Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Sayang Ya Sayang

Punya benda kesayangan? Hey, tentu saja aku punya. Tapi kalau difikir, semua benda yang kumiliki harusnya semua kusayang, bukankah begitu? :uhuk


Aku sayang buku-bukuku dan terbilang sangat over protective terhadap mereka. Sebisa mungkin kurawat mereka dan pastinya tidak meminjamkan pada orang lain. Terlalu? Iya, sangat. Aku hanya meminjamkan mereka pada orang-orang tertentu yang aku yakini tidak akan membuat mereka rusak. Apa mereka akan aman? Aku harap begitu.


Tapi seberapapun sayangku pada buku-bukuku, aku lebih sayang HPku yang sekarang. Bukan HP baru melainkan HP second milik Kakakku. Ya, aku penerima second. Dulu pas punya uang mau sih beli HP, tapi sama Bu e dilarang. Katanya buat apa HP banyak-banyak? Yawes, manut aja terima barang second.


Meskipun second, HP Cina yang kupakai ini ada fitur javanya, jadi bisa dipakai buat operamini-an :uhuk . Aku lupa pegangnya kapan, dipertengahan 2012 sepertinya, tapi HP ini benar-benar berarti buatku. HP ini menemaniku saat pertama kali buat e-book dan berhasil membukanya di HP. Lewat HP ini, aku juga bisa pakai operamini untuk internetan. Dengan HP ini, aku juga bisa bewe, belajar untuk twitteran, FBan tanpa henti kecuali pas batere habis dan dengan HP ini, aku semakin geje buat memotret sesuatu. Bagiku, so amazinglah.


Namanya juga second, HP ini pun hamil dan dengan rela aku pun bertanggung jawab atas keadaan dirinya. Banyak hal yang telah kulewati dengan HP ini. Ada kalanya menelfon keluarga dirumah, ditelfon mas JNE, Tiki atau mas-mas pengirim barang. Ngebangunin dengan alarm gejenya, dengerin musik sampai kerusakan memori telah kutanggung.


Jujur, Hp ini sangat bermanfaat buatku. Tapi, maafkan aku HPku sayang karena aku beberapa kali menjatuhkanmu sampai LCD mu soak. Aku juga sering overdosis menggunakanmu saat masih posisi di charger. Maafkan aku :hwa .


Terimakasih buat HPku, karenamu aku masih bisa internetan, tidak gaptek dan tentunya masih bisa ikut kuis :uhuk .


Aku pernah mendengar di suatu pengajian bahwa jika ingin memberi sesuatu kepada orang lain, maka berilah sesuatu yang paling kamu sayangi. Jika itu terjadi pada HPku, hem gimana ya? Insya Allah akan kuberikan HPku itu. Tapi alangkah lebih baik jika aku memberikan yang lebih baik dari HPku. Jika pun suatu saat dia hilang entah karena keteledoranku atau apa pun itu. Aku percaya, jika dia masih milikku, Allah akan mengembalikannya untukku. Jika memang bukan milikku lagi, tandanya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.


Sayang ya sayang. Aku percaya, jika barang yang sangat kita sayangi diminta oleh orang lain, berarti dia benar-benar menginginkannya. Aku yakin, dia akan menjaganya lebih sungguh-sungguh daripada saat kita menjaganya dulu. Tak ada yang perlu dikhawatirkan tentang kehilangan benda kesayangan. Ada saatnya bertemu dan akhirnya akan berpisah. Jika pun masih berjodoh, dia tak akan kemana.


"Tulisan ini diikutsertakan pada Event Giveaway Wedges Kaos dan Buku di www.argalitha.blogspot.com"

Siapa Sahabatku?

Sahabat? Siapa sahabatku? Kata orang, sahabat adalah seseorang yang bisa diajak berbagi suka dan duka. Ketika definisi itu yang menjadi patokan, aku fikir sepertinya aku tidak punya sahabat. Mengerikan sekali bukan? Ya, rasanya tak pantas saja jika aku membagi dukaku pada orang lain. Yang aku mau, mereka selalu melihat senyum dalam diriku. Bukankah rasa itu menular? Dan jika aku bahagia, maka setiap yang melihatku juga ikut bahagia.


Saat kecil, aku punya seseorang yang ku anggap sebagai sahabat  Meskipun kami adalah rival, tapi kami tetap bermain bersama. Sampai suatu ketika, aku mau saja saat dia menyuruhku untuk menjatuhkan sepeda seseorang yang terparkir disamping sekolah. Akhirnya, si pemilik sepeda menegurku. Dengan jujur, aku bilang temanku yang menyuruhku. Aku kira masalah akan selesai jika kami bisa menghadapinya bersama. Tapi nyatanya, dia meninggalkanku, dia tak mau mengaku. Aku tersedu, mengangis, aku benci. Cerita pahit kelas 3 SD masih saja membekas dalam rongga fikiranku. Inikah yang disebut sahabat?


Waktu kian berlalu. Aku masih tak menemukan sosok sahabat baru. Rasanya tak percaya saja menumpahkan masalahku pada orang lain. Banyak yang datang silih berganti. Tapi toh semuanya tak pernah tahan bersamaku. Mungkin aku sendiri yang terlalu sulit membuka pagar di hati.


Sebenarnya banyak juga juga yang mau menumpahkan masalahnya padaku. Aku hanya berusaha menjadi pendengar yang baik untuk mereka. Aku berusaha memberi masukan yang baik untuk mereka. Mungkin mereka menganggapku sahabat, lalu aku? Ya, aku juga ingin mendapat pengakuan yang sama.


Aku bukanlah sosok sahabat idaman. Harusnya mungkin aku bisa mendukung sahabatku saat ada masalah. tapi yang terjadi justru sebaliknya, aku menolaknya mentah-mentah. Aku tidak sering patah hati, tapi aku tau gelagat orang jatuh cinta. Ketika sahabatku terbuai akan cinta dan hampir saja kehilangan bibirnya, reaksiku adalah ilfeel berat dengan pacarnya. Sebagai orang desa yang beradap, pacarnya itu sudah terlewat batas. Baru juga pacar, kok sudah berani bergerilya kemana-mana? Tapi tetap saja sahabatku itu kekeuh tidak memutuskan pacarnya. Aku sadar, itu haknya bukan hakku.


Ah sahabat, siapa sebenarnya dirimu?


Setelah bergelut di dunia maya, aku baru mengerti. Ada kalanya kita punya sahabat yang dekat tapi jauh. Yah, mereka sahabat dunia mayaku. Tak perlu aku berbagi duka pada mereka, yang aku ingin hanya tertawa bahagia. Kita saling berdiskusi tentang banyak hal dalam kehidupan dunia nyata. Tapi toh bukan berarti sahabat nyata itu tidak penting.


Jika pun ada yang bertanya tentang siapa sahabatku yang lebih real. Mungkin aku akan menjawab buku dan rasa sepiku yang selalu menemaniku kapan pun aku mau.

Khairul Ashabi Man Yadulluka 'Alal Khair - Teman yang baik adalah yang menunjukkan kepada kebaikan.

Source
 “Tulisan ini diikut sertakan dalam GA 'Siapa Sahabatmu?'”

Usia 23

Usia 23, hem apa sih yang ingin kamu lakukan? 


Kalau dilihat dari angka 2 dan 3, angka tersebut termasuk angka favoritku. Mau bukti? Cek e-mailku jiahaljafara32@gmail.com :uhuk . Ada angka 2 dan 3 nya kan? Kenapa 32, bukan 23? Itumah suka-suka aku aja sih.


Dua puluh tiga tahun, hem masih dua tahun lagi insya Allah masih ada usia. Kalau ngaca dari Kakak perempuanku, saat usia mereka 23 th, mereka sudah punya anak. Aku? Aku juga ingin :smile . Sebelum usia 23 th, aku telah menemukan teman sejatiku.


Ada kesempatan untuk kuliyah? Wow! Aku mau, ngga nolak deh. Aku akan tetap berusaha menjalani hari-hariku sebagai seorang istri, mahasiswi dan tetap melanjutkan kegiatanku dalam bidang lain seperti menulis.


Diusia 23 th nanti, paling ngga aku sudah bisa menyelesaikan draft tulisanku yang terkatung-katung. Bagaimana pun, aku telah memulai kisah kehidupan dalam tulisanku dan mereka menuntut untuk segera diselesaikan. Saat usia 23 th juga, aku sudah bisa bantu Bu Lurah untuk mensosialisasikan perpustakaan desa dan menularkan pada semua orang bahwa membaca itu mengasyikkan. 


Ini kutulis bukan hanya untuk rencana, tapi lantunan doa yang insya Allah akan dikabulkan oleh Sang Pemilik Tahta.


Untuk Mbak Ayu sendiri, selamat ulang tahun. Tambah barokah usianya dan sukses selalu ya :smile . Tetap semangat terus dalam berkarya. 


Kita memang baru kenal, tapi aku suka dengan gaya tulisan FFmu yang manis dan kadang menggelitik. Pantes dong kalau Mbak Ayu sempat gondol banner winner dari BC. Yah meskipun PRmu masih di bawahku *maapkeun :peace tetep keep on wring ya mbak :hepi . Persetan sama orang yang bilang kita item. Asal mbak tau, item itu eksotis banyak bule yang nyari lho :smile . Eh tapi kerennya, meskipun PRmu segitu, kok bisa nembus Adsense ya? Gimana ceritanya tuh?


Setelah ini, pinangan akan datang padamu amin... Apa pun yang akan kamu lalu nanti, berikan yang terbaik dari dirimu Mbak. Semangat dan sekali lagi Selamat Ulang Tahun

"Tulisan ini diikutsertakan dalam 23 Tahun Giveaway" 

23 Tahun giveaway