"Alexa!!!"
Astaga!!! Mami!!! Kupalingkan wajah dan menarik tangan Duma, pacarku.
"Duma, ayo kita pergi." ajakku.
"Duma, ayo kita pergi." ajakku.
"Tunggu! Es krimnya belum jadi."
"Udah ayo pergi."
Mami terlalu gesit, dia sudah ada di belakang kami.
"Alexa, kamu kok ada di mall?" tanya Mami.
"Anu Mi...,"
"Siapa sayang?" tanya Duma. Kuinjak kakinya, dia menjerit.
"Au!!!"
"Alexa? Kamu bolos kuliah? Siapa laki-laki ini?" Mami mulai mengintrogasi.
"Duma, Tante. Dumari. Tante Ibunya Alexa?"
"Iya. Lidya, Mami Alexa yang cantik sejagad raya tiada duanya." kata Mami tertawa.
Kuputar mata, ya ampun, Mami!!! Kutarik napas dalam-dalam. Tamatlah riwayatku!!!
"Mi, Alexa ke toilet dulu. Duma, kamu ngobrol dulu sama Mami."
Tamat sudah kisah cintaku ini. Aku bersembunyi di balik dinding memperhatikan Mami dan Duma. Kuambil catatan kecil di tasku. Tanggal 25 Januari 214, putus dengan Duma. Duma pacar ke-17 yang kemungkinan besar akan didepak Mami dari hidupku. Ya Tuhan!!! Aku bukan anak kecil lagi!!! Mami yang single parent terlalu over protektif denganku.
Semua pacarku tidak ada yang bertahan lebih dari tujuh hari kecuali Duma. Duma memang berbeda dari pacar-pacarku yang lain. Dia bukan ABG, dia sudah bekerja itu yang aku tahu. Bisa bertahan back street sampai satu bulan merupakan catatan sejarah dalam perjalanan percintaanku. Aku tidak rela kalau sampai putus dengan Duma. Aku harus mempertahankan Duma, titik.
Kulihat Mami dan Duma, mereka cekikikan. Aneh!!! Kok bisa?
"Alexa sudah datang. Mami pamit kalau gitu. Jaga anak gadis Mami ya Duma." kata Mami mencium pipi Duma kemudian pipiku juga.
"Beres, Mi!"
Mami pergi jauh, aku kaget luar biasa.
"Kamu ngomong apa sama Mami? Kok bisa akrab gitu?"
"Rahasia!"
"Duma." aku merajuk. Dia nyengir.
"Mami tanya siapa nama lengkapku. Kujawab Dumari Harlino. Mamaku ngefans Dude Harlino sampai dia ngasih nama Dumari, dua lima januari biar kaya Dude, dua desember. Ternyata Mami kamu ngefans juga sama Dude Harlino."
Tawaku meledak! Mami!!!
***
Notes:
Ditulis dengan sepenuh hati pada malam minggu kelabu karena malam nggak mungkin langit nya merah, di tengah pergolakan batin karena banyak hal termasuk gagal traveling, hujan yang ternyata sudah berhenti, banjir yang surut, macetnya Jepara, antrian bensin dan BBM yang orangnya kaya semut, kebingungan cari warnet, perjalanan ke rumah sakit dan akhirnya dapat warnet :uhuk .Ditulis dalam rangka ulang tahun Monday FlashFiction yang pertama. Selamat ulang tahun MFF!!! :hepi :luph . Terima kasih karena telah menerimaku menjadi bagian dalam grup ini. Terima kasih buat semua pembelajarannya. Aku cinta MFF dan kalian semuaaaa :luph *TebarCiuman :calm . Selamat ulang tahun!!!!