Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.
Showing posts with label Give Away. Show all posts
Showing posts with label Give Away. Show all posts

Perpustakaan Roudhotul Hikmah

Ngomongin perpustakaan itu kaya ngomongin kosmetik. Bagiku, ngga perlu mahal asal nyaman di wajah :uhuk .


Nah, dari berbagai perpustakaan yang pernah kukunjungi, ada satu perpustakaan yang berbeda dari perpustakaan lain. Perpustakaan Roudhotul Hikmah di pesantrenku dulu :uhuk .


Perpustakaan itu kecil banget. Ukuran kurang lebih 3x4 meter. Ada dua almari buku, satu meja dan dua kursi. Penjaga perpustakaannya gimana? Cakep? Boro-boro, kagak ada malahan. Jadi, sebenarnya perpustakaan itu semi kantor administrasi ponpes. Biar hemat, jadi disatuin aja :uhuk.


Dulu biasanya aku berkunjung pas hari minggu kalau tidak pulang dan hari jum'at saat anak putra jum'atan. Maklum, posisi perpustakaan dekat dengan pondok putra. Kadang ke sana sama teman putri atau Niswah anak perempuannya Pak Kyai kalau dia di rumah. Dari kebanyakan pengunjung, kayanya hanya aku dan Niswah yang tertarik banget sama buku-buku di sana. Ya, kita sama-sama suka baca :smile .


Banyak kitabnya dong ya?


Em, lumayan. Ada beberapa kitab terjemahan. Paling sih aku bacanya sekilas :uhuk . Di sana itu banyak sekali novelet jadul Indonesia maupun terjemahan. Ngga tahu deh itu nemunya di mana. Baunya aja emmm, bau kertas kusam berdebu. Tapi aku fine-fine aja bacanya. Model novelet lupus banyak banget. Buku sastra juga ada.


Aku sering berkuasa pas hari minggu. Selonjoran baca-baca majalah jadul tahun 2000-an. Widih, bener-bener kaget liat artis-artis jaman dulu. Maklum, tahun 2000 aku masih SD :smile .


Kalau udah bosen, nyatat buku yang dipinjam di buku petugas. Mungkin ya tujuannya agar kita mandiri dan jujur heheh :hepi . Sebelum balik ke kamar, biasanya aku sama Niswah metik jeruk yang ada di depan perpustakaan ahaha. Sumpah! Jeruknya kecut banget!!! Paling kita makannya pakai kecap hihihi :smile .


Buku paling diingat pas minjem di perpustakaan itu, novel Sang Mucikari sama buku kedokteran tentang janin. Wah! Aku suka keduanya. Sang Mucikari sendiri bercerita tentang germo yang baik hati. Err, germo kok baik hati ya? Ya, pokoknya dia baiklah. Kalau yang buku kedokteran itu, dimulai dari sperma yang menempel pada sel telur sampai jadi anak manusia. Semua ada dalil-dalil Al-Qur'annya. Keren banget deh.


Pengenlah sekali-kali aku balik berkunjung ke sana. Lumayan coy kalau dari rumah. Lha wong ke pesantren aja pas idul fitri hehehe :uhuk .


Kangen pake banget!!!


Library Giveaway

[Bukan] Bidangku

Lahir sebagai wanita adalah takdir. Tapi ketika kita sudah hidup, bernafas, dewasa, hidup adalah pilihan dan kemenangan bukan lagi perjuangan.


Dulu aku suka sekali berhayal Sampai sekarang jelas iya. Pernah aku mengungkapkan hayalanku pada seorang teman. Kalian tahu apa jawabannya?

“Ji, jangan menghayal tinggi-tinggi. Nanti jatuhnya sakit lho!”

Dulu sih minder kalau dibilangin seperti itu. Tapi sekarang, ini hidup gue, ini kemauan gue, resiko juga gue yang nanggung :uhuk .


Tak masalah bila saat ini aku banyak berhayal. Yang jelas, berhayalnya kearah positif dan disugestikan dengan kuat. Insya Allah semua bisa terjadi :smile .


Terus, kamu berhayal apa dong Ji?


Sebagai gadis yang normal, aku ingin jadi wonder woman :uhuk .

Aku bukan wonder womanmu
Yang bisa terus menahan
Rasa sakit, karna mencintaimu :luph

Hah! Bukan wonder woman itu smile . Aku punya 100 mimpi yang Insya Allah akan terealisasi amin :smile . Untuk mimpi wonder woman ini aku khususkan untuk anak-anakku nanti :uhuk .


Aku ingin menjadi Ibu yang terbaik untuk mereka. Aku bisa menjadi apa saja yang mereka mau, yang bisa mereka jadikan contoh dan teladan yang baik. Aku akan menjadi guru yang baik untuk mereka. Pokoknya menjadi apapun deh :smile . Bukan berarti menjadi wonder woman itu bisa terbang, merayap di dinding. Yang penting sih, intinya aku bisa merayap di hatimu :uhuk .


Konsekuensinya jadi wonder woman itu harus bisa segalanya dong? Tentu saja iya :smile. Maka dari itu, aku belajar menjadi apa saja.


Kok jadi apa saja sih? Dulu kamu masuk sekolah jurusan apa? Kalau jadi apa saja, kan bukan bidangmu?


Dulu memang sih aku masuk jurusan IPA. Kok jadi blogger dan menulis? Halah, kenapa coba? Bukan bidangku? Itu bukan masalah yang besar kok :smile .


Menjadi wonder woman itu bisa apa saja dan aku sudah mencobanya. Aku bisa jadi chef, bisa jadi tukang cuci, bisa jadi kuli galon, bisa jadi guru, bisa jadi murid, bisa jadi karyawan, bisa jadi pengusaha sukses amin, bisa jadi apapun deh :smile .


Aku berusaha melakukan apa saja yang kuyakini aku pasti bisa. Tidak ada kata tidak bisa sebelum kita mencoba. Aku tidak mau membatasi dengan kata ini bukan bidangku sehingga tidak mau mengerjakan apa saja.


Jadi dokter, tidak hanya fokus pada kesembuhan pasien. Bukankah dokter boleh jadi pengusaha? Jokowi aja biar pun seorang Gubernur DKI Jakarta, tapi dia juga seorang pengusaha. Ustad Yusuf Mansyur, beliau juga pengusaha lho.


“Siapa yang akan tahu jika jodoh kita adalah seorang yang mapan. Maka belajarlah untuk berwirausaha atau mencari maisyah hingga kelak kita bisa membantu dia” Hadilah – Juni 2013 Hal 6-7


Siapa pun kita, jangan berkecil hati tentang suatu hayalan dan mimpi. Bermimpi itu kan gratis, ngapain takut bermimpi? Intinya, jangan membatasi diri dengan mengatakan ini bukan bidangku. Kita bisa kok, pasti bisa menjadi apa saja. Di mana ada kemauan, disitu pasti ada jalan. Wonder woman!!!


“Khayalan ini diikutsertakan dalam Giveaway Khayalanku oleh Cah Kesesi Ayutea”

About Maya Maia

Ini bukan tentang Duo Maianya Maya Estiyanti ya, catet! :uhuk


Sebelum berjudul Maya Maia, ada dua judul yang penulis sodorkan. Bukan ke aku, tapi ke penerbitnya :uhuk . Pernah nonton Sinetron Amirah? Putri Yang Ditukar!? Nah! Itu dia yang akhirnya jadi judul sebelum Maya Maia :smile .


Kok Kakak Jiah tahu sih? Hayooo, ketahuan stalkerin Kak Nessya ya? :smile


Halah! Gitu aja di bahas! Kalau kalian pembaca HeartChime, jeli sedikit aja, pasti tahu deh cerita Maya Maia. Memang ngga pernah di publish kaya Masihkah, Atran When You're Away [Lagi masuk penerbitan], Flames to Dust, dan X. Perhatiin dong label pada tiap postnya, pasti nemu deh yang namanya JYT hehehe.


Jadi, kali ini mau nulis tentang Maya Maia?

Source

Kagak. Ini cuma sekedar alasan dibalik kenapa pengen baca dan miliki Dude Harlino eh Maya Maia.


Sebenarnya, aku bukanlah fans Kak Nessya :wek . Jauh-jauh hari aku sudah daftar jadi haternya, suer ngga bohong :peace . Tanya aja sama dia langsung kalau ngga percaya. Dia itu sering bully aku. Oh iya, dia juga sering buat aku nangis :hwa gara-gara Gagal Move On dari X . Sebel bangetz deh :hiks . Terus alasan pengen baca Maya Maia apa?


Karena aku iri. Catet dan garis bawahi tebal.


Yah, aku iri banget sama dia. Kok bisa sih bikin cerita yang panjang kali lebar gitu? Aku aja kalau sudah buat FF bingung kalau buat cerpen. Setelah buat cerpen, bingung kalau nulis FF. Lha ini, kok bisa nulis sepanjang itu? Patut dicontoh :smile . Sudah berulang sih, si Kakak satu ini ngomel kasih semangat buat aku nulis. Tapi ya, gitu deh :uhuk .


Tag line : Percayakah kamu dengan kebetulan?


Aku bukan tipe orang yang percaya dengan kebetulan.  Kebetulan itu ngga ada. Yang aku yakini, antara Maya dan Maia itu memiliki benang merah yang akhirnya menghubungkan keduanya. Percaya pada takdir? jelas. Tapi aku juga percaya bahwa takdir bisa diubah kalau kita mau mengubahnya.


Seperti kata Atran When You're Away, kita bisa membaca alam, angin yang berhembus, kalau saja kita mau. Alam akan membentuk sebuah konspirasi sesuai apa yang kita pikirkan. Pokoknya begitu deh :uhuk .


Sayangnya, pada HeartChime: GIVEAWAY DIBUKA!!! Dung tak dung tak jes!, aku ngga boleh ikut :hwa . Nangis guling-guling deh ih. Aku yang sudah terlanjur terkenal sebagai Miss GA dan sering menang [Alhamdulillah], ngga boleh ikut :hwa . Bener-bener pengen lempar galon si Kakak Annesya ini :hiks .


Kalau peserta lain pengen banget tanda tangan plus tanda bibir Kak Nessya, aku lebih suka tanda tangan dia di atas cek satu milyar! Itu lebih ajib bok. Ngga usah pakai tanda bibir, kaya bibir dia paling seksi aja. Kalau boleh mah, aku minta foto dia yang paling seksi. Kenapa begitu? Soalnya biar nanti pas kita - aku dia - ketemu, aku bisa bully habis-habisan :uhuk .


"Kak Nessya sekarang gemukan? Dulu di foto agak kurusan deh. Ketahuan banget sekarang sudah kaya raya, sering bagi-bagi duit, sering keliling Indonesia, ahahah."

"Iya, Jiah. Sekarang tambah seksi akunya." jawabnya malu-malu :wek


Kenapa sih aku heboh gini? Alasannya apa coba? Jangan-jangan kena virus Annesyalisme?


Ngga ada alasan yang mendalam sih :uhuk . Ngurusin badan, maaf peserta HeartChime: GIVEAWAY DIBUKA!!! Dung tak dung tak jes! itu sesuatu banget. Buat belajar sih biar nanti kalau SISI LAIN buar GA ngga pusing :smile . Oh iya, kalau aku jadi juri X factor kan sudah mumpuni, hahaha :uhuk .


Awas aja Kak Nessya kalau ngga menangin aku!!!!!
Aku lempar galon!!!!!


Percayakah kamu dengan kebetulan?
Tidak! Ini bukti kerja keras Mbak Nessya dalam mencari jodoh untuk tulisannya. Tulisan bisa terbit itu bukan suatu kebetulan belaka, tapi usaha, kerja keras dan doa.


Sukses buat Maya Maia dan kita semua!!!! Aminnn :smile

HeartChime: GIVEAWAY DIBUKA!!! Dung tak dung tak jes!

Maya Maia
Percayakah Kamu dengan kebetulan?

Maya sengaja berlama-lama kuliah di London. Tapi kini ia terpaksa pulang ke Jakarta, kembali ketemu panas, macet, dan orangtuanya yang sudah menyiapkan perjodohan untuknya.

Sebaliknya, Maia seumur hidup tinggal di Tulungagung. Ini kali pertamanya ke Jakarta demi mencari kerja. Dia gugup setengah mati di kereta menuju Stasiun Senen, dan sampai di sana malah bertemu Jonathan, bukan Joni.

Walau bernama mirip, Maya dan Maia, punya rencana yang berbeda, dan urusan cinta sama-sama tak ada dalam rencana itu. Apalagi soal punya hidup yang tak sengaja tertukar. Maya yang biasa hidup serba-ada mendadak kini bersama Joni yang tukang reparasi komputer. Sementara Maia yang tidak mengerti apa-apa soal Jakarta, kini diantar Jonathan untuk tinggal di apartemen mewah.

Ini adalah cerita soal hidup, cinta, dan kebetulan. Dan pertanyaannya: Percayakah kamu dengan kebetulan? 

HeartChime: GIVEAWAY DIBUKA!!! Dung tak dung tak jes!

Hello, ya udah lah yah, kalau udah kumpul dicucus aja GIVEAWAY-nya. Syaratnya gampang banget, cuma kudu punya akun twitter dan blog. Punya twitter kan ya, kalo ga punya, bikin gih, cuma 5 menit doang jadi. Ga usah banyak alasan! #ceplesSatu2 :D

Kalian cuma harus posting  di blog alasan kalian kenapa kamu "PENGEN BACA MAYA-MAIA". Linknya kalian mention-kan ke twitter saya (@D_Annesya), twitter 2 juri (@jiahjava dan @jurnalphobia), serta twitternya penerbit (@_Plotpoint). Hashtagnya #MayaMaia. Gitu doang... gampang bangeeeettttt.

Hadiahnya dua novel MAYA MAIA beserta tanda tangan dan tanda bibir dari saya!


foto kiriman dari temen, Pak Wo
#MayaMaia di Gramedia Pondok Indah Mall, Bandung

Di tunggu sampai tanggal 20 September ini!

Eksis Ngeblog

Aku membuat blog ini pada agustus tahun 2010 atas dasar keisengan. Namanya juga iseng, tidak tahu bagaimana ke depannya nanti. Setahun kemudian, aku baru mulai mengisinya dengan sedikit serius meskipun tulisannya jauh dari kata bagus. Sampai saat ini, terhitung dua tahun aku menuangkan apa yang aku pikirkan di sini, di Sisi Lain. 


Bukan perkara mudah mengingat semua keterbatasan yang kumiliki. Tapi aku percaya, tidak ada yang sia-sia dengan apa yang kutulis. Paling tidak, semuanya bisa menjadi catatan yang kelak bisa di baca anak cucuku nanti :uhuk .


Selama dua tahun juga, aku sering mengalami pasang surut dalam ngeblog. Aku pernah hiatus, pernah juga mandek gara-gara banyak kerjaan. Pokoknya macem-macemlah. Tidak ada rumusan tertentu untuk tetap mengeksiskan diri dalam dunia perbloggeran. Sampai hari ini, aku masih belajar bagaimana caranya agar tetap eksis.


Untuk eksis, pertama adalah patokan tema yang akan aku tulis. Biasanya memang tulisan curhatan, geje. Tapi sekarang, aku lebih menata blog ini bukan hanya sebagai diary pribadi, tapi lebih. Dimana orang lain bisa mengenalku dari tulisan-tulisanku.


Untuk mendapatkan tema menulis, aku bisa mendapatkannya dari sekitarku. Misalnya tempat tinggal, kantor, atau buku dan cerita yang ku baca. Nah! Kalau dari sekitar belum memancing otak untuk bisa menuliskan sesuatu, maka yang kulakukan biasanya adalah mencari give away, kuis atau mengikuti challenge tertentu seperti di Monday Flash Fiction dan Berani Cerita.


Dalam sebuah give away atau kuis, biasanya kita di berikan tema tertentu untuk membuat tulisan. Nah, di sini otak kita mulai terangsang untuk memikirkan tema tersebut. Untuk Monday Flash Fiction dan Berani Cerita, kita biasanya diberikan prompt tertentu dan mengeksekusinya menjadi sesuatu yang berbeda. Intinya sih, dalam hal ini kita di berikan tantangan dan berusaha untuk menyelesaikannya pada deadline yang sudah di tentukan. Bukankah ini sangat mengasyikkan mengingat kita bisa menaklukkan diri sendiri agar tetap menulis?


Untuk eksis, aku juga berusaha menjalin pertemanan, persahabatan di dunia maya ini. Bewe, saling menyapa, komentar merupakan sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan. Nikmatnya ngeblog itu ketika ada yang di rindukan. Entah menulis atau teman dunia maya. Lagi-lagi, kita berusaha untuk tetap hidup di dalamnya.


Menulis itu, menuangkan apa yang kita pikirkan. Tak peduli itu bagus atau tidak, intinya kita tetap belajar untuk menungkan apa yang kita pikirkan. Eksis itu ada. Kita ada karena tulisan-tulisan kita. 


Mau eksis ngeblog? Yuk mari berkaca. Lihat! Kita ada. Tinggal diri sendiri, mau tidak kita tetap eksis? Mau eksis? Maka menulislah. 


“Cerita ini diikutsertakan dalam 2nd Give Away Ikakoentjoro’s Blog”

Anak Babe

Hujan perlahan turun, sial! Aku benci hari ini. Aku sudah menyetrika rapi bajuku. Hujan merusak hari ini. Aku berdiri di halte bus bersama orang-orang yang entah aku tak tahu apa yang mereka lakukan. 

Padatnya tubuh manusia, tak mengahalangi mataku untuk memandang seseorang yang tiba-tiba datang bak bidadari yang turun dari langit. Wajahnya manis, seolah cinta datang dengan tiba-tiba.

"Ape lu? Belum pernah liat orang cakep?" katanya pada laki-laki yang tanpa kedip melihatnya.

Kami naik bus yang sama. Dia duduk tepat di depanku. Lagi, sepertinya aku jatuh cinta.

***

"Hallo Vin, ada yang baru lho?" kata Wahyu sahabatku, mengudarakan suaranya lewat HP

"Apa?"

"Oreo rasa jeruk!"

"Kampret! Ada apaan sih?"

"Ada anak baru. Cakep bener dah!"

"Anak mana?"

"Gue ngga tau lah. Tapi tadi ada di depan rumah kontrakan lo."

"Masa?"

"Ntar gue pacarin pokoknya. Titik!"

"Kambing lo!"

Aku bergegas menuruni anak tangga. Ada seseorang di depan TV. Kenapa tadi aku tidak melihatnya? Apa mungkin anak baru yang mau ngekos di rumah Babe? Ah Babe ini. Aku sudah bilang ngga mau ada orang lain di rumah ini.

"Hei. Siapa lo?" kataku.

Dia menoleh. Astaga! Langit runtuh. Bidadari di halte bus tadi. Ya Tuhan! Aku jatuh cinta.

"Nay." katanya memperkenalkan diri.

"Anak mana lo?"

"Aku anak dari istri ketiga bapakmu!"

***
Ngasih hadiah : September Bahagia by harryirfan

RT @NafriYrrah: ANAK BARU. “Anak mana Lo?” | “Aku anak dari istri ketiga bapakmu!”

Notes :
Pos awal di sini : Tiba - Tiba Cinta tema lagu Tiba-Tiba Cinta Datang

Telat

Jam seolah berhenti bergerak. Antara rindu, cinta dan harapan kini merekah menjadi satu. 

Para undangan sudah memenuhi ruangan. Penghulu dan semua keluarga calon suamiku sudah datang. Mataku menjelajah ke segala arah. Sudah waktunya akad nikah, tapi kenapa Yusuf belum juga datang? Semoga tidak terjadi apa-apa dengannya.


Aku melihatnya sedikit tergesa saat mengetuk pintu. Matanya beredar ke segala arah hingga mata kami bertemu. Kutundukkan pandangan mataku.


Setelah beberapa menit, dengan mantap Yusuf menjabat tangan Ayah.


"Sah"


Doa menggema. Kelegaan memenuhi relung hatiku. Aku melihat gerak tubuhnya. Aku yakin Yusuf juga merasakan hal yang sama.


“Yusuf, mau kemana?” tanyaku sebelum dia beranjak pergi.
“Aku, aku mau keluar sebentar. Aku banyak berkeringat, lagi pula disini tidak ada AC.”
“Maaf sudah merepotkanmu, rumahku ini memang tidak ada AC. Terimakasih atas bantuannya ya. Aku tidak akan melupakan kebaikanmu ini.”
“Iya sama-sama, bolehkan aku keluar sebentar?”
“Iya silakan.”


Yusuf pergi bersama rasa cinta ini. Harapan kehidupan baru. Kelegaan karena dia yang mengqobulku meskipun itu hanya perwakilan qobul Fathi kakaknya yang sedang berjuang di Afganistan yang kini sah menjadi suamiku.


Notes :
Ini Telat versi ceweknya yaaa. Versi cowok ada dimari :smile
FF ini juga diikutkan Quiz GA berhadiah novel A Cup of Tarapuccino
Jawaban akad nikahnya di mari Qobul Yang Diwakilkan

Jodoh

Cinta Pandangan Pertama. Mempelai wanita itu… Nay. Tersenyum bahagia, malu-malu dengan wajah memerah. Dia cinta pertamaku, cinta pada pandangan pertama saat aku dan dia berlari mengejar layang-layang putus saat masih SD. Manis, sederhana, mata belo, celana butut dan aku suka.

Source + Editan
Aku memandangnya, masih tak percaya dia yang jadi mempelai wanitanya. Mata kami kini saling bertemu, aku menunduk malu. Dia menghampiriku.


"Vino!"

"Nay...."

"Aku hampir ngga percaya dengan semua ini!" katanya dengan riang.

"Aku juga Nay. Seperti mimpi saja."

"Setelah kamu menghilang sekian lama, akhirnya kita bertemu juga."

"Iya."

"Kamu percaya jodoh, kan, Vin?"

"Tentu saja Nay. Vino percaya, kita memang ditakdirkan berjodoh."

"Gue suka gaya lu Vin!" ucap Nay sambil memelukku.

"Ih bused. Malu Nay dilihat orang!"

"Ngga papa. Aku ngga peduli!"

"Kamu itu ngga sabaran banget!"

"Egp tau!"

Dengan PD Nay menggandeng tanganku, mengenalkan kesemua orang siapa diriku, Vino. Aku hanya tersenyum malu melihat antusiasme Nay.


Aku masih terngiang kata-kata Ibu. Cinta pandangan pertama memang benar adanya. Kata Ibu, itu artinya jodoh. Aku pergi berlayar jauh menyeberangi pulau. Ternyata, apa yang Ibu bilang itu benar adanya. Jodoh itu tidak akan lari ke mana. Dia akan bertemu, pasti. 


Aku melihat Nay lagi. Wajahnya memancarkan cahaya. Akhirnya aku dan dia bertemu juga di pelaminan. Nay mempelai wanitanya dan aku tamu undangannya. 

***

RT @nafriyrrah: CINTA PANDANGAN PERTAMA. Mempelai wanita itu…

NGASIH HADIAH: SEPTEMBER BAHAGIA by harryirfan

Notes :
Inspirasi dari Sini :uhuk

Ramadhan Terakhir

Bismillahirrahmaanirrahim....
Andai Ramadhan ini adalah bulan terakhir untuk sahabat, ceritakan 1 impian yang ingin sekali sahabat wujudkan di bulan ini.

Aku punya 100 mimpi yang ingin kuwujudkan. Meskipun sampai hari ini keseratus mimpi itu masih belum tertulis dalam diaryku. Mimpi yang [tak] sempurna memang tapi aku berusaha untuk mewujudkannya, apa pun itu.


Kita tidak pernah tahu kapan jodoh, rejeki, mati datang menghampiri kehidupan kita ini. Yang jelas semuanya pasti. Mereka dekat jika kita mau mendekat. Mencoba menjadi magnet untuk setiap mimpi, rizki, dan jodoh. Bagaimana dengan kematian? Ya, mati juga pasti dan begitu dekat dengan kita. Tak peduli usia, dimana kita berada, sedang apa. Kalau saatnya mati ya mati. Yang ada kita harus mempersiapkan segalanya. Mempersiapkan diri untuk menjemput jodoh kita, menjemput rizki kita dan bersiap untuk bekal mati kita. 


Andai ini ramadhan terakhirku, apa yang akan kulakukan? Apa aku ingin menikah? Ya, aku ingin, tapi itu bukan prioritas utamaku saat ini.


Dalam 100 mimpiku aku menulis, "Ingin membuatkan usaha orang tua". Aku tahu benar, untuk mewujudkan mimpi ini banyak tangga yang harus kulewati. Paling tidak aku punya harus punya usaha sendiri, punya uang hingga akhirnya bisa memenuhi kebutuhan orang tua dan pastinya membuatkan usaha untuk mereka.


Bukan tanpa alasan aku memimpikan hal ini. Aku hanya berfikir bagaimana kehidupan tua mereka nanti. Aku mati dan tak membawa apa-apa dan mereka? Mereka butuh hidup, kebutuhan akan semakin meningkat. Aku tak ingin Bu e, Bapak membanting tulang terlalu keras untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jika mereka punya usaha, aku yakin mereka akan berusaha mengelola usaha itu dengan baik. Hidup memang tidak melulu tentang uang, tapi hidup memang butuh uang.


Untuk dia, bukan aku tak peduli, bukan aku tak ingin bertemu dengannya. Aku mau, tapi bahagiaku saat ini adalah melihat senyum orang tuaku. Aku tak mau melihat wajah lelah mereka. Ya, itu yang kumau.


Bagaimana aku mewujudkannya? Aku benar-benar tidak tahu bagaimana caranya. Yang jelas aku tidak mau melogikakan apa yang kuimpikan. Yang jelas aku berusaha mempersiapkan mimpi-mimpiku. 


Doaku, semoga aku masih bisa bertemu ramadhan tahun yang akan datang, lagi dan lagi. Tapi, jika ini ramadhan terakhir, semoga apa yang kulakukan, apa yang kutulis bisa bermanfaat untuk orang lain, amin.

Ceria Ramadhan Bersama Gamazoe dan Dhenok Habibie

Aku Pasti Bisa

Sudah baca tulisanku tentang Mimpi Yang [Tak] Sempurna? Penting? Tidak juga sih :uhuk . Hanya saja dalam postingan itu aku menuliskan mimpi masa kecilku yang belum kesampaian :smile . Eh tapi, dibilang belum ya aku sudah pernah mengajar sih :uhuk .


Dulu aku sempat mengajar sebagai guru ngaji di mushola dekat rumahku. Dibayar? Jelas tidak. Aku ngajarnya suka-suka sih. Siapa yang mau ngaji, hayuk. Kalau tidak ada, ya wes yang penting aku sudah ngejongkrok di depan meja.


Rata-rata anak yang mengaji itu usia SD. Mereka mungkin mengatakan bahwa aku ini mirip Mak Lampir. Kerjanya marah-marah terus. Poin kerennya karena aku sering sekali menyuruh mereka mengulang. Ibarat kata, ngaji mereka tidak naik-naik. Wuih, pada sebel setengah hidup deh.


Kalau mau jujur, aku sebenarnya suka anak-anak. Cuma kalau sudah agak gede, aku sering sebel dan jengkel dengan tingkah dan pola piker mereka. Perasaan dulu pas aku kecil tidak sampai segitunya deh *Pencitraan :uhuk .


Beberapa bulan ini Alhamdulillah aku dan beberapa karyawan lain sering ikut pelatihan mengajar membaca. Awalnya yah aneh secara backgroundku sama sekali bukan pengajar apalagi guru PAUD, TK atau playgroup.


Dari sini, kita dituntut tidak hanya mengajar tapi mendidik. Kalau mengajar, aku yakin siapa pun bisa melakukannya asal dia sanggup untuk menguasai pelajaran yang akan diajarkannya nanti. Nah, karena yang kuajar adalah anak-anak, jadi aku harus menanamkan pendidikan baik pada mereka.


Pola pikir anak-anak jelas sangat berbeda dengan orang dewasa. Dunia anak-anak adalah dunia bermain, bernyanyi, loncat-loncat dan bebas apa pun yang dia mau. Saat kita mengatakan ‘Jangan ini, jangan itu’ maka respon yang diterima adalah perintah karena sifat mereka sangat penasaran dengan hal-hal baru.


Sebagai seorang yang dibilang dewasa, kita sering sekali mencap anak dengan sebutan buruk karena melakukan satu kesalahan. Misal saja, anak nakal. Mantra yang kita ucapkan ini justru menjadi sugesti yang terekam kuat dalam otak anak. Maka dari itu, hendaklah kita sebagai orang dewasa, orang tua selalu menerapkan pola pikir positif pada anak. Misal saat anak naik ke atas pohon. Jangan katakan tidak, nanti jatuh tapi katakan hati-hati ya Nak. Jangan lupa berdoa. Bukankah itu sesuatu yang sangat keren?


Aku punya murid yang sangat hiper aktif namanya Haunan. Menurut curhat Uminya, Haunan sudah tiga kali keluar masuk PAUD. Informasi, Haunan tidak mau diatur bahkan pernah tidak sengaja melukai pelipis gurunya. Orang tuanya sampai pusing, bagaimana mengatur anak ini.


Nah, hari itu aku dapat tugas bermain dengan Haunan. Kuajak dia tepuk tangan, meloncat, bernyanyi dan bermain. Aku mengajaknya mengobrol ala anak-anak. Kutanyakan apa kesukaannya. Dia juga bilang bahwa ada kambing bagus di depan rumahnya.


Setiap anak punya sifat ajaib tersendiri. Tinggal bagaimana kita bisa atau tidak mempelajari karakternya. Semua anak sama, mereka ingin bermain dan aku berusaha mewujudkan apa yang dia mau.


Dari sini aku banyak belajar tentang pentingnya memberikan pendidikan saat usia dini. Anak adalah hasil fotocopy kita di masa yang lalu. Anak adalah kertas kosong yang bebas kita coret dengan tinta warna-warni. Di sinilah saatnya kita belajar, mau jadi apa anak kita nanti? Kalau mau jadi baik, kita harus memberikan pendidikan sebaik mungkin. Tapi kalau kita cuek bebek dan sering mengatakn hal-hal yang kurang baik di depan mereka, maka jangan salahkan jika mereka mengikuti apa yang kita lakukan atau bicarakan.


Keluargaku memang bukan seorang pengajar tapi aku bersyukur betul dengan pendidikan dari orangg tuaku. Yuk mari kita perbaiki diri. Toh pendidikan dengan kata-kata positif tidak hanya berlaku pada anak tapi pada semua orang. Kata-kata positif merupakan semangat yang luar biasa. Seperti sebuah mantra, sugesti positif akan terus menjalar menjadikan kita tidak mudah putus asa. Apa pun yang terjadi, katakan pada muridmu, pada semua orang, Aku Pasti Bisa! 


Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Si Sulung


Penumpang

“Mbah! Sudah tua masih ke pasar. Mbok di rumah. Nyusahin orang!” kata kondektur bus yang kutumpangi. 

Kuulurkan tanganku pada wanita sepuh yang berdiri ringkih di depan pintu bus. Dia, mengacuhkanku dan duduk sendiri tanpa mau dibantu.

“Kemarin Mbah ini dimarahi penumpang lain Mbak. Duduknya kan menuhin angkot. Kenapa anaknya ngga nglarang?” ucap teman dudukku.

Bukankah ini mandiri? Lalu bagaimana saat aku tua nanti?

Mimpi Yang [Tak] Sempurna


My Dream
Hidup berawal dari mimpi
Kamu adalah mimpiku, dan aku
akan membawamu masuk ke dunia nyataku
~catatan diary

Dulu jaman kecil saat orang bertanya, kamu ingin jadi apa? Dengan polos kujawab, "Aku ingin jadi dokter."


Menurutku, menjadi dokter itu sangat mulia. Kita bisa mengobati orang yang sakit. Kita bisa mensosialisasikan tentang kesehatan. Aku pikir, jadi dokter akan sangat menyenangkan. Sampai lulus MTsN pun cita-cita dokterku masih belum tergeser dengan yang lain. Difikir, jadi dokter itu gampang :smile .


Sampai akhirnya aku masuk MAN, aku ingin merealisasikan cita-citaku itu. Yah, nilai pelajaran IPAku tidak terlalu buruk. Bukankah itu bisa menjadi modal awal? Aku ingin masuk PMR sebagai batu loncatan untuk belajar tentang pengobatan. 


Setelah melihat kondisi dan budged yang harus dikeluarkan, mendadak nyaliku ciut. Biaya untuk ikut kegiatan PMR lumayan menguras kantong dan aku tidak mempunyai uang untuk itu. Aku bukan berasal dari keluarga kaya. Aku juga bukan anak yang dengan mudah minta uang untuk ini itu. Aku sering berpura-pura mengatakan uang sakuku masih padahal uangku menipis. Akhirnya aku memilih untuk mengikuti ekskul Teater. Kenapa teater? Entahlah, aku juga tidak tahu. Yang jelas, saat aku disana aku merasa menemukan duniaku. Dunia yang kucari.


Menjadi dokter memang tidak mudah. Banyak hal yang harus kulakukan dan jelas biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Saat kutahu realita yang nyata terjadi, keinginan untuk menjadi dokter mulai terkikis. Aku tetap masuk IPA tapi nilai IPAku standar dan lagi-lagi uang menjadi kendala. Tak usah dibicarakan betapa sulitnya aku menerima, memacu diri untuk berfikir positif.


Sebenarnya, ada juga sedikit keinginanku untuk menjadi seorang guru. Alasannya karena guru itu bisa mengamalkan ilmu pada orang lain. Tapi pada prakteknya saat aku menjadi guru ngaji atau memberikan les untuk anak SD, mereka bilang aku ini galak :uhuk #BerasaJadiMakLampir.


Ah sudahlah. Sepertinya cita-cita yang kuinginkan dulu belum bisa terealisasi dengan baik :smile .


Beberapa waktu yang lalu, bosku pernah menyuruhku untuk menuliskan 100 mimpi yang ingin kucapai. Apa aku menuliskannya? Yah, aku menulisnya walaupun saat ini masih menginjak diangka 20-an. Memang mimpi yang [tak] sempurna. Tapi aku yakin, apa yang kutulis akan menemukan jalannya jika aku mau berusaha. 


Ini sebagian mimpiku :

Menikah sebelum usia 23 tahun
Memiliki usaha sendiri
Membuatkan usaha orang tua
Membantu dan mencarikan donatur Perpustakaan desaku
Menyelesaikan beberapa draft tulisan dan membukukannya
dan masih banyak hal yang mungkin nanti akan terekan di blog ini.


Mungkin 100 keinginan yang kuimpikan terkesan terlalu naif. Tapi tidak ada salahnyakan jika aku bermimpi? Bukankah bermimpi itu gratis dan tidak perlu membayar? Yah, aku akan mewujudkan apa yang aku mau. Bisa saja satu tahun yang akan datang aku menuliskan rincian mimpi-mimpiku di blog ini saat semuanya bisa terealisasi. Semoga saja, sebelum akhirnya aku mati.


Saat ini, walaupun bukan dokter, aku masih bisa mengobati tangan temanku yang luka. Aku masih browsing tentang penyakit-penyakit yang sering terjadi dimasyarakat. Kadang aku juga ikut mengajar les membaca anak kecil. Yah, tanpa predikat sarjana, aku bisa melakukan apapun yang aku mau. Aku bisa berjualan, aku bisa mengurus anak kecil, aku bisa menulis, aku bisa melakukan banyak hal untuk mewujudkan mimpiku, keinginanku.


Aku kan menghilang
Dalam pekat malam
Lepas ku melayang
Biarlah ku bertanya
Pada bintang-bintang
Tentang arti kita
Dalam mimpi yang sempurna
~Peterpan


Hanya Tuhan Yang Maha Sempurna. Tak ada yang sempurna di dunia ini termasuk mimpi. Mungkin bukan hari ini mimpi kita terealisasi, mungkin nanti saat kita berulang kali terjatuh dan kembali berdiri dengan percaya diri. Mungkin bukan di dunia, tapi percayalah mungkin saja doamu sudah menanti diakhirat sana.


“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”
(Ghafir: 60)


kamu memang bukan yang sempurna, aku pun begitu
Aku kamu masing-masing punya kekurangan
Kita punya cita-cita sendiri dan berhak untuk mewujudkannya
Kamu punya mimpi aku juga
Dalam keterbatasan, kelemahan dan kekuatan kita bersatu
Untuk mimpi kita
Mimpi yang sempurna
Karena kekuatan cinta


"Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Tuppy, Buku dan Bipang di www.argalitha.blogspot.com"