Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Selamat Ulang Tahun Mbak Nessya

Jadi, ceritanya hari ini temanku +devania annesya  ini ulang tahun. Selamat ulang tahun Mbak :hepi . Tambah barokah usianya dan sukses selalu :smile .


Sedikit mengenang masa lalu. Kapan yah aku ketemu kamu? Maksudnya di dunia maya :uhuk . Tak ingat-ingat sih, udah lumayan lama. Waktu aku awal ngeblog juga beberapa kali main ke HeartChime, ya just BeWe sih :uhuk .


Kalau beneran ngobrol terus kepo itu pas HeartChime mejengin cerbung Masihkah yang akhirnya aku review-in di Masihkah Kau Menyimpannya?. Sebagai pembaca, aku bener-bener emosi jiwa. Pengen nyerocos kaya petasan komentar ini itu tentang kisah yang disajikan. Sampai-sampai aku nyari e-mailnya Mbak +devania annesya biar bisa mencaci maki cerbungnya.


Dari situ semuanya berlanjut sampai aku review-in beberapa cerbung yang nongol kaya Atran : When You're Away, X, Say Goodbye to X, Flames to Dust, dan terakhir novel terbarunya Maya Maia. Yang lebih kerennya. Cerbung yang aku review-in dua sudah masuk penerbit dan cetak tahun 2014 :hore . Aku seneng bok! Bahagia itu sederhana bukan? :smile .


Bagiku sendiri, temenan sama Mbak +devania annesya itu cukup menyenangkan. Mbaknya juga sering mbantuin aku dalam banyak hal. Kita bisa diskusi geje atau apapun. Maaf kan aku juga ya Mbak yang kadang ngasih tausiah geje :uhuk . Nggak penting orang menilai dia seperti apa. Yang penting, saat aku ngobrol nyambung dan nyaman. 


Aku ya pengen juga ketemu sama dia, tapi nggak sekarang. Kita masih sama-sama gembel, jadi pantangan kalau ketemu. Maunya itu ketemu saat kita sama-sama sukses :uhuk .


Terus, dari tadi nyerocos intinya apa?


Intinya, selamat ulang tahun. Aku suka kamu apa adanya kok Mbak. Bukan berarti aku nerima tawaran jadi riset tokoh lesbian ya :jiah . Maaf nggak bisa kasih kado apa-apa. Cuma doa yang bisa aku panjatkan ke pohon rambutan depan kantor *eh panjatkan kepada Tuhan ding . Lewat angin, semoga doanya sampai, amin :smile .

Virus Pengganggu

Kututup telingaku perlahan. Besok aku akan mengahadapi UTS, aku harus belajar. Aku benar-benar tidak bisa konsentrasi mendengar suara musik yang mengalun dari ruang tengah. Gila! Mama dan Sofia adik perempuanku terjangkit virus. Sofia sengaja menyetel volume tinggi sambil berjoged ria.


Aku seperti orang asing di rumah ini. Mama, Sofia, mereka, ah! Aku sulit menjelaskannya. Aku sama sekali tidak mengerti bahasa mereka. Mereka seperti alien yang masuk ke bumi, merusak tatanan bahasa yang kuketahui.


Kuambil buku-buku untuk materi UTSku besok. Aku harus keluar dari sini sebelum virus itu menyebar ke dalam diriku.


Kubuka pintu kamar.

Annyeong haseyo! Oppa mau ke mana?”


Diikutsertakan dalam #FF100Kata

Pementasan

Layar terbuka, penonton bertepuk tangan gembira. Hari ini pementasan TK Bunga Bangsa digelar. Semua orang tua bersorak melihat anaknya berdiri memainkan drama.


Seorang anak dengan kostum rumput memandang ke arah penonton. Matanya menelusuri satu persatu orang tua yang hadir. Dia menunduk, kemana Ayahnya? Harusnya, Ayahnya datang karena hanya Ayahnya yang dia punya.


Pertunjukkan selesai. Si anak terisak.


“Mia!” teriak seorang dari seberang.

“Maafkan Ayah ya?”

Mia berlari ke arah Ayahnya.

“Ayah, pementasan tadi jelek! Untung Ayah tidak datang.”

“Benarkah?”

“Iya, Yah!”

“Ini boneka untuk Mia.”

Mia memeluk Ayahnya. Ayahnya tahu Mia berbohong karena dia mengintip penampilan Mia dengan mata berkaca-kaca.


Diikutsertakan dalam #FF100Kata


Siklus Hidup

“Ya ampun! Baru juga lima menit dipakaiin baju, kok sudah ngompol lagi! Jadi bayi lagi ini!” teriak suster  padaku.


Aku menelan ludah. Aku kembali kesiklus semula seperti bayi yang tak berdosa. Sayangnya, aku bukan bayi. Bahkan bayi yang kubesarkan dengan sepenuh hati tega meninggalkanku disini. Usiaku senja, tak mengerti apa-apa. Entah masih adakah cinta disana? Di hati anak-anakku?


“Ibu? Sudah makan?” tanya seorang suster lain.

Aku menggeleng.

“Ibu makan ya? Tempat baru, adaptasi dengan hal-hal baru memang tidak mudah. Maafkan suster tadi. Saya akan merawat Ibu karena saya tidak punya ibu.”


Cairan hangat menetes di sudut matanya dan aku memeluknya.


Diikutsertakan dalam #FF100Kata

Saya Maco

Terlahir sebagai gadis Jawa tulen, terlebih di Jepara yang terkenal dengan kota Kartini ternyata namaku masih menimbulkan tanda tanya besar. Okey, Jiah Al Jafara hanya nama pena yang kupakai sejak tahun 2010. Untuk Jiah sendiri aku memakainya dari kelas IX MTsN atau sekitar tahun 2005/2006.


Nama pena, bukan berarti aku tidak bangga dengan namaku sendiri. Ya, aku ingat saja apa yang dikatakan guru Bahasa Indonesiaku waktu kelas VII MTsN. Katanya, kalau kamu buat suatu karya, ada bagusnya pakai nama pena. Aku mengamalkan apa yang dikatakan guruku :uhuk .


Dari dulu aku tidak kepikiran tentang apa itu blog, apa itu dunia maya. Semuanya mengalir begitu saja setelah melewati banyak hal. Dari iseng, lalu jadi gamer, terus mantepin pasion yang sudah mengakar dalam hati yaitu menulis.


Oke, aku tidak akan membahas tentang tulis menulis.


Entah sudah berapa kali orang-orang memanggilku mas :hwa . Aku cantik nan unyu begini dipanggil mas :hiks . Bukan hanya dengan nama Jiah saja, waktu pakai nama asli dan chatting via YM dengan konsumen aku juga dipanggil mas :hwa .


Tidak usah pake sensor ya... soalnya aku tidak marah :uhuk .


Mungkin aku memang maco, makanya pada panggil mas. Aku suka angkat junjung galon sendiri sampai Bapak, Bu e setres lihatnya. Aku juga pernah naik turun jendela rumah yang lumayan tinggi. Yang pasti, aku masih suka manjat pohon jambu air depan rumah. Maco kan? :smile .


Aku tidak suka terlalu ribet dandan, moles bedak ini itu. Yang simpel aja enak tau :uhuk . Soal penampilan baju, seringnya Bu e yang ribut gara-gara aku pakai baju kucel jaman bahula. Maunya Bu e, anak perempuan yang tinggal satu ini terlihat cantik, enak dipandang. Ya, beginilah aku.


Ketika menulis fiksi, aku juga lebih suka menggambarkan tokoh aku sebagai laki-laki, cowok, meskipun beberapa sebagai tokoh perempuan. Rasanya menggambarkan laki-laki itu tidak terlalu rumit. Kalau perempuan, hem sebagai perempuan sendiri aku saja bingung bagaimana menggambarkan sosok perempuan yang manis.


Terserahlah mau panggil aku apa. Asal nama itu baik dan enak didengar tidak akan masalah. Aha! Sekalian postingan ini aku buat about me aja ya :uhuk . Kalau mau kenal lebih lanjut, silakan ke :


Twitter : @jiahjava
e-mail : jiahaljafara32@gmail.com
Nomor HP, terjemahin lewat FF Saat Hujan aja :uhuk 


Tak usahlah pajang foto-foto cantik aku. Dipandang cuma buat Zaujy tercinta :uhuk . Kalau mau daftar jadi Zaujy, isi formulir dulu ya :huahahah :smile .


Tidak penting siapa aku. Aku hanya aku, perempuan biasa yang mencoba menjadi luar biasa :smile mumumumumu :shy

Mantra Hebat

“Kakak! Kamu dimana?”


Aku tertawa geli mendengar suara adikku. Kami main petak umpet dan dia yang jaga. Aku sedang berada di dalam lemari besar tertutup di depan dapur. Aku yakin, adik perempuanku tidak akan menemukanku.


Sesak ternyata didalam sini. Aku keluar saja, toh sepertinya adikku sudah tidak ada. Kudorong pintu dengan kedua tanganku. Astaga! Tidak mau terbuka. Bagaimana ini? Bagaimana kalau Ibu tidak menemukan keberadaanku?

Credit

“Tolong!” teriakku.

Tidak ada yang menyahut. Aku ingin menangis. Kurapal semua mantra yang kuhafal.

“Bismika Allahumma ahya wabismika amuut.”

Pintu kudorong. Tidak ada reaksi. Aku panik, kutendang pintu sambil teriak,

“Allahu Akbar!”

Pintupun terbuka.

“Alhamdulillah!”


Diikutsertakan dalam #FF100Kata

Sehari Tanpa Gadget : Tetep Keren

Gadget, apa sih? Intinya ya sejenis HP, Ipad, Ipod, ngepot *Bukan termasuk, pokoknya yang model gituan deh. Kalau buat aku sendiri, yang paling sering dan tercanggih yang aku punya ya HP. Kemana aja bawa HP, ke kamar mandi sekalipun *Terlalu.


Buat aku sendiri, karena sekarang jadi blogger, suka update status geje, ngetwit acakadut, HP itu seolah menjadi kebutuhan. HPku sendiri sengaja tak beliin paket internet biar bisa pinter, belajar lebih canggih via Universitas Dunia Maya. Maklumlah, aku ini orang desa, lebih-lebih sudah satu setengah tahun tinggal di hutan.


Kerennya lagi, ditempat kerja, TV nggak ada. Jarang main ke rumah tetangga, nggak ada anak-anak unyu yang bisa di cubit. Nggak ada hiburan, melongo jadi tarzan *Hadeh. Jadilah, HP ini satu-satunya hiburan buat ajang gombalin orang :uhuk .


"Ji, lu kan udah lengket banget tuh sama HP, gimana kalau sehari aja kagak pegang HP?"


Wa~ Itu sih nggak masalah selama aku liburan di rumah :uhuk . Ya, kadang dua minggu sekali atau sebulan sekali aku pulang ke rumah. Meski di desa, tapi rumah Bapakku agak kota :uhuk . Akses internet, TV, de el el masih bisa kejangkaulah.


Herannya, justru saat di rumah aku jarang sekali pegang HP. Paling cuma ngecek SMS atau apalah, nggak terlalu heboh kalau pas nginep di tempat kerja. Intinya, sehari tanpa HP pun tak ada masalah :smile . Tetep aja akunya keren gila :smile .


"Lha terus kamu ngapain?"


Kalau posisi di rumah, aku biasanya ngemong Sinta keponakanku yang unyu-unyu kaya penyu.












Gimana nggak gemesss sama dia??? :uhuk
Poto2 itu aku ambil sebelum balik kerja dan sampe nulis ini aku belum pulang :hwa

Habis momong biasanya nge-babu, kalau mau sih :uhuk . Biasa, pagi ke pasar, bantu masak Bu e kalau mau, pokoknya aktifitas nge-babulah :uhuk .


Selain itu aku juga nyempetin habisin buku hadiah-hadiah dari hasil nge-blog yang masih setumpuk *hadew . Habis gimana ya, nggak mungkin aku bawa semua ke tempat kerja. Paling 3-4 biji doang. Jadi ya sebisa mungkin waktu di rumah kudu baca buku. Habis itu ya, gemukin badan dengan tidur :uhuk .


Sore hari, kalau Bapaknya Sinta ada job, kadang ikut bantuin juga sih. Ngapain coba? Jualan es :uhuk . Kaya pas aku nulis Lebaran Ketupat Lagi :smile . Tapi ya jualannya nggak di pantai juga :uhuk .


Intinya, sehari tanpa HP aku bakal mati karena sesungguhnya kematian itu pasti :smile. Lha dulu jaman sekolah kan malah nggak bawa HP. Pernah bawa aja paling buat ngasih tahu orang rumah atau minta di jemput, wes gitu aja :smile .


Tanpa gadget, banyak hal kok yang masih bisa kita kerjakan. Dunia maya ya perlu, tapi kita kan juga hidup di dunia nyata. Manfaatin waktu dengan bersosial ria bersama keluarga. Tanpa HP pun aku masih keren kok, ciyus deh :smile . Kalau nggak percaya, tanya aja tetanggaku :wek


“Tulisan ini ikutan GA keren Sehari Tanpa Gadget di blog Keajaiban Senyuman lhooooo”