Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.
Showing posts with label 8 Minggu Ngeblog. Show all posts
Showing posts with label 8 Minggu Ngeblog. Show all posts

#8MingguNgeblog 7 : Andai Aku Tidak Ngeblog 8

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketujuh


Andai aku ngga ngeblog, aku ngga akan kepikiran untuk mengajukan perpustakaan desa kepada Pak Lurah. Why?


Aku memang suka perpustakaan, aku suka buku dan aku menikmati setiap moment yang aku lakukan di perpustakaan. Banyak hal dan ilmu yang bisa aku dapatkan dari sana. Beruntung sih, saat dulu sekolah perpustakaannya lumayan lengkap.


Setelah ngeblog, aku ingin juga membuat perpustakaan pribadi. Hey, sebenarnya bukan saat ngeblog juga tapi ketika masih sekolah aku sudah berpikiran seperti itu. Aku mengumpulkan buku-bukuku ketika sekolah, semua soal-soal tes mau pun ujian masih aku simpan di kardus. Semua itu rencananya akan aku taruh di perpustakaan pribadiku nanti setelah menikah.


Semakin sering beraktivitas di dunia maya dan melihat betapa banyak pemuda yang peduli dengan anak-anak Indonesia yang kekurangan buku, aku jadi semakin berkeinginan untuk membuat perpustakaan. Tapi kali ini bukan pribadi tapi umum.


Selain alasan itu, ada juga alasan lain untuk mengajukan perpustakaan desa. Desa tempatku kerja yang bukan desa kelahiranku termasuk desa terpencil karena dikelilingin hutan. Nah, suatu ketika aku mampir di balai desanya dan melihat ada perpustakaan disana. Selain itu, perpustakaan keliling juga singgah di salah satu SD desa yang berakridetasi A. Wah, semakin iri saja aku. kenapa desaku ngga kaya gitu ya?


Akhirnya, dengan berbagai diskusi yang kuajukan dengan beberapa orang, aku memantapkan hati untuk mengurus ini kepada Pak Lurah. Sebelum melanjutkan itu semua, aku mencari artikel-artikel contoh betapa banyak pemuda cinta akan buku dan peduli dengan anak-anak lain yang kekurangan buku. Sebut saja salah satu kegiatan yang terkenal itu Blogger Hibah Sejuta Buku.


Satu kali pertemuan dengan Bu Lurah, ternyata gayung bersambut dengan baik. Yang lebih kerennya, ternyata dari pihak Pak Lurah telah membuat perpustakaan desa yang kupikir belum ada. Kondisi perpustakaannya memang belum punya gedung sendiri. Kata Bu Lurah, Insya Allah tahun ini akan di bangun gedungnya. Intinya sih dari pihak sana sedang mengumpulkan buku-buku dan persiapan untuk sosialisasi tentang betapa pentingnya membaca bukan hanya untuk anak-anak tapi untuk semua orang.


Aku selalu percaya, setiap perbuatan baik pasti mendapat ridho-Nya. Alhamdulillah, ternyata aku menang kuis berhadiah buku yang harus disumbangkan kepada taman baca. Tanggal 22 mei kemarin bukunya sampai dan Insya Allah besok akan kuserahkan langsung kepada Pak Lurah di balai desa.


Kalau aku ngga ngeblog, aku ngga yakin aku bisa memikirkan hal seperti ini. Rasanya dulu aku terlalu egois hanya memikirkan diriku sendiri. Lalu sekarang, kenapa aku ngga berbagi dengan orang lain? Menularkan kepada banyak orang betapa penting membaca.


Sekarang ini, tugasku adalah ikut membantu mencari donatur atau siapa pun yang mau menyumbang buku untuk perpustakaan desaku. Jika waktuku sudah longgar, aku juga ingin ikut Bu Lurah mensosialisasikan kepada rakyat desa. Ya, negara yang besar dimulai dari sesuatu yang kecil dan aku ingin memulainya dariku kemudian desa kelahiranku. Kalau ngga sekarang, kapan lagi aku memajukan desaku?


Kalau aku ngga ngeblog, aku mungkin akan menjadi pemuda yang hanya menyusahkan masyarakat, egois dan tak tahu diri. Saatnya kita berubah untuk menjadi lebih baik, menjadi manusia kaya arti dan bermanfaat untuk orang lain. Bagaimana dengan dirimu? Sudahkah kamu berbagi untuk desamu? Apa harus jadi blogger dulu? Tentu saja ngga. Andainya pun aku bukan blogger, paling ngga aku akan berusaha untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk desaku :smile .

#8MingguNgeblog 7 : Andai Aku Tidak Ngeblog 7

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketujuh


Andai aku ngga ngeblog, ada banyak hal yang ngga mungkin aku dapatkan. Dulu aku jarang sekali ikut organisasi. Jujur, aku memang sedikit sudah untuk bersosialisasi dengan orang lain. Aku lebih suka menyendiri nyempil dimana gitu biar ngga kelihatan sama orang :shy .


Kalau aku ngga ngeblog, aku ngga akan bisa gabung di grup keren-keren seperti Warung Blogger (WeBe), Kumpulan Emak-emak Blogger (KEB) dan Monday Flashfiction (MFF).


Hay, apa itu Warung Blogger?
Warung Blogger adalah grup terbuka yang sudah cukup tenar di dunia blogsphere. Grup ini diprakarsai oleh Uncle Lozz dan beberapa teman lain. Aku sendiri baru bergabung setelah beberapa kali teman blogger ngomongin WeBe. Kalau tepatnya aku lupa, mungkin sekitar setahun yang lalu.


Sekarang WeBe sudah punya akun twitter yang ngga kalah gahulnya sama Webe Facebook. Selain itu, WeBe juga punya blog sendiri yang diurus oleh adminnya. Webe sendiri menurutku gup yang hangat. Adminnya ramah nan baik. Ya, walaupun aku jarang nongkrong disana, tapi aku suka baca-baca apa yang masuk di grup WeBe. Kalau mau tahu lebih lanjut tentang Webe, kalian yang belum gabung bisa gabung ke Webe.


Selain member WeBe, aku juga menjadi salah satu member KEB. KEB sendiri grup khusus wanita yang diprakrsai oleh Mbak Mira Syahid. Aku memang baru beberapa bulan bergabung dengan KEB. Tapi sebelum bergabung, aku sering mencuri baca tentang KEB. Bulan kemarin KEB berhasil menyelenggarakan Srikandi Blogger dengan kemeriahan yang seru. 


Selain Webe dan KEB, aku juga menjadi member Monday Flashfiction. Hey, apa itu Monday Flashfiction?


Monday Flashfiction merupakan grup khusus pecinta flash fiction dan orang-orang yang memang ingin belajar untuk menulis fiksi. Aku bergabung disana pada bulan febuari 2013 lalu. Berbeda dengan Webe dan KEB, di MFF ini setiap senin selalu ada prompt baru yang menantang.


Andai aku ngga ngeblog, aku ngga akan bisa bergabung dengan grup kelas keren seperti diatas. Bagusnya lagi, semakin aku sering berinteraksi disana, maka semakin banyak orang yang aku kenal. Teman dunia mayaku semakin bertambah. Yang keren lagi, ternyata banyak dari mereka orang Indonesia tapi tinggal di luar negeri dengan alasan yang bervariasi.


Andai aku ngga ngeblog dan ngga bergabung di grup-grup ini, tentu saja cadangan kosa kata yang aku punya akan semakin menipis. Dalam banyak hal, grup MFF misalnya mengajarkan banyak hal tentang bagaimana menulis flash fiksi itu. Bagaimana kita belajar tentang ketatabahasaan yang baik dan benar sesuai EYD.


Di WeBe sendiri, grup ini menawarkan keramahan dan kehangatan sebagai tempat nongkrong yang asyik. Kebanyakan dari sini muncul para pecinta kopi yang berhasil menyuguhkan rasa kopi yang ciamik. Tapi, meskipun aku ngga suka kopi tetap saja aku mau bergabung disana :uhuk .


KEB, kumpulan emak-emak yang keren abis dan banyak menorehkan prestasi di dunia maya mau pun dunia nyata. Semuanya mengajarkan kebaikan dan bisa ditularkan kepada wanita lain. Dari sini aku bisa menemukan banyak wanita hebat yang patut diacungi jempol.


Andai aku ngga ngeblog, aku tidak akan menemukan orang-orang hebat, wanita hebat dengan karya fantastik yang membuat orang lain iri. Bukan iri yang jelek, tapi iri untuk bisa ikut menjadi seseorang yang baik, berarti dan bermanfaat untuk orang lain. Jadi, kalau aku ngga ngeblog....

#8MingguNgeblog 7 : Andai Aku Tidak Ngeblog 6

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketujuh


Andai aku ngga ngeblog, aku ngga akan dapat hadiah-hadiah keren. Setelah bercerita bahwa kalau aku punya teman-teman keren di dunia maya, aku jadi punya banyak link yang ngasih tahu tentang lomba atau pun giveaway.


Kalau aku ngga ngeblog, aku ngga akan tahu apa itu giveaway. Pertama kali ikut giveaway sekitar akhir oktober tahun 2011 buat surat ke Mbak Zola Nail. Blognya sendiri itu tentang drama Korea dan kawanannya. Menang? Ya ngga dong wong namanya juga pertama kali ikut :uhuk .


Setelah itu, aku ikut Giveaway Man and The Moonnya Mas Amri Al Kahfi yang sekarang ini hiatus. Aku ingat betul, hari aku ikut adalah hari pertama aku kenal Mas Amri dan bertepatan dengan DL giveawaynya. Dari ikutan ini, aku mendapat buku menjawab Ateis Indonesia posisi sebagai peserta :smile .


Aku juga ikut Giveaway Suka-suka Dunia Pagi dari Mbak Amela. Ada tiga kategori dan  dua kategori kuikuti. Dari sini aku mendapat sebuah novel PadaMu Ku Bersujud karena beruntung. Yes, I’m lucky dan aku seneng banget. 


Di bulan berikutnya, setiap satu bulan sekali aku selalu mendapat kiriman dari giveaway yang bermodalkan menulis atau hanya sekedar tebak nama. Rasanya jelas seneng bukan kepalang. Aku orang desa dan dapat kiriman barang-barang seperti itu, wuaaa :smile . Ada buku-buku, jilbab, kalung dengan liontin rajut yang manis mengisi bulan-bulanku dalam ngeblog.


Kalau aku ngga ngeblog, mana bisa aku dapat seperti itu? Ya, mungkin akan ada kiriman tapi mungkin posisinya itu beli :uhuk .


Sekitar bulan april, aku mengalami hiatus sampai sekitar bulan agustus. Itu juga pun postingannya jarang banget. Tapi aku berusaha untuk menyempatkan diri paling ngga seminggu sekali untuk posting. Mulai di bulan oktober sampai sekarang, aku berusaha untuk tetap stabil dalam menyempatkan diri untuk menulis.


Alhamdulillah, setelah hiatus itu rizki Allah bertambah padaku. Satu persatu aku mulai ikut giveaway lagi, ikut kuis dan lomba lain. Semakin hari rizki Allah datang dengan begitu banyaknya. Kaget? Iya, tapi itu tandanya aku harus semakin banyak memberi kepada orang lain.


Seringnya, hadiah yang kuperoleh berupa buku. Kadang keluargaku yang menerima sampai geleng-geleng. Iyalah, wong buku itu khusus buat aku sendiri. Orang rumah jarang baca yang model novel-novel begitu :uhuk .


Tapi diakhir 2012 sampai kemarin, aku mendapatkan banyak hal yang bisa kubagikan dengan orang lain. Ada boneka yang bisa kubagi dengan Sinta keponakanku. Ada jersey bola yang bisa kuberikan pada Kakak. Ada dompet untuk Mbakku. Ada makanan yang bisa kubagi-bagi. Pokoknya hem, asyik deh.


Kalau aku ngga ngeblog, aku ngga akan dapat banyak hal seperti itu. Awalnya memang karena ajang coba-coba, berubah menjadi hobi dan akhirnya mempelajari banyak hal di dalamnya. Ada kepuasan batin tapi ada juga bonus karena hadiah-hadiah yang bisa kudapat.


Intinya sih, kalau aku ngga ngeblog aku ngga akan bisa ikut giveaway dan mencoba sesuatu yang baru. Yah, minimal saat ikut giveaway kita bisa belajar untuk bersosialisasi dengan orang lain. Kita bisa uji nyali dan uji kemampuan dalam hal tulis menulis. Kalau ngga menang? Ya, ngga papa. Berarti bukan rezeki kita bukan? Aku selalu percaya, rizki yang Allah berikan tidak pernah tertukar. Jadi, kalau kamu ngga ngeblog kamu ngga akan ikut giveaway. Kalau kamu blogger, sudahkah kamu ikut giveaway?

#8MingguNgeblog 7 : Andai Aku Tidak Ngeblog 5

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketujuh


Andai aku ngga ngeblog, ngga ada teman dan celingukan ngga jelas di dunia maya. Bagai anak yang kesasar di negeri orang, aku sama sekali ngga kenal siapa-siapa di dunia maya. Rasanya itu serem banget.


Gimana ngga serem? Aku sendiri dalam dunia nyata hanya punya beberapa teman yang dekat. Lha ini sok banget masuk dunia maya yang ngga jelas siapa orangnya. Yang kelihatan hanya tulisan atau foto-fotonya.


Andai aku ngga ngeblog, aku ngga akan punya teman dunia maya. Awalnya ya bingung, cuma komen di blog orang. Lalu lama kelamaan ada yang nyapa bilang salam kenal. Nah, dasar aku suka duplikasi, aku ikutan aja untuk say hallo dengan blogger lain. Aku bilang salam kenal balik :uhuk .


Kalau dibilang awalnya kenal sama siapa, hem aku lupa :uhuk . Tapi awal-awal aku seneng banget dengan nama Naya El Betawi seorang blogger dari Betawi yang belo matanya. Sampai beberapa kali dia ilang dari dunia perbloggeran hingga aku berhasil menemukannya :smile . Kadang masih SMSan sama dia, tapi ya jarang karena kesibukan masing-masing.


Ada juga Mbak Maya dari Makassar , si Putri Cahaya yang selalu menebarkan cahaya indahnya di jagad blogsphere. Ada juga Pak Dhe Cholik dari Surabaya sang komandan Blogcamp yang bijak sana. Masih ada juga Mbak Una dari Jakarta, si manis yang hobi banget jalan-jalan di dalam mau pun di luar negeri.


Mimi Arie dari Jambi, Cinderella’s Stepsister yang ngaku-ngaku mirip Angelina Jolie. Masih ada juga Mbak Noorma dari Pekalongan dan suaminya mas Fauzul Andim yang akhir bulan maret lalu sempat kopdar. Masih ada Mbak Susindra blogger dari Jepara yang sengaja aku kunjungi di rumahnya. Yah meskipun sempat kesasar di kota sendiri gara-gara banyak hal :uhuk .


Andai aku ngga ngeblog, aku ngga akan tahu nama-nama yang aku sebutkan di atas. Ya, dunia maya dunia yang indah. Bayangkan saja, kita beda kota, beda bahasa dan bisa saling kenal. Sebenarnya masih banyak banget blogger yang jumlahnya ngga sedikit yang jelas ngga bisa disebutin.


Pasangan Iskael yang jago bikin template anti intikali. Mbak Ririe Khayan yang menulis dengan percampuran ilmiahnya. Uncle Lozz yang selalu asik dengan beberapa bantuan otak atik HTML atau blog anaknya. Ada juga Mbak hany yang selalu ciamik dengan tulisannya. Ada Mbak Annesya teman ngobrol dan diskusi via e-mail. Mbak Ila, Mbak Niar, Mbak Ida Ceris, Mbak Ayu Itik Bali dan entah berapa banyak lagi yang ngga bisa disebutin. Rasanya sykur tiada henti karena bisa mengenal mereka orang-orang hebat nan keren. Kalau aku ngga ngeblog, aku ngga akan menemukan mereka di duniaku, dunia nyata. 


Menjadi introvert, apa enaknya sih? Tapi disini di dunia blogsphere, kita bisa bebas berekspresi tapi tetap mengedepankan aturan-aturan kode etik yang ngga tertulis tapi tetap kudu ditaati. Andai aku ngga ngeblog, aku akan tetap menjadi pendiam. Hey, apa sekarang sudah banyak omong? Tentu saja ngga. Aku lebih suka menulis dari pada berbicara. Paling ngga, aku bisa berhubungan dengan teman-teman dunia mayaku lewat tulisan dan nyatanya aku bisa nyambung dengan mereka. 


Waktu kopdar dengan mereka ternyata ngga terlalu buruk :uhuk . Hem, andai aku ngga ngeblog, apa aku bisa seperti ini? Kenal mereka orang-orang yang backgroundnya sangat berbeda denganku?

#8MingguNgeblog 7 : Andai Aku Tidak Ngeblog 4

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketujuh


Andai aku ngga ngeblog, aku ngga akan tahu passion apa yang ada dalam diriku. Yah meski aku sudah menuliskannya di postingan setelah tiga tahun, tapi tetap saja rasanya ngga percaya. Ngga percaya bahwa aku bisa melewati semuanya tanpa sadar.


Aku pikir, yang merasakan ini ngga hanya aku. Aku sendiri melihat banyak orang yang backgroundnya bukan seorang yang bekerja dibidang tulis menulis tapi tetap menjadi blogger yang tulisannya termasuk keren. Contohnya saja Pak Dhe Cholik yang backgroundnya seorang Jendral tentara berbau keras dan disiplin ternyata punya bakat dibidang tulis menulis hingga tulisannya dimuat di koran mau pun majalah. Kini, Pak Dhe telah menuliskan buku Rahasia Menjadi Manusia Kaya Arti yang keren abis. Aku pikir, yang namanya passion memang ngga begitu terasa tapi senantiasa mengalir dan terus tumbuh dalam diri kita. 


Sebenarnya sejak kecil aku memang ngga terlalu asing dengan yang namanya menulis. Memang bukan berupa cerpen atau puisi melainkan hanya coretan seperti diary. Aku juga sering membuat resume dari buku-buku pelajaran sekolah. Kondisi awalnya bukan karena hobi nulis tapi memang terpaksa :uhuk . Aku ngga punya banyak uang untuk beli buku paket yang tebel dengan harga fantastis dan untuk fotocopinya ngga jauh beda juga. Maka jadilah yang namanya menulis itu menjadi kebiasaan yang menyenangkan.


Selain resume, selama tiga tahun di MAN aku menjabat sebagai sekretaris mau pun wakilnya. Tugasnya otomatis menulis dan menulis. Sering kali aku jarang belajar, hanya menulis saja. Ada beberapa pelajaran yang aku tulis dua kali, satu di papan tulis dan satu di buku catatanku sendiri. Mungkin  dari ini semua kebiasaan menulis menjadi begitu menggebu.


Andai aku ngga ngeblog tentu saja aku akan tetap menulis tapi hanya menulis di diary. Yang pasti, sampai saat ini aku ngga ingin mempublikasikan apa yang ada di diaryku ke dunia umum maupun dunia maya.


Andai aku ngga ngeblog, tulisan-tulisanku sendiri akan di pastikan kurang benar dari segi EYD mau pun kemanisannya. Untungnya, di dunia blog aku mau belajar untuk menulis sesuai EYD yang baik dan benar. Ya, memang belum terlalu keren dan masih banyak yang perlu diperbaiki. Tapi menengok dari tulisanku terdahulu, semuanya jauh lebih baik dan lebih rapi :uhuk .


Andai aku ngga ngeblog, aku mungkin akan tetap bertahan dengan matematika. Aku percaya matematika itu hidupku, itu dulu. Tapi sekarang, passionku yang sesungguhnya ada di dunia kebahasaan. Meskipun begitu bukan berarti aku benci dengan matematika. Aku tetap menyukainya. Bahkan kemarin aku sempat ikut pelatihan matematika sempoa jari selama dua hari dan itu sangat menyenangkan.


Andai aku ngga ngeblog, aku ngga akan meneruskan rahasia terpendam dalam hidupku, menulis. Dengan menulis, aku percaya aku bisa menyimpan memori-memori yang mungkin terlupakan dalam hidupku. Dengan menulis aku bisa menceritakan sesuatu yang kelak akan dibaca oleh cucu-cucuku nanti. Menulis, sejauh ini ini adalah passion terbesar dalam hidupku.

“Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.”

Andai aku ngga ngeblog, aku ngga akan bisa menorehkan tinta sejarah yang mungkin akan berguna untuk hidupku nanti. Ini hidupku, ini pilihanku dan aku akan tetap menuliskannya sampai nanti Insya Allah.


Andai aku ngga ngeblog, ngga akan ngerti passion itu apa. Jadi, andai aku ngga ngeblog, ngga akan pernah ada postingan ini :uhuk .

#8MingguNgeblog 7 : Andai Aku Tidak Ngeblog 3

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketujuh


Andai aku ngga ngeblog. Ngapain lagi coba? Pastinya, kalau aku ngga ngeblog, aku ngga akan tahu kata-kata keren semacam CSS, PHP, Java Script maupun HTML. Kenapa begitu?


Awal ngeblog, kita kan kudu nentuin template yang akan kita pakai. Pertama sih, namanya juga baru buat, ya pakainya template bawaan. Lama-lama, akhirnya muncul keisengan buat ngerubah tuh template biar lebih kece. Siapa sih yang ngga pengen blognya kelihatan ciamik nan manis? Yang ngga mau, harap umpetin jari hihihi :uhuk .


Selain obrak abrik template, dulu aku juga iseng tambahin gadged yang imut-imut nan ngga penting. Pokonya yang bikin load blog lama banget. Ya, namanya juga nyari jati diri dalam blog, ya kudu explor apa pun yang ada di dalamnya. Sampai akhirnya, karena dah bosen ngerusakin template, aku pun memutuskan satu template yang buat aku jatuh cinta. Ya, template sekarang ini yang sudah aku obrak abrik tata letak aslinya maupun HTMLnya.


Andai aku ngga ngeblog, ngga mungkin aku nglakuin eksperimen seperti itu. Saat sekolah sendiri, buat blog ngga masuk pelajaran. Yah untungnya, ada Google yang siap bantu. Ngomong-ngomong, tahu artinya CSS, PHP, Java Script dan HTML? Tahu ngga?


CSS (Cascading Style Sheet) adalah bahasa pemrogaman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan terstruktur dan seragam. (konteseoblog.blogspot.com/2010/04/css-adalah.html)


PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrogaman script/web yang bekerja diserver yang dapat melakukan konektifitas pada database yang dimana hal itu tidak dapat dilakukan hanya dengan menggunakan sintaks-sintaks html biasa. (www.nurahratu.com/tutorial/web-design/1-latest-news/203-php-adalah.html)


HTML (HyperText Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan oleh browser internet untuk membuat halaman dan dokumen pada sebuah web kemudian dapat diakses dan dapat dibaca layaknya sebuah artikel. (konteseoblog.blogspot.com/2010/04/html-adalah.html)


Java script adalah bahasa scripting yang digunakan untuk membuat aplikasi web, sifatnya client-side sehingga dapat diolah langsung oleh browser tanpa harus terhubung ke server terlebih dahulu. (joisetrick.blogspot.com/2013/01/pengertian-dan-kegunaan-javascript.html)


Nah, andai aku ngga ngeblog, ngga bakal tahu arti-arti istilah yang ada di blog kaya di atas. Bagusnya, karena aku sering coba-coba utak atik htmlnya, aku jadi lumayan ngerti. Ya, memang ngga bisa buat sih, tapi dikit-dikit bisa ganti kalau hanya sekedar kanan kiri atau ganti ukurannya.


Sebenarnya sih, dalam keseharian penting atau ngganya kegunaan HTML dan sejenisnya ngga begitu terasa buatku. Tapi toh itu jadi lebih penting kalau misalnya aku seorang design template. Ngga jauh-jauh soal design template, kadang-kadang kita juga butuh script buat banner blog kita.


Dan kerennya, gara-gara HTML-an PHP tapi bukan Pemberi Harapan Palsu, ada teman blogger yang akhirnya menikah. Lucu banget kan ya? Sampai-sampai sekarang mereka buat sebuah blog yang isinya tentang template dan kawanannta itu. Cek aja di iskael.


Andai aku ngga ngeblog, mana pernah aku tahu kisah lucu nan romantis ala HTML-an? Di kenyataan, prosesi pacaran toh hanya gitu-gitu aja kan ya? Beda dong kalau keduanya ahli design template, pacarannya ya adu bikin template hueheheh :uhuk .


Ah iya, contoh HTML yang aku otak atik itu banner Warung Blogger yang muter-muter di blogku. Kamu juga pengen belajar bikin kaya gitu? Silakan hubungi ahlinya, dijamin bukan aku orangnya :wek .


Intinya sih, jangan pernah bosan untuk belajar saat kita menjerumuskan diri ke dalam dunia perbloggeran. Jadi, kalau aku ngga ngeblog, aku ngapain lagi ya?

#8MingguNgeblog 7 : Andai Aku Tidak Ngeblog 2

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketujuh


Lagi mikir, apa jadinya yah kalau aku ngga ngeblog? Pernah mikir dan berandai-andai? Mengandai sedikit saja, toh mengandai itu ngratis, ngga pakai bayar. Jadi kalau ngga ngeblog aku jadi apa?


Kalau difikir, yang namanya ngeblog itu pasti ngga lepas dari yang namanya gambar. Mau gambar bagus, jelek apa pun itu pasti ada. Aku sendiri suka sih ngasih gambar di postingan, tapi memang ngga setiap post ada. Jujur, milih gambar itu butuh waktu yang lumayan lama. Milih mana yang cocok dengan tema atau tulisan yang akan kita publis. Makanya, hanya di postingan tertentu saja aku ngasih gambarnya :uhuk #alibi.


Oh iya, kalau gambar yang kita pakai milik sendiri, sah-sah aja wes kalau mau nempelin. Tapi untuk gambar orang lain, ada yang namanya pasal ngga tertulis dimana kita kudu nempelin sumber dari mana gambar itu berasal. Untuk tulisanku yang super jadul, maafin yak kalau sumbernya belum kecantum. Aku hilaf belum paham :smile . Tapi sekarang, sudah bisa dicek, aku nyantumin sumber kok :uhuk .


Ngomongin gambar, kemarin teman di MFF sampai ada yang bilang bahwa post tanpa gambar itu kaya sayur tanpa garam. Ada yang khusus pakai ritual mantengin gambar yang pas agar sesuai postingan. Yah, gambar memang jadi sesuatu.


Ngomongin gambar, kalau aku ngga ngeblog aku ngga bakal deh jadi fotografer amatiran. Perlu diketahui, ada beberapa post yang gambarnya memang aku sendiri yang mengambil. Jujur, kalau lihat sesuatu yang menarik, aku gatel banget penge motret. Bermodalkan kamera HP jadul, beberapa gambar sudah aku kantongi. Namanya juga amatir, kalau gambar kurang oke harap maklum :uhuk .


Saking kurang kerjaannya, sampai-sampai buat ambil gambar langit aja aku kudu naik lantai dua showroom tempat kerjaku dulu. Iya, dulu ada lomba buat cerita dengan tema langit. Suer, di atas panas banget. Tapi ngga nyesel juga soalnya hasil pictnya lumayan. 

Ambil gambar dari lantai dua showroom

Selain itu, aku juga sempat minjem HP kakak, kapan pun kecuali pas kerja. Dari pagi, siang sore, sampai dibilang kurang kerjaan banget. Gini nih kalau fotografer amatir nyari pict yang cocok sama tema tapi ngga nemu.

Foto pakai Hp kakak

Hingga akhirnya, dengan kenekatan yang ngga canggih aku minjem kamera kantor buat dibawa pulang. Pagi hari sebelum subuh terbangun dan sekitar jam lima pagi aku berjalan kaki sendirian ke kali aka sungai. Sendiri, digelapnya kampung, bisa bayangin? Lalu hasilnya? Wuih, jangan ditanya, keren banget. Maksudnya, betapa indah ciptaan Allah. Fajar yang terbit benar-benar subhanallah.


Selain jepret sana sini, akhirnya aku bisa buat FF Fajar Untuk Dhira. Ngga menang sih tapi melihat ciptaan Allah dengan mata sendiri saat yang lain masih terlelap itu memang sesuatu :smile .


Fajar di kali

Begitulah kiranya hal-hal geje yang aku lakukan selama jadi seorang blogger. Kalau aku ngga ngeblog, mana pernah aku jadi fotografer amatir? Mana aku tahu kalau aku ini suka mengambil gambar? Paling pol aku mungkin akan bernarsisria di Facebook. Untung ya aku jadi blogger, jadi tahu betapa gambar-gambar itu memiliki banyak cerita di dalamnya.


Selama aku masih ngeblog, aku akan tetap belajar untuk jadi fotografer yang baik. Sekarang tinggal nunggu orang yang mau suka rela ngajarinnya, sekalian minjemin kameranya :uhuk . Jadi, kalau kamu ngga ngeblog, kamu mau jadi apa?

#8MingguNgeblog 7 : Andai Aku Tidak Ngeblog 1

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketujuh


Huah, kalau aku ngga ngeblog, mungkin aku akan jadi gamer. Gamer? Yap! Sejak awal kenal internet, aku memang lebih banyak menghabiskan waktu untuk ngegame. Salah siapa? Yang jelas bukan salah Bu e mengandung. 


Jujur, aku memang suka ngegame, dulu. Teman sekolahku aja pernah bilang bahwa aku pasti diem dan tenang walau hanya disodorin HP. Buat SMS? Kagaklah, buat main game. Game yang Snake itu atau apa punlah yang ada di HP. Pokoknya berbagai jenis permainan di HP aku sering mencobanya :uhuk .


Bagiku sendiri, main game di HP memang cukup menghibur. Aku menganggap bahwa hidup pun seperti sebuah permainan dimana kita kudu berjuang. Hanya sampai berjuang? Ya tentu saja ngga. Kita kudu dan wajib menjadi seorang pemenang. Ibarat kata, happy ending gitu deh :hepi .


Sebelum bekerja, aku pikir permainan atau game di komputer itu sebatas zuma atau solitaire. Tapi, semenjak kerja dan tahu internet, aku baru tahu bahwa kita bisa main game online atau mendownload game lalu dimainkan offline. Wah, cukup menyenangkan bukan?


Poin kegemaran ngegame yang bertambah juga karena teman kerjaku juga seorang gamer. Dia suka sekali yang namanya game online Ayodance. Gamenya itu ada avatarnya yang bisa didandanin, dibeliin baju, tas atau aksesoris lain tergantung punya mi-cash atau ngga. Mi-cash sendiri belinya pakai duit dan lumanyun mahal…. Di Jepara sendiri katanya ngga ada. Kalau mau beli kudu ke Kudus atau Semarang.


Aku sendiri main? Kagak, cuma lihat doang. Riweh banyak yang dipencet. Sukanya sih karena ada lagu-lagu terbaru yang bisa didengerin. Dari situ juga aku mulai suka musik Korea, secara banyak banget gamernya yang Chinese.


Sebenernya, banyak juga model game online selain Ayodance. Aku sendiri lebih suka games.co.id sama Matchmove games. Seringnya aku main Pet Party. Sama juga dandanin tapi yang didandanin ini hewan piaraan. Untuk di Matchmove games, level Petku lumayan tinggi lho, udah nikah lagi. Coplenya orang Vietnam dan aku sama sekali ngga pernah ngobrol. Waktu ngajakin nikah aja pakai bahasa entah brantah, ngga mau pake English. Sumpah ribet. Yang lucu lagi, aku dapat kenalan dari sana, orang Indonesia juga. Parahnya, mereka ini ibu kantoran dan anaknya juga diajakin permainan yang sama, gilaaa. Saking gilanya ngegame, pernah aku tiga bulan full login tanpa putus demi dapat diamond yang harga persatuannya lumayan beuh. Yah, aku orangnya males kalo beli mi-cash di matchmove, hehehe :uhuk .

Kalau di games.co.id, aku juga main Pet Party dan coupleku anak SD :uhuk . Terakhir aku main, dua tahun yang lalu dia kelas dua SD. Oh iya, namanya Dilla. Dia juga main sama kakaknya yang juga masih anak-anak hihihi :smile .


Ya pokoknya begitulah kalau aku bukan seorang blogger yang ngeblog. Aku juga mikir, seandainya sampai hari ini masih ngegame, hem Pet ku udah punya anak kali ya hohohoy. Untungnya, Allah menyadarkanku untuk ngeblog dan ngga ngegame lagi. Kadang kala kangen juga sih buat acak-acak gameku yang dulu. Paling ngga, say hallo lah sama temen-temen balitaku :uhuk .


Game memang perlu, tapi ngga juga setiap hari full sampai lupa makan. Aku ngga sampai gila juga kaya orang-orang luar yang ngegame sampai kena serangan jantung. Game ya game buat hiburan, just it. Tapi ada kalanya kita juga bisa belajar dari game seperti game yang berbau pemecahan misteri.


Kalau kamu ngga ngeblog, kamu jadi apa?

#8MingguNgeblog 6 : Budaya

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu keenam



Kamu masih suka bakar kemenyan? Masih suka mandiin keris pakai bunga atau air dengan minyak wangi yang entah apa itu. Apa kamu masih melakukannya? Iya, disaat tertentu misalnya satu suro. Masihkah?


Aku masih ingat itu saat Bapakku dulu beberapa kali melakukan ritual itu. Musyrik? Entahlah. Yang aku tahu, itu bukan ritual pemujaan melainkan hanya sekedar kebiasaan jaman dahulu. Kalau sekarang, sama sekali Bapak tidak pernah melakukannya.


Sebenarnya aku juga galau, antara melakukan sesaji itu dalam rangka demi kebudayaan atau malah berbau unsur syirik atau menyekutukan Tuhan. Sebagai makhluk yang beriman, jelas aku tahu syirik itu dilarang dan termasuk golongan dosa yang tidak diampuni. Tapi kalau menyangkut budaya, aku mau apa?


Masih ingat saat walisongo menyebarkan agama islam? Sedikit dan perlahan tapi pasti mereka mengalirkan unsur islam dalam kehidupan sehari-harinya. Seperti saat pertunjukkan wayang dimana penontonnya diwajibkan wudhu. Para walisongo juga tidak melarang untuk membakar kemenyan atau lainnya. Ternyata hidup pun fine-fine saja. Berbeda tapi tetap sama.


Memang dua sisi yang tidak bisa dipisahkan antara kebiasaan yang jadi budaya dan identitas bangsa atau justru dianggap bertentangan dengan ajaran islam. Dalam hal ini sepertinya aku butuh pembimbing lagi, butuh belajar lagi karena jujur aku memang kurang tahu. Ini bukan pelajaran sekolah kan ya?


Aku sendiri sih suka mengambilnya sebagai wujud kebudayaan. Kita sebagai manusia dengan berbagai suku dan Negara yang berbeda jelas punya kebudayaan yang berbeda pula. Kita tidak mungkin menghilangkan kebudayaan yang sudah mendarah daging dalam diri kita. Kita sehari-hari juga dicekoki unsure-unsur mistis entah apalah.


Kita tidak bisa toh menghilangkan budaya menggiring kepala kerbau ke tengah laut. Kita juga tidak berhak memberhentikan upacara ngaben, atau upacara lain yang jelas bertentangan dengan ajaran islam. Semua itu aset budaya yang harus tetap dilestarikan agar anak cucu kita tetap bisa menikmati dan tahu budaya bangsanya.


Aku juga ingat bawasanya saat Nabi hidup, beliau juga menghargai orang-orang non muslim. Mereka hidup saling tentram, hormat menghormati kebudayaan agama masing-masing. Untukmu agamamu untukku agamaku.


Kalian jelas berhak memberikan opini tentang apa yang terjadi dengan kebudayaan kita yang tidak sesuai dengan ajaran islam. Itu semua tergantung pribadi, presepsi, keyakinan masing-masing individu. Yang jelas, aku sendiri tidak melarang jika masih ada orang yang hobi membakar kemenyan. Hobi? Bukan, maksudku kebiasaan yang turun temurun itu.


Sebisa mungkin,  aku sendiri tetap berusaha melestarikan budaya bangsa. Jangan sampai nih budaya kita hilang begitu saja atau justru malah di klaim oleh bangsa lain. Lagi-lagi memang tidak lucu jika kita ngamuk-ngamuk gara-gara kehilangan budaya.


Dunia maju, peradaban pun semakin maju pula. Saatnya kita bergerak ke depan untuk mengejar bangsa lain yang sudah meningkat SDMnya. Tapi tetap jangan lupa dengan kebudayaan bangsa dan leluhur yang menjadi identitas negara kita.


Negara-negara lain saja bangga dengan kebudayaannya bahkan mengenalkan budayanya ke Negara lain. Lha kok kita malah mau sih dicekoki budaya-budaya asing yang entahlah. Kamu malu? Kelihatan tidak gaul dengan budayanya sendiri? 


Yuk mari kita modifikasi budaya kita tanpa meninggalkan nilai-nilai positif yang ada di dalamnya. Aku sendiri yakin, banyak yang suka dan tertarik dengan bergam budaya Indonesia yang kita miliki. Jadi, hari ini kamu mau mengembangkan budaya apa? Hey, tapi jangan mengembangkan budaya jam karet dan korupsi ya! :smile .

#8MingguNgeblog 6 : Senior

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu keenam


Pernah jadi kakak yang menindas adiknya? Senior junior itu memang sesuatu. Aku pun mengalaminya. Ini bukan karena penindasan yang dilakukan kakak-kakakku tapi justru aku yang tertindas oleh adikku, dulu.


Menjadi senior itu ada enak dan tidaknya. Kalau sebagai seorang kakak, aku harus mengaku bahwa aku bukanlah kakak yang baik. Dulu aku sering sekali masa bodo dengan kehidupan adikku. Hingga akhirnya, aku baru sadar, teman sepergaulannya justru yang membawanya untuk merokok. Aku sudah sering kali menegur agar menghentikan kebiasaannya itu. Sampai saat ini masih belum ada hasil. Jujur, aku lelah.


Menjadi senior pun tidak harus berusia tua dari juniornya. Beberapa kali aku dapat junior yang jauh lebih tua dari usiaku. Nah, yang jadi masalah disini, dimana aku harus tetap sopan karena usia mereka. Hey, apa mereka baik-baik saja? Tentu saja tidak. Tidak semua junior bersikap baik dengan seniornya. Ada kalanya mereka terlalu sotoy, atau malah merasa lebih tua dan tidak perlu bimbingan seniornya. Dua sisi yang berbeda bukan?


Dulu pernah juga aku mati-matian untuk menghindari yang namanya jadi senior. Aku ingin menikmati hidup sebagai junior. Tapi tahu endingnya? Ya, aku tetap junior disana, tapi usiaku jau lebih senior dibanding mereka. Hingga yang terjadi adalah aku yang sering mengayomi mereka. Apa hal ini mengenakkan? Tentu saja tidak. Banyak yang aku pelajari dan harus menyesuaikan mereka.


Kini aku menjadi senior lagi. Kalau dulu lingkupnya sekolah, kini berubah menjadi lingkungan kerja dan itu cukup melelahkan. Aku ingat dulu saat pertama kerja di tempat kerjaku sekarang, seniorku jarang sekali membimbingku. Kebanyakan justru bosku yang tanpa lelah ngomel sana sini karena aku yang terlalu lemot.


Hampir setiap hari pekerjaan baru, pelajaran baru, omelan terbaru tak lelah dan tak henti menghampiri. Sempat juga ingin menangis tapi entah kenapa air mata pun enggan keluar. Mungkin aku tidak boleh cengeng, harus kuat dan hebat. Aku sadar, ini pilihanku dan aku harus menjalaninya. Yah, ketika senjata Srikandi dilesatkan, saat itulah keputusan telah diambil.


Kini semua berjalan apa adanya. Aku semakin mengerti dan belajar tentang kegagalan, tentang apa yang telah terjadi sebelumnya. Aku tetap berusaha memberikan yang terbaik dan tetap berlaku baik. Bukan hanya untuk diriku tapi untuk orang lain.

Menjadi senior itu, sekarang aku harus lebih sabar untuk membimbing juniorku. Hey, bukan hanya aku yang harus sabar, tapi mereka juga. Jujur, aku bukanlah orang yang telaten mengajari orang lain.


Menjadi senior juga membuatu takut, bisakah aku memberikan contoh yang baik untuk mereka? Aku juga tidak tega kalau mereka terkena bentak-bentak seperti aku dulu. Aku hanya berfikir, cukup aku yang merasakannya, jangan yang lain. Jika mereka ku bimbing dan tidak langsung dibimbing bosku, rasanya aku senang sekali. Hey, kenapa begitu? Entahlah. Paling tidak, aku tidak akan mendengar suara keras omelan di sana sini.


Harus diakui, mau tidak mau kita tetap akan merasakan yang nanya jadi senior. Tapi aku perlu jujur, menjadi senior bukan persoalan gampang. Aku harus lebih bijak dengan juniorku, membimbing mereka dan memberikan contoh yang baik bagi mereka. Aku tidak mau menjadi otoriter, jumawa karena merasa senior. Aku tidak mau menginjak-injak mereka di atas kepentinganku sendiri. Pertanyaannya, sudahkah aku berlaku seperti itu? Jangan-jangan ini hanya pencitraan diri :uhuk .

#8MingguNgeblog 6 : Dunia Maya

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu keenam


Tiga tahun terakhir ini tepatnya setelah aku mengenal dunia kerja, aku mulai akrab dengan yang namanya dunia maya. Dulu awalnya cuma tahu e-mail, baca-baca berita di internet atau cari-cari puisi maupun cerpen. Ngeblog? Mana tahu aku? Aku kira yang nulis-nulis di internet itu musti penulis terkenal. Tapi ternyata siapa pun bisa.


Namanya juga dunia maya, dunia tak nyata jelas pelakunya tidak terlihat sama sekali. Kita hanya dihubungkan dengan jaringan satelit yang aku sendiri tak tahu wujudnya seperti apa. Kali ini serius deh bahas dunia maya bukan sudut dunia maya si Putri Cahaya yang hari ini sedang ujian tesis. Mari kita doakan semoga semuanya lancar dan mendapat hasil yang memuaskan, amin :smile .


Pendapatku sendiri tentang dunia maya itu, sejauh ini fine-fine saja sih. Tidak banyak yang mengganggu atau mempersulit keadaanku ketika bersosialisasi di dalamnya. Justru aku menemukan banyak keasyikan di dunia maya yang tidak aku dapatkan di dunia nyata. Sebut saja teman dan sahabat yang satu misi.


Jangan dikira aku melakukan misi gila seperti merencanakan penculikan Dude Harlino atau pengeboman hotel berbintang. Tidak sama sekali. Ketika aku berada di dunia nyata dan tinggal di pedesaan, aku tidak menemukan seseorang yang juga mencintai dunia menulis. Untuk cinta baca, adalah satu dua itu pun novel fiksi. Padahal aku kan pengen diskusi bareng gitu.


Nah, untungnya ada dunia maya. Disini aku menemukan banyak orang yang suka menulis. Ada kalanya mereka bergabung dalam sebuah grup baik yang terbuka mau pun tertutup. Akhirnya, dari sana aku banyak belajar tentang dunia menulis. Sekarang aku juga bergabung dengan grup khusus menulis flashfiction. Huh, sungguh menyenangkan.


Apa hanya itu yang ada di dunia maya? Ah jelas saja tidak. masih banyak kok yang ada disini misalnya jejaring sosial yang akhirnya menjadi mak comblang antara dua insan manusia berbeda jenis. Iya, aku menemukannya. Pacar? Kekasih? Iya, tapi bukan aku. Lalu siapa? Teman-temanku yang bertemu di dunia maya dan akhirnya memutuskan untuk menikah. Yah, apa pun bisa terjadi disini.


Selain itu, karena dunia maya juga aku ingin sekali mengajukan perpustakaan untuk desaku. Ya, desaku tidak ada perpustakaannya. Awalnya aku hanya mengikuti timeline Blogger Hibah Sejuta Buku lalu kemudian menanyakan pendapat kedua orang tuaku tentang ide itu. Alhamdulillah mereka mendukung. Ditambah lagi kemarin aku menang kuis bertajuk #ArisanBuku dari Blogger Hibah Sejuta Buku dan sponsor yang hadiahnya berupa buku yang wajib disumbangkan. Insya Allah aku sudah mempersiapkan bahan untuk konsultasi perealisasian Perpustakaan itu. Minta doanya ya.


Tapi yang namanya dunia maya itu tidak selamanya baik. Ada juga yang memanfaatkannya untuk tindakan yang tidak benar misalnya saja penipuan, penculikan dan sebagainya. Sisi negatifnya juga karena dunia maya merupakan dunia universal, hal-hal yang berbau negatif masih saja kita temukan dengan mudah, misalnya saja video 'remang-remang'.


Hal yang lebih gila lagi, di Facebook, Yahoo, ada banyak iklan yang berkonten dewasa. Lalu bagaimana jika anak di bawah umur penasaran lalu mengkliknya? Mengerikan! Begitu juga yang ada di youtube atau di google. Intinya sih, kita jangan membiarkan anak-anak mengakses internet tanpa pengawasan orang tua. Tapi, aku ngeri juga waktu melihat semua bangku di warnet berisi anak SD tanpa pengasan orang dewasa. Apa yang mereka buka coba? Game atau yang lain? Entahlah.


Aku sadar setiap sesuatu pasti ada sisi baik dan buruknya. Benar juga apa kata temanku yang menyebutkan bahwa dunia maya itu jauh lebih kejam dari pada dunia nyata. Ya iyalah. Kita melakukan kesalahan langsung kena black list dan cap sana sini. Maka dari itu, selayaknya kita tetap bijak dalam bersikap baik di dunia maya mau pun dunia nyata.

#8MingguNgeblog 6 : Sisi Lain

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu keenam


Tahu Sisi Lain? Yah itu nama blogku. Dulu aku menamainya Jiah Al Jafara. Tapi setelah memutuskan untuk serius ngeblog, akhirnya aku mengubahnya menjadi Sisi Lain  Yah karena aku selalu percaya. Setiap orang pasti punya dua sisi yang berkebalikan. Karena setiap orang punya sisi yang berbeda, sisi yang unik, menurutku sendiri.


Blogku dan segala isinya adalah perwujudan sisi lain kehidupanku. Dua sisi yang sangat berbeda meski dalam satu tubuh, satu nyawa. Bisa jadi aku yang aktif di dunia maya ternyata dalam dunia nyata begitu pasif. Semua bisa terjadi, dan menurutku itu sah-sah saja. Apa sih yang tidak mungkin di dunia ini?


Sisi lain dari dunia nyata dan dunia mayaku adalah pekerjaanku yang sangat bertolak belakang dengan tulisanku di blog. Dalam seharian, aku bukanlah pegawai majalah, bukan editor, atau apa pun yang masih ada hubungannya dengan dunia menulis. Pekerjaanku membutuhkan ketelitian dan kadang itu cukup bermasalah mengingat jiwa seniku yang tak beraturan. Sementara ketika aku menulis di blog, beberapa waktu ini kebanyakan tentang dunia fiksi. Aku juga beberapa kali mereview buku atau novel. Benar-benar berbeda. Tapi aku sadar lagi. Kita diciptakan dengan segala perbedaan dan karena perbedaan itu kita saling melengkapi. 


Di dunia maya aku tetaplah aku. Aku memang punya kepribadian yang berbeda, mungkin ganda. Aku suka humor dan berusaha mewujudkannya lewat tulisanku. Aku sadar, dalam keseharian aku jarang sekali membanyol. Aku hanya berusaha mempelajari banyolan itu dengan menonton komedi, membaca cerita humor atau berkumpul dengan keluargaku.


Aku bukanlah seseorang yang sempurna. Banyak sekali kekurangan dalam diriku. Aku yang sebenarnya pecinta anak kecil tapi kurang bisa bersikap manis dengan mereka. Dengan bayi atau anak-anak yang berusia balita sikapku bisa terkendali. Tapi jika dia sedikit besar, entah kenapa aku berubah menjadi sedikit ketus dengan sikap mereka yang ajaib. Bahkan sering kali anak didik ngajiku dulu menyebutku galak. Mungkin mereka melihat nenek sihir dalam diriku.


Mau tidak mau, itulah sisiku yang berdeda. Sisi lain yang memang selalu tak sama. Aku sendiri santai saja dengan sikap ajaibku itu. Kadang kala takut juga dengan pendapat orang lain disekitarku. Bagaimana jika mereka tidak bisa menerima sifat ajaibku? Memperolok, membully, atau ah, sudahlah.


Aku selalu percaya, aku adalah aku. Aku adalah apa yang aku pikirkan. Inilah aku, inilah keadaanku yang sebenarnya. Tak perlu aku menjadi orang lain untuk mendapat perhatian atau mungkin cinta dan tahta. Aku percaya dua sisi di dunia ini. Dimana ada sisi yang baik dan ada sisi yang buruk. Ambillah sisi baik dariku dan buang sisi buruknya. Sampai hari ini pun aku masih berusaha untuk membuang kejelekan yang ada dalam diriku. Bukan aku tidak mau, tapi memang aku begini adanya.


Aku pun tidak bisa memaksakan kehendakku kepada orang lain dan sebaliknya begitu. Dalam hidup ini ada benang merah dari dua sisi yang berbeda. Kedua bukan menjadikan pertentangan, permusuhan, pergolakan jiwa, tapi justru menjadikan mereka satu. Dimana kita bisa saling menerima satu sama lainnya. Saling mengisi kekosongan menjadikannya kesatuan yang lebih utuh.


Angka 212 memiliki makna
Di dalam kehidupan
Dalam diri manusia terdapat dua
Unsur ingat duniawi dan Tuhan
Segala yang ada di dalam dunia ini
Terdiri atas pembagian
Yang berlainan
Namun merupakan pasangan
Keduanya tak dapat terpisahkan
~Lirik Lagu Wiro Sableng :uhuk