Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Ngomel Gara-Gara Vaksinasi

"Mbak Ujik kok mukanya kaya kurang enak badan," komentar Mbak Sayur
Ya, Mbak Sayur ngeh. Memang muka saya saat itu kelihatan sengak banget. Semua itu karena Ngomel Gara-Gara Vaksinasi. Apakah saya mendadak jadi Anti-Vaksin?

Oh tentu saja tidak. Saya sangat pro dengan vaksin. Jadi ceritanya begini. Sejak tahun 2021, Pemerintah mulai melakukan program vaksinasi COVID-19. Ketika ada penyuntikan di balai desa pertama kali, saya ikut daftar. Setelah itu, saya mulai membujuk anggota keluarga untuk ikut biar sama-sama terbentuk imunitas kelompok. 

cerita vaksinasi

Mbak saya kan ada anak bayi. Jadi dia sempat ragu gitu. Lalu banyak penelitian dilakukan dan akhirnya Ibu hamil, Ibu menyusui boleh vaksinasi. Di awal November 2021, Mbak pun ikut vaksinasi massal di balai desa. Saya sempat mengantar saat mengambil nomor antrian. Ketika suntik, Mbak berangkat sendiri karena saya nungguin si bayi yang tidur.

Setelah vaksin, Mbak tidak mengalami KIPI yang berarti. Semua baik-baik saja dan anaknya juga enggak rewel. Jadwal selanjutnya di bulan Desember.

Vaksinasi Dosis Kedua Penuh Drama


Jika dulu saya bisa langsung mendapatkan vaksin sesuai jadwal di balai desa, maka Mbak berbeda. Vaksinasi yang ada itu dengan vaksin lain. Jadi Mbak tidak bisa mengikuti karena dosis satu dan dua harus sama. Akhirnya mau enggak mau harus mencari tempat sendiri.

Di bulan Desember, saya menginformasikan tentang vaksinasi di Puskesmas Jepara. Sebenarnya di sini bisa setiap hari ada, tapi dosisnya terbatas. Jadi harus berangkat pagi untuk mengantri. Sama sih kaya waktu nganterin Keponakan imunisasi. Karena alasan sedikit repot dan hujan sedang deras-derasnya, Mbak menolak ke sana.

Masuk Januari, saya informasikan lagi soal vaksinasi di Pendopo Alit depan SMPN 6 Jepara. Di sini juga terbatas kuotanya, tapi lumayan sering dilakukan. Mbak saya menolak lagi karena cuaca masih sering hujan dan saat itu kakinya sakit. Tidak memungkinkan juga membawa anak motoran jika ikut vaksinasi di sana.

Pemerintah pun terus melakukan program vaksinasi termasuk door to door untuk lansia. Yang cukup heboh adalah percepatan vaksin melalui undian berhadiah motor. Saya bilang ke Mbak soal ini. Eh masih belum tergerak juga buat ikut. Katanya, nanti nyari tempat yang dekat saja.

Akhirnya ada vaksinasi lagi di balai desa untuk dosis kedua yang bisa Mbak ikuti. Waktu pelaksanaan sendiri di 14 Februari 2022 mulai pukul 08.00-11.00. Saya langsung informasikan hal ini. Terus tahu tidak apa jawabannya? Waktu itu Mbak batuk pilek dan mungkin akan menundanya lagi.

Hari H tiba. Mbak sudah sembuh dari bapil, tapi anak bayinya gantian yang badannya hangat. Seperti biasa saya bilang nanti akan jaga Keponakan saat Mbak pergi vaksinasi. Terus dia bilang tetap mau nunda. Langsung deh saya emosi dan ngomel yang benar-benar panjang lebar.


Bayangin deh! Suntik vaksin dari bulan November. Dicariin tempat untuk dosis kedua berkali-kali ditolak. Sudah ada sesuai harapannya, di tempat dekat yaitu balai desa, eh nolak lagi. Sumpah saya kesal sekali. Sebodo amat itu ngomel sama yang lebih tua.

Sebenarnya saya lebih memikirkan anaknya. Kalau Ibunya vaksin, pasti bayi dapat manfaatnya juga. Terus anak kedua Mbak, dia sudah ikut vaksinasi dosis pertama usia 6-12 tahun. Jadwal keduanya tanggal 19 Februari. Anak pertamanya sudah dosis kedua di bulan Desember. Terus Ibunya belum kelar gitu? Enggak lucu kan kalau dikatain Anak-anaknya.

Lalu akhirnya bagaimana? Apakah jadi ikut vaksinasi atau menundanya?

Jadi ikut vaksinasi dosis kedua, alhamdulillah. Waktu itu bayinya minta saya gendong. Akhirnya saya ambil dan bawa pergi ke rumah Tetangga buat main. Saat itu, Mbak akhirnya pergi ke balai desa sekalian jemput anak keduanya yang sekolah. Kalau sudah begini, kan jadi lega. Masalah booster, bisa dipikir belakangan. Yang penting sudah suntik 2 dosis.

Tips Sebelum Vaksinasi COVID-19

Sebelum melakukan vaksinasi, ada baiknya kita melakukan hal-hal ini:

tips vaksinasi covid-19

  • Pertama, wajib memastikan kondisi badan sehat. Jika tidak memungkinkan, tak masalah untuk menundanya. Makan makanan sehat begizi, olahraga ringan dan istirahat cukup
  • Kedua, wajib sarapan. Mungkin ada sebagian orang yang jarang sarapan. Namun untuk ikut vaksinasi, makan pagi jadi kewajiban agar tubuh punya energi
  • Gunakan pakaian yang nyaman dan tetap mematuhi protokol kesehatan
  • Jangan panik dan sampaikan kondisi kita apa adanya. Misalnya hidung meler karena udara dingin, alergi obat, punya penyakit tertentu, dan lain sebagainya

Kurang lebih, itu sih tips dasar sebelum vaksinasi. Saya yakin, Kalian paham karena sudah banyak yang disuntik. Kalau pun ada KIPI, kita bisa konsultasi dengan dokter yang menyuntik. Di keluarga saya sendiri alhamdulillah enggak sampai gimana-gimana setelah suntik.

Dulu saat berita COVID-19 muncul, di kampung saya Orang-orang pada parno. Program vaksinasi pun nganggur karena takut ini itu. Alhamdulillah sekarang sudah mulai antusias dan banyak yang ikut program ini. Ya walaupun lebih karena jadi syarat banyak hal misalnya bepergian.

Sebenarnya kalau pun ada yang kena Korona, enggak sampai ada yang dikucilkan. Kaya Tetangga saya yang kerja di Rumah Sakit Kartini. Dia dan suaminya pernah kena dan melakukan isolasi mandiri di rumah orangtuanya sementara anggota keluarga lain berkumpul di rumah Mbahnya. Tak lupa minum Vitamin Isoman juga. Yang penting sudah lapor untuk pelacakan dan mereka patuh karantina agar tidak menularkan ke orang lain.

Kalau memang ada yang terkena COVID-19 dan gejalanya enggak sampai parah atau butuh perawatan, kita bisa memanfaatkan Bundle Pyfahealth Vitamin Isoman. Ini terdiri dari 3 produk yaitu:

pyfahealth vitamin isoman

  • 1x Masker KF94 4ply
  • 1x Pyfahealth D3-1000 Suplemen Vit D3 1000 IU yang berfungsi buat penuhi defisiensi vitamin D dengan cepat, serta cegah penyakit autoimun. Ini aman dikonsumsi Ibu hamil dan menyusui
  • 1x Pyfahealth C-1000 Vitamin C 1000mg, berfungsi untuk antioksidan dan jaga daya tahan tubuh kita

Dosis untuk dewasa dan anak lebih dari 12 tahun adalah 1 tablet perhari. Minumnya setelah makan ya. Jadi yang Isoman bisa tetap kuat dan sehat dengan tambahan minum vitamin Pyfahealth ini.

Alhamdulillah Ngomel Gara-Gara Vaksinasi kini telah usai. Tinggal nanti ikut booster biar makin terbentuk imunitasnya. Yang sedang kurang sehat dan isolasi mandiri, semoga lekas membaik. Semoga pandemi ini segera berlalu. Jangan lupa tetap mematuhi protokol kesehatan dan ikut vaksinasi meski banyak dramanya. Sampai jumpa. Happy blogging!

15 comments

Irawati Hamid said...

Alhamdulillah yaa, Ji, akhirnya Mbaknya sudah vaksin lengkap 2 kali. Saya juga nih masih cari waktu yang pas buat booster

Jiah Al Jafara said...

Aku tinggal nunggu badan oke buat ikutan booster

Sri rahayu said...

Waduh...untung kita jauh. Jadi kamu ngga terpancing ngomel ketiga kali wkwkwkk

Hidayah Sulistyowati said...

Wahhh ikut H2C juga, alhamdulilah akhirnya Mba mau juga vaksinasi kedua.

Urusan covid ini nggak hanya tetangga desamu, aku aja awal dulu juga parno. Sekarang udah lebih berdamai yang penting prokes tetep patuh gitu sih. Dan vaksin juga alhamdulilah udah booste, tinggal anakku nunggu Minggu depan

Jiah Al Jafara said...

Hehehe. Kasusnya Mbak kan beda ya. Ada alasan medis kenapa gak vaksin

Jiah Al Jafara said...

Iya sih, Mbak. Berita yang beredar apalagi di desa itu heboh dan tambah bumbu micin. Sekarang lebih santai dan tetap prokes

Elisa said...

Hahaha.. Drama vaksin memang ada yang lucu ada yang bikes juga ya, Mbak.. Meskipun pada akhirnya berhasil vaksin, tapi adaaa aja cerita seru di baliknya. Sehat-sehat ya Mbak Jiah dan keluarga..

Santi Dewi said...

Alhamdulillah ya, akhirnya Mbak nya Jiah tuntas vaksin ke 2 ya.. tinggal booster :)

Yudichu said...

Sabar ya mba, emang ribet banget di sini mau dosis kedua harus tempat sama, harusnya bisa di mana aja (selagi masih ada). Alhamdulilah ya warga desa antusias sama vaksin, soalnya emang penting banget.

April Hamsa | Mom Blogger said...

Alhamdulillah ya akhirnya udah vaksin2.
Kalau di lingkungan rumahku gk tau knp ya dr dulu sejak awal kyk bomat gtu ma korona. Pdhl juga udah ada bbrp warga yg kena. Tp makin ke sini pd nganggep kyk flu biasa, bahkan yg udah pernah kena jg gk takut lg.
Kalau soal vaksiasi sih pd antusias, tp prokes pd bomat hehe
Aku juga kurang satu booster ketiga, lagi menyiapkan mental hehe

Rindang Yuliani said...

Wkwk, bisa saya rasakan gimana perasaan Mbak Jiah. Kita udah usaha, tapi yang punya diri males2an. Seperi ga ada motivasi. I can relate with you. Semoga sehat semua ya Mbak dan drama pervaksianan ini tidak terulang pada siapapun lagi.

nitalanaf said...

Waktu itu bapak mobil travel juga cerita, pas kena Covid sekeluarga, agak2 dikucilkan sama tetangga. Ya maaf namanya tinggal di lingkungan yg masih awam ya. Memang sekarang harus jaga2 kesehatan banget deh, salah satunya dengan minum vitamin ya...

Sugi Siswiyanti said...

Syukurlah akhirnya Mbak sudah vaksin 2x. Usaha keras plus ngomelnya berbuah hasil, Ji 😄

Mutiara Hapsari said...

Waah vaksin yg penuh drama, sama kaya ibu aku wkwk tadinya nolak vaksin karena gula darah tinggi. Lama2 mau karena takut ga boleh ngapa2in kalo belum vaksin. Niatnya sungguh berbeda 😂
Giliran vaksin dua pas kebetulan habis, diundur Minggu depannya, tapi pas mau ada acara nikahan sodara. Ibu ngotot mau vaksin, sodara2 ga ngebolehin wkwk drama sekali

Susi Susindra said...

Pancene kamu tu adik yang bawel. Wkwkwkkwk.
Bawel tapi bener.
Dan untungnya yang paling melek literasi sehingga bisa membawa perubahan baik di keluarga.
Keponakan barumu ajak dolan ke sini to...