Iritasi Kulit Bayi? Oh No! Ini Dia Penyebab Dan Cara Mencegahnya

Punya anak, atau anggota keluarga yang baru lahir pasti ada cerita tersendiri. Kita jadi banyak belajar termasuk soal cara mengatasi iritasi pada wajah bayi. Apakah kalian juga mengalaminya?

Hampir 17 bulan yang lalu, Keponakan saya yang ke-5 lahir. Sedikit cerita sudah saya sampaikan di postingan Sudah Setahun. Karena bayi ini memang anak percontohan, jadi banyak hal baru yang saya dan Ibunya lakukan karena Mbak terakhir melahirkan itu tahun 2012.

Tukang Drama Belajar Akting Juga

Dunia ini adalah panggung sandiwara. Jadi tak perlu kaget jika saya, kamu, kita semua adalah si Tukang Drama. Betul apa betul? Untuk menciptakan drama, sebenarnya butuh belajar akting juga lho!

Beberapa tahun terakhir, sering sekali terlihat hal-hal yang berbau settingan demi konten. Sebenarnya tidak terlalu kaget, tapi tetap ada perasaan gimana gitu. Ya kita adalah aktor dan aktris dalam kehidupan ini. Tinggal mau ambil sudut pandang dari siapa untuk menentukan protagonis dan antagonisnya.

Ngomel Gara-Gara Vaksinasi

"Mbak Ujik kok mukanya kaya kurang enak badan," komentar Mbak Sayur

Ya, Mbak Sayur ngeh. Memang muka saya saat itu kelihatan sengak banget. Semua itu karena Ngomel Gara-Gara Vaksinasi. Apakah saya mendadak jadi Anti-Vaksin?

Oh tentu saja tidak. Saya sangat pro dengan vaksin. Jadi ceritanya begini. Sejak tahun 2021, Pemerintah mulai melakukan program vaksinasi COVID-19. Ketika ada penyuntikan di balai desa pertama kali, saya ikut daftar. Setelah itu, saya mulai membujuk anggota keluarga untuk ikut biar sama-sama terbentuk imunitas kelompok. 

Gara-Gara Car Seat

Beberapa hari ini ramai perbincangan soal Ragil yang mengingatkan Fuji soal Gala yang harusnya memakai Car Seat saat berkendara. Lucunya banyak yang kontra. Apa sih fungsinya? Apakah perlu untuk anak kita?

Ketika nonton video Ragil Mahardika di Tiktok, jujur saya setuju 100% dengan apa yang disampaikan. Saya sendiri juga memasukkan Car Seat dalam Persiapan Membeli Mobil. Lucunya, Media menggoreng sampai segitunya.

Cegah Stunting Sejak 1000 HPK

Dulu saya selalu berpikir untuk menikah di usia muda. Saya hanya melihat kebahagiaan di dalamnya. Padahal, menikah tidak selalu begitu. Akan ada banyak masalah yang jauh dari bayangan. Lalu bagaimana jika anak terlahir stunting?

Menjadi perempuan yang berusia matang dan belum menikah, saya rasa itu tidak terlalu buruk. Jika dulu terpikir untuk menikah usia muda, maka sekarang saya merasa bersyukur karena belum melakukannya. Kenapa? Soalnya saya jadi lebih banyak belajar tentang self love, pernikahan, keuangan, anak, gizi seimbang dan lainnya.