Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Takdir Cinta Adalah Pilihan

Semakin kau tanya Cinta Itu apa, semakin pusing aku menjawabnya. Yah, cinta terkadang bikin pusing. Lalu jika ada pertanyaan, Cinta itu Takdir atau Pilihan, aku harus menjawab apa?

Takdir, aku percaya takdir yang merupakan ketetapan dari Yang Maha Kuasa. Lalu apakah cinta adalah sebuah takdir? Menurutku, tidak ....

Cinta adalah sebuah pilihan dimana kita akan memilih sesuai dengan hati nurani. Cinta itu suci, seburuk apapun perilaku kita. Cinta mampu mensucikan segala keburukan karena cinta adalah perasaan yang datang dari hati nurani yang paling dalam.

Seperti halnya cinta pada Tuhan. Bukan karena takdir kita harus mencintai-Nya, tapi karena cinta adalah pilihan hati sehingga kita mencintai-Nya dan mencintai makhluk-Nya. Aku sungguh percaya pada takdir dan tidak ada keraguan sedikitpun. Jodoh merupakan kepastian takdir-Nya, tapi untuk cinta, Tuhan memberikan pilihan untuk makhluk-Nya.

Dan dalam Firman-Nya :
"Aku tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah nasibnya,"

Tuhan memberikan takdir baik-buruk untukmu. Lalu ketika takdirmu buruk, apakah kau mau saja pasrah menerimanya? Bukankah kita hidup didunia ini untuk mengubah takdir buruk dan menuju kebaikan ridho-Nya?

Yah, karena cinta adalah pilihan~
Aku akan memilih cintanya, cinta yang bisa membawaku menuju ridho-Nya.

Lelah~

Sehari ngga kerja, plesiran ke Kudus.... Tapi ijin kok, ngga bolos. Niatnya mau nyari sesuatu eh malah asal ikut Job Fair~ Yah wes, nongkrongin tuh acara.

Sebelumnya, ikutan ke kampus temenku itu. Masuk kelas Bahasa Inggris, bused.... Ngga tau bahasa Inggris eh, disana ke bagian jawab soal juga. Entahlah, Bu Dosennya sadar ato ngga kalau aku itu bukan mahasiswinya melaikan seorang penyelundup.

Seolah-olah seperti mahasiswi lainnya, aku juga mencatat apa-apa yang Bu Dosen ajarkan, keren bener kan??? hueheheh. Ternyata kulyah itu yah gitu deh, ketauan aku belum kulyah. Yah, buat pengalaman aja .....

MayBe someday,

Oh iya, aku dapat Award dari Mb' Maya, baca disini




Shiny Award yang sangat mengesankan~ Makasih mb' Maya, tak hentinya aku mengucap syukur.

Masih lelah, tapi aku seneng habis baca komentar. Temen-temen blogger seolah memberikan pompa semangat untukku. Happy friday :D

Cintakan Membawamu Kembali - XO IX





tiba saat mengerti jerit suara hati
yang letih meski mencoba melagukan rasa yang ada
mohon tinggalkan sejenak lupakanlah waktu
temani air mataku teteskan lara
merajut asa menjalin mimpi endapkan sepi-sepi




cintakan membawamu kembali
(bersama jiwaku dirimu yang ku tunggu-tunggu)
kembali di sini (kembali di sini)
menuai rindu membasuh perih




bawa serta dirimu
(perihnya hatiku untuk melawan waktuku)
dirimu yang dulu (dirimu yang dulu)
mencintaiku (mencintaiku) apa adanya




saat dusta mengalir (dan mengalir) jujurkanlah hati
kenangan batin jiwamu, kenangan cinta
seperti dulu saat bersama, tak ada keraguan (let’s go)




ooh listen to me




cinta kan membawa kembali seperti yang dulu
suasana yang dulu hatiku yang dulu
bersama jiwaku dirimu yang ku tunggu-tunggu
perihnya hatiku tuk melawan semua waktuku


damaikan semua rasa indahkan
membawa jauh lara senyuman canda tawa
kau bawa dirimu padaku
we’re gonna be together me and you




cintakan membawamu kembali
(bersama jiwaku dirimu yang ku tunggu-tunggu)
(ku tunggu) kembali di sini (kembali)
menuai rindu membasuh perih




bawa serta dirimu
(perihnya hatiku untuk melawan waktuku)
dirimu yang dulu (dirimu yang dulu)
mencintaiku (mencintaiku) apa adanya




tiba saat mengerti jerih suara hati
yang letih meski mencoba melagukan sesal yang ada
namun tinggal sejenak lupakanlah waktu
temani air mataku teteskan laraku




cintakan membawamu kembali
(bersama jiwaku dirimu yang ku tunggu-tunggu)
kembali di sini (di sini di sini)
menuai rindu (menuai rindu) membasuh perih




bawa serta dirimu
(perihnya hatiku untuk melawan waktuku)
(bersama dirimu) dirimu yang dulu (yang dulu)
mencintaiku (mencintaiku) apa adanya




cintakan membawamu
(bersama jiwaku dirimu yang ku tunggu-tunggu)

Secangkir kopi, dan Bayangmu

Senin,
Kau datang dengan senyum yang indah. Aku menyambutmu dengan cinta dan secangkir kopi hangat buatan tanganku. Aku sadar, aku tidak pandai meracik kopi karena aku memang tak suka kopi. Tapi menurutmu, kopiku itu selalu enak.

"Hem, Aura... Bau kopi buatanmu sedap, pasti enak," Ucapmu memuji

"Ah sayang, kau itu selalu membuatku malu,"

Kau tersenyum, menikmati secangkir kopi hangat yang kusiapkan itu. Aku memandangmu, memperhatikan setiap kerutan yang ada di dahimu. Rafa, kenapa kau selalu membuatku terpesona? Kenapa aku jatuh cinta padamu? Rafa, kau ....

"Aura, apakah nanti setiap hari kau akan membuatkan kopi untukku?"

"Tentu saja sayang, aku akan selalu membuatkannya untukmu. Menikmati waktu senja berdua, hanya kita. Bukankah hanya itu yang bisa ku lakukan untuk memperlihatkan rasa cintaku?"

"Tidakkah kau ingin mencari laki-laki yang lain?"

"Apa yang kau bicarakan? Aku tidak peduli apapun yang terjadi. Aku hanya ingin kamu, titik,"

Rafa memelukku dengan erat dan aku pun membalasnya. Aku tak ingin dia pergi dari hatiku, hanya itu yang ku mau, tidak lebih.

*****

Selasa, rabu, kamis, jum'at, sabtu dan minggu aku selalu membuatkan secangkir kopi untukmu. Tapi, kau tak datang yang ada hanya bayangmu. Aku mulai hawatir, ada apa denganmu?

Tiba saat mengerti
Jerit suara hati
Yang letih meski mencoba
Melagukan, rasa yang ada

Dua minggu. Aku masih menunggumu dengan secangkir kopi dan bayangmu. Aku rindu belaianmu, aku rindu pelukanmu Rafa ....

Mohon tinggal sejenak
Lupakanlah waktu
Temani air mataku
Teteskan lara
Merajut asa
Menjalin mimpi
Endapkan sepi-sepi

Tiga minggu. Masih dengan secangkir kopi dan bayangmu yang selalu temani hari-hariku. Rafa, apakah disana kau tak merindukanku? Aku disini sepi, merindukan kehangatanmu.

Cintakan membawamu
Kembali disini
Menuai rindu membasuh perih

Satu bulan, secangkir kopi dan bayangmu menghiasi setiap senjaku. Aku selalu percaya, cinta kita akan membawamu kembali kedalam pelukku. Meleburkan segala kerinduanku serta mengobati perih hatiku tanpamu.

Bawa serta dirimu
Dirimu yang dulu
Mencintaiku apa adanya

Aku ingin melihatmu. Rafa datanglah ... Sudah tiga bulan aku menunggu. Aku selalu membuatkan secangkir kopi untukmu. Tidakkah kau merindukanku? Kemana dirimu yang dulu mencintaiku?

Saat dusta mengalir
Jujurkanlah hati
Kenangan batin jiwamu
Kenangan cinta
Seperti dulu saat bersama
Tak ada keraguan

Aku sadar, aku memang salah. Tapi Rafa, aku mencintaimu. Tak bisakah kau sedikit membagi cinta untukku? Aku hanya meminta sedikit, tidak lebih. Aku sadar betul, kau bukan milikku yang utuh. Kau harus membagi cinta antara aku dan dirinya.

Di senja berbalut gerimis ini, aku masih setia menantimu. Selalu saja ada secangkir kopi dan bayangmu yang selalu menemaniku. Perlahan-lahan, sesosok laki-laki berjalan tepat didepan kursiku. Rafa, aku tau itu dirimu, laki-laki yang beberapa waktu lalu menemani malam indahku.

"Mama...." Ucap gadis yang berada dibelakangmu

Aku hanya bisa tersenyum getir. Bukan aku tak senang melihatmu, tapi ...

"Mama baik-baik aja kan? Dila sama mas Rafa udah lama ngga kesini,"

"Mama baik-baik aja sayang, ayo cepat masuk udara dingin. Oh ya, mama akan buatkan kopi untukmu dan suamimu,"

Dila tersenyum senang saat memelukku. Dila .... Maafkan mamamu ini.



NB : Lagi-lagi cuma fiksi, dari pada di draf terus, mending di posting :D

Thanks a lot buat lagu Cintakan Membawamu Kembali

Rumahku, Itu Kamu

Ini lanjutannya, Ruang Hati

"Aku mencintaimu," Ucapku

Seharusnya itu yang ku katakan sejak dua tahun yang lalu. Tapi apa daya, saat itu aku belum mampu mengucapkannya. Dan detik ini ketika aku mengatakannya, kau malah tidak bereaksi apa-apa.

"Aku ngantuk dan ingin tidur. Jangan membangunkanku sebelum sampai di Jogja," Ucapmu

Bodoh!!! Aku memang bodoh. Kenapa aku tidak melihat situasi yang ada? Ini bukan hal romantis yang selalu kau inginkan. Aku memang suami yang payah. Dinda, maafkan aku. Lalu sekarang, apa yang harus ku lakukan? Aku bertahan karena wasiat ayahmu dan rasa ini, cinta sederhana untukmu. Dinda, aku mencintaimu, tapi untuk mengucapkan itu bibirku terasa kelu.

Aku melajukan mobil dan kau tertidur manis dipundakku. Aku yakin, jika kau sadar pasti akan marah dan menjauh dariku. Ku ambil kertas usang yang ada disaku kemejaku. Ku baca satu demi satu, kata yang tertulis di kertas merah muda itu.

Cinta sederhana
Seperti kata yang tak pernah dijabarkan oleh para pujangga
Aku Mencintaimu Dengan Sederhana
Seperti ombak pada lautan yang menggulungnya entah kemana
....

Ku baca sampai kata terakhir dan kulipat lagi kertas itu. Rangkaian kata yang ku buat sehari setelah kita sah menikah. Saat itu, aku yakin rumahku, itu kamu.

Kini setelah setahun kita menikah, seharusnya aku selalu mengucapkan kata cinta untukmu bukan menggantungkan perasaanmu. Maaf karena pernah mempermalukanmu. Itu dulu, bisakah kau melupakannya? Inilah pengakuanku, saat ini aku selalu yakin. Aku akan mengantarmu pulang ke rumah kita.  Karena yang ku tahu rumahku, itu kamu tidak ada yang lain.

****

"Dinda, jangan menangis ..." Bisikku

"Kau gila? Mana mungkin aku tidak menangis? Apa yang telah kau lakukan? Apa kau tidak lihat keadaanmu sekarang?" Ucap Dinda keras dan masih terisak

"Sudahlah.... Aku tak pantas kau tangisi. Yang harus kau tahu, aku senang melihatmu baik-baik saja. Maafkan aku karena sering membuatku marah. Sabarlah... rumahkku, itu kamu. Aku akan kembali...."

Aku mulai lelah. Ku pejamkan mata sejenak, menahan kesakitan yang ada. Sepertinya darah mengalir dari otakku. Aku masih mendengar suara Dinda yang memanggil dan mencoba membangunkanku. Dinda, mataku berat jadi biarkan aku tidur sejenak.

Dinda masih menggoyangkan badanku disamping mobil yang ringsek akibat tabrakan itu. Ya Tuhan, sabarkanlah istriku. Aku akan kembali membawa kata cinta untuknya. Tentunya itu atas kehendak Mu, bukan kehendakku.

"Yudha, tunggu dulu. Cepat buka matamu, aku mohon...." Pinta Dinda

Aku mengiba, Tuhan berikan aku kesempatan sekali ini. Aku ingin mendengar kata-katanya. Mungkin saja itu kata terakhir untukku. Tuhan, aku mohon ....

Perlahan, aku mulai bisa membuka mataku. Pelan-pelan wajah Dinda terlihat jelas, dia masih saja cantik. Ah apa-apan aku ini.

"Dinda, apa yang ingin kau katakan?" Ucapku lirih

"Jangan mati sekarang,"

"Kenapa kau tak ingin aku mati? Apa ini berarti aku masih punya kesempatan lagi? Apa kau telah memaafkanku? Apa kau juga mencintaiku?"

"Kau bicara apa? Cinta? Kau masih berhutang banyak padaku, jadi jangan mati sekarang. Skripsiku belum selesai, nanti siapa yang akan menjadi pembimbingku? Aku tidak mau berdiri sendiri saat wisuda. Kau pikir jadi janda kembang enak?"

"Dinda, aku mencintaimu"

Ya Tuhan, akhirnya aku bisa mengucapkannya. Kami berpelukan erat, aku tak mau melepaskannya.





NB : Masih ada yang ganjel??? hehehe 

Cuma fiktif, jangan percaya :D

Ruang Hati

Aku benci Yudha suamiku. Dia seseorang yang telah mempermalukanku dua tahun yang lalu. Aku benci dia, tapi kini dia malah jadi suamiku. Ayah, apa yang telah kau lakukan padaku? Kenapa wasiatmu sebelum tutup usia adalah sebuah perjodohan? Ini tak adil untukku.

"Dinda, mau ku antar pulang?" Ucap Yudha suamiku
"Ngga usah, aku bisa pulang sendiri," Jawabku ketus

Dia diam lalu berjalan masuk rumah Ibu untuk mengambilkan barangku. Aku benci saat-saat ini dimana kita (aku-Yudha) bersama di rumah Ibu di Semarang. Ibu tak tahu apa yang terjadi antara aku dan Yudha saat di Yogjakarta. Yang Ibu tahu, kami melanjutkan study disana, tinggal serumah dan rukun sejahtera. Itu semua bohong, aku dan Yuda hanya berakting saja dihadapannya.

Kami tidak tinggal satu rumah. Aku yang menyuruh Yudha kos ditempat lain dan membiarkanku sendiri di rumah impian yang dirancang ayah untuk kami. Aku sengaja membiarkan semuanya seperti mauku. Menyuruh Yudha membisu agar tidak ada orang yang tahu bahwa kami sudah menikah. Yudha tak pernah menyentuhku, kecuali saat kami berakting didepan Ibu.

Aku benci suamiku, entahlah hanya itu yang ada difikiranku. Perjodohan ini seperti sebuah bencana dalam kehidupannku. Yudha, kenapa kau tak menceraikanku saja? Sudah satu tahun kita terikat tanpa arti apa-apa. Lalu kenapa kau masih bertahan dengan semua perilakuku? Aku membencimu berbalik arah seperti dua tahun yang lalu.

Yudha memegang erat tanganku dihadapan Ibu dan aku tak bisa menolaknya. Kami berpamitan untuk kembali ke Yogjakarta. Mobil pun melaju meninggalkan Ibu jauh menyusuri langit biru. Didalam mobil, Yudha terlihat santai seperti tak pernah terjadi apa-apa. Mungkin dia memang sudah terbiasa dengan sikap egoisku. Yudha aku membencimu.

Ruang hatiku gelap, aku terpaku membisu. Aku mulai lelah dengan semuanya. Lalu kenapa aku tak menceraikannya saja? Kenapa aku yang harus menunggu dia menceraikanku. Mataku berat, aku ingin terlelap. Aku masih memegangi cincin yang melingkar dijariku, cincin yang Yudha berikan sesaat setelah akad nikah. Kenapa aku tak bisa membuangnya?

"Aku mencintaimu,"

Aku terpaku sejenak. Apa yang dia katakan? Ah mungkin aku salah dengar.

"Aku ngantuk dan ingin tidur. Jangan membangunkanku sebelum sampai di Jogja," Ucapku

Aku menutup mata, aku lelah. Pasti aku memang salah. Ruang hati Yudha kan beku,mana mungkin dia mengucapkan kata cinta? Itu mustahil. Dalamnya laut bisa diukur, tapi ruang hati, berapa lebarnya? Siapa juga yang tahu isi hatimu?

*****
NB : Hanya fiksi,jangan dipercaya :D

Love Is You - Cherry Belle






baby i love you, love you love you so much
since i found out love is you

cinta satu kata penuh makna
cinta bawa hati bahagia
dari sekian juta keindahan dunia
di mata hatiku kaulah keindahan hidupku


baby i love you, love you, love you so much
and i miss you, miss you when you’re gone
baby i need you, need you, need you so much
since i found out love is you


cinta temani suka dan duka (huuu)
cinta bawaku bahagia (bahagia)
dari sekian juta keindahan dunia
di mata hatiku (mata hatiku)
hanya kaulah yang aku cinta


baby i love you, love you, love you so much
and i miss you, miss you when you’re gone
baby i need you, need you, need you so much
since i found out love is you


baby i miss you, baby i need you
baby i miss you, baby i need you
baby i miss you, baby i need you
baby i miss you, baby i need you


baby i love you, love you, love you so much
and i miss you, miss you when you’re gone
baby i need you, need you, need you so much
since i found out love is you


baby i love you, love you, love you so much
and i miss you, miss you when you’re gone
baby i need you, need you, need you so much
since i found out love is you, since i found out love is you


baby i miss you, baby i need you
baby i miss you, baby i need you