendyagasshi said...

Suka sekali sama tulisan Jia...ringan seperti dongeng mengenai wilayah paling timur Indonesia.
Dan keindahan alamnya, kulinernya, hutannya hingga keramahan warga Papua patut dikagumi dan dilestarikan semuanya sebagai warisan budaya Indonesia.

lendyagasshi said...

Suka sekali sama tulisan Jia...ringan seperti dongeng mengenai wilayah paling timur Indonesia.
Dan keindahan alamnya, kulinernya, hutannya hingga keramahan warga Papua patut dikagumi dan dilestarikan semuanya sebagai warisan budaya Indonesia.

Marfa Umi said...

Ikan kuah kuning itu bikin penasaran rasanya gimana, sama papeda. Sama juga seperti Mba Ruli Retno, Papua juga wishlist banget sekalian mengetahui masyarakat dan budayanya krn selama ini hanya melihat via media saja

Nchie Hanie said...

Aku jadi pen nari Yospan abis itu, sarapan Papeda sama bubur.
Btw emang pesonanya Papua selalu memikaaat ya Jiah..

Jadi kapn kita terbang kesana,cuzzz..

tantiamelia.com said...

melihat postingan tentang Papua, membuka keinginan terpendam untuk nabung ke sana!

Lidya Fitrian said...

bug bug kirain Jiah lagi marah hehehe, ternyata suara alat musik ya. Musik & tarian Papua berirama ceria bikin semangat kalau menurut aku

Jalan-Jalan KeNai said...

Itu foto kedua dari akhir bening banget airnya. Udah kayak kaca. Keindahan alam Papua memang luar biasa!

nurul rahma said...

Papua ini punya sumber daya alam yg luarrr biasa.
Kita kudu bahu-membahu untuk menjaganya sekuat tenaga
Semoga semua pihak bisa bekerjasama melindungi hutan Papua agar tetap lestari.. Aamiin..

Armita said...

Sudah lama dengar ttg Papeda tapi saya belum pernah nyobain. Kepengen deh nanti kalau ada kesempatan buat nyobain makanan khas Papua ini

Rosanna Simanjuntak said...

keren ih, Jiah!
Aku berasa ikut jalan-jalan ke Papua :)
Bumi Papua ternyata punya banyak daftar destinasi ya.

Papua,
Wait for me!

HM Zwan said...

Papua, selain alamnya yang sangat indah. Ternyata alam bawah laut tak kalah menabjukkan ya mbk. Tahun kemarin suami tugas di Papua, sayang bangwt as ku nggak ikut. Next semoga bisa ke Papua

Dian Restu Agustina said...

Wah..aku harus hati-hati berarti sama Faknik hihihi
Papua memang lengkap ya, tak hanya laut, hutan, danau, gunung, hasil alam....dan budayanya sungguh memesona

Dewi Rieka said...

Aku kangen perbukitan yang hijau, pantai yang cantik dan tarian yospan! Miss my friends theree too

Rach Alida Bahaweres said...

Papeda awalnya aku kira ada di Ambon aja teryTa di Papua juga ya. Indah banget emang pemandangan disana yaa

April Hamsa said...

Pernah makan papeda sama ikan kuah kuning manteb bener apalagi kalau kuahnya pedes :D
Moga kita semua suatu saat nanti bisa ke Papua ya mbak liat gunung laut yg masih asri :D

Utie Adnu said...

Papua Salah satu tujuan travelling Aku mba walaupun. Kesana rada Mahal paksaiin nabung deh Demi melihat raja Ampat 😉

Aswinda Utari said...

Penasaran sm papeda ini. Ini bubur sagu bumbunya cm garem ya kayaknya mba? Atau ada bumbu khusus? Dirumahku tepung sagu cm dipake buat campuran kentacky aja. Jd mau coba bikin bubur enak kali ya sesekali.haha

Hidayah Sulistyowati said...

Aku mendengar kecantikan Papua pertama kali dari mulut teman kuliah. Dia besar di Papua meski aslinya orang Jakarta. Cerita tentang rumahnya yang terletak di pesisir pantai dan bisa lari-lari ke hutan di balik pagar belakang rumahnya, langsung terpikat. PAdahal cuma dengar ceritanya aja. Semoga Papua tetap terjaga alamnya yang cantik ya Ji

Lina W. Sasmita said...

salah satu wishlist aku adalah menjelajah Papua. Dari kedalaman lautan dan hutan-hutannya hingga ke ketinggian pegunungannya. Tempat ini akan membuat saya selalu punya harapan.

Nathalia DP said...

Duh, pengen banget deh bisa main ke papua, menikmati keindahan alamnya...

Milda Ini said...

Papua itu emang unik ya Jiah, kita liat papua itu khas banget ya, dan itu adalah Indonesia, jadi pengen ke sana lah aku jiah

Uniek Kaswarganti said...

Susah banget sih Ji ngucapin nama pulau ini : Meosmangguandi.
Kalau dari penggambaran di sini, indah banget ya Papua ini. Pulau nun jauh di sana, yang sepertinya tak tersentuh. Semoga saja suatu hari bisa mengunjungi Papua, si mutiara yang tersembunyi ini.

khairiah said...

cantikmya bumi papua sayangnya aku cuma bisa melihat melalui tv atau membaca tulisannya saja, muda-mudahan aku bisa berkunjung kesana juga, penasaran juga sama pulau Meosmangguandi

Herva Yulyanti said...

Sagu ini banyak manfaatnya mba bisa buat makanan, dinding rumah smape sapu lidi..btw aku belum pernah makan papeda ada sih di sini yang jual cuman kalau belum rasain yang asli agak gimana gitu hehhe

Latifika Sumanti said...

Hallo Papuaa, baek2 yaa kamuu, jangan kalah sama penambang dan pengebun sawit. Hutanmu harus tetap memesona, oksigen bumi ada di tanganmu. Kamu gabole kalah ya Papua, harus lestari sampai kapanpun

Siti Hairul Dayah/ catatansiemak said...

Papua salah satu wiahlistku dan suami nih mbak. Pengen bisa berkunjung ke Papua dan bertemu masyarakat lokal

Chela Gurukecil said...

Wishlist bgt buat bisa sampai papua

Hana Aina said...

Papua itu alamnya indah, pemandangan bawah airnya juga cantik. Komplit sudah. Masukin ke wish list. Semoga bisa plesiran ke sini