Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Puncak Maulid Nabi 1437 H

Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Alhamdulillah kita telah memasuki puncak perayaan Maulid Nabi 1437 H. Untuk memperingati hari lahir nabi Muhammad SAW, banyak sekali acara besar yang diadakan. Di pusat Jepara biasanya ada pengajian akbar dengan mengundang Habib. Di desa tetangga malah rame banget acara sunatan massal, sepeda santai, wayangan dan juga pengajian.
Perayaan Maulid Nabi memang bukan sebuah kewajiban. Tapi, kalau setiap ulang tahun kita merayakan, masa ulang tahun Nabi kita tidak?
Biasanya kita solawatan. Setelah selesai, bagi-bagi makanan ringan kaya keripik singkong, makanan lain dan juga minuman. Hampir semua orang yang jarang ke mushola atau masjid akan berbondong-bondong datang. Karena ada jamuan makanannya? Tentu saja tidak! Saya yakin mereka ingin ikut bergembira menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Acara Puncak Maulid Nabi 1437 H di desa saya berlangsung sederhana. Biasanya acara akan lebih panjang diselingi nasihat keagamaan. Karena itulah acara ditaruh ba’da isya’. Lebih panjang lebih leluasa.
Ngomong-ngomong, ada yang tahu Abu Lahab? Itu lho yang namanya tertulis di surat Al-Lahab. Terkenal banget kan sampai-sampai namanya abadi dalam Al-Qur’an!!! Padahal waktu suat ini turun, Abu Lahab dan istrinya masih hidup!!!
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa .
Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar .
Yang di lehernya ada tali dari sabut.
(Q.S Al-Lahab 1-5)
Jadi, Abu Lahab adalah salah satu paman Nabi Muhammad SAW. Nama aslinya `Abdul `Uzza bin `Abdul Muttalib. Karena wajahnya garang macam Kak Ros Upin-Ipin, dia dipanggil Abu Lahab. Dia ini jahat banget sama Nabi. Dia sangat memerangi islam. Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa Abu Lahab ini mendapat dispensasi siksaan pada malam senin.
Lho? Ada dispensasinya juga? Bukannya dalam surat Al-Lahab jelas tertulis dia dan istrinya akan masuk neraka?
Betul sekali. Tapi, tahukah kalian bahwa dulu saat Nabi Muhammad lahir, Abu Lahab ini sangat gembira?! Saking senangnya, budak yang memberi kabar kepada Abu Lahab dibebaskan. Punya keponakan baru memang menggembirakan. Abu Lahab saja bergembira dengan ulang tahun Nabi, kenapa kita yang umatnya, mengharap syafa’atnya tidak ikut bergembira?
Walaupun tidak bisa membaca Al-Barjanji, hayuk tetap solawatan. Kumpul-kumpul dalam kebaikan itu dapat pahala. Baca solawat juga dapat pahala. Oh iya, kalau melakukan sesuatu hati-hati sama niatnya. Kalau ke mushola niatnya hanya agar dapat makanan dan minuman, ya dapatnya itu aja.
Hayuk ah ikut menyemarakkan kelahiran Nabi kita. Jangan lupa sedekahnya juga ya! Karena berbagi itu bukan berkurang tapi bertambah. Kalau acara puncak maulid nabi  di tempatmu bagaimana? Ramai juga kah?
Sumber

Masih Bu e, Belum Ada yang Lain

Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Selamat Hari Ibu Bagi semua Ibu dan Calon Ibu!!!
Sekarang ini saya hanya punya satu Ibu, entah tahun depan #Eh. Masih Bue, Belum Ada yang Lain, hehe. Saya memanggilnya Bu e. Kayanya sih sudah beberapa post ngomongin Bu e di sini. Ada Bu e, Bu e oh Bu e, Perempuan Tambal Ban, Deman Korea dan kemarin Anak Motor.
Bu e merupakan anak ketiga dari lima bersaudara yang kesemuanya perempuan. Katanya sih Pendawi Lima. Hah! Ada-ada saja. Eh tapi, kalau nomor tiga berarti Bu e Arjuna dong! Walah!!! Dibanding saudara yang lain, Bu e emang paling cantik sih, hihihi #AnakSholihahMujiIbunya. Badan Bu e tinggi, saya aja kalah. Gemuk? Nggak juga.
Bu e punya lima anak hidup dan satu kali keguguran. Adik saya paling bontot yang lebih dahulu menghadap Tuhan. Semua anak Bu e lahir dengan normal. Rata-rata semua lahir sendiri tanpa bantuan bidan. Kaya Kakak laki-laki saya yang lahir di dekat pohon pisang. Saya sendiri katanya lahir setelah solat subuh. Kalau si adik, saya malah sempet denger dia nangis waktu Bu e sudah rebahan di kamar. Alhamdulillah semua kelahirannya dipermudah. Seumur-umur Bu e juga nggak pernah KB. Sampai hari ini saya belum dapat adik lagi sih, hihihi.
Dulu saat saya di Ponpes ada yang belum pernah ketemu Bu e. Sekalinya datang, masa Bu e dikira kakak perempuan saya? Ini saya yang bermuka boros atau Bu e yang awet muda? Sampai sekarang, Bu e memang terlihat muda sendiri. Padahal, cucunya saja sudah empat.
Kata Mbak saya, masakan Bu e itu ngangenin. Jadi kalau Mbak yang domisili Pati pulang ke Jepara, dia akan makan banyak. Makanan yang Bu e buat sebenarnya ala kadarnya, tapi ya enak. Kalau jauh dari rumah itu, selalu ada yang di kangenin.
Pagi tadi saya mengucapkan selamat hari ibu pada Bu e. Bu e lagi masak dan saya nyodorin tangan buat salim. Cipika-cipiki? Saya nggak biasa gitu sih. Kado? Alhamdulillah sebelum hari ibu saya sudah memberi Bu e sandal hasil harbolnas kemarin. Waktu itu saya memang bilang ini untuk kado hari ibu. Jujur saya memang jarang banget ngasih sesuatu ke Bu e. Jadi pas sandal itu diterima, Bu e kaya berkaca-kaca gitu.
Sumber
Semoga Bu e selalu sehat, rajin ibadah dan diberi panjang umur untuk melihat anak cucu buyutnya. Untuk Bapak pun sama. Saya tahu, saya belum bisa membahagiakan Bu e dan Bapak. Tapi, saya tetap berusaha untuk menjadi anak yang baik. Bahagialah selalu, Bu.... Saya hanya punya doa untukmu.
Selamat hari Ibu!!!

Anak Motor

Bismillaahirrahmaanirrahiim....
“Greng-ngreng!!!”

http://si-ucha.blogspot.co.id/
Tiap kali dengar suara motor otak-atikan, rasanya sebel!!!. Polusi suara banget, sakit di kuping. Heran deh! Sebenarnya mereka mau pamerin apa?
Dan entah karena hujan dan jamur mulai tumbuh, sinetron tema motor-motoran bermunculan. Adegannya balapan, geng-gengan, ngangkatin ban motor, ujungnya rebutan pacar. Ngomong-ngomong, kalian juga suka sinetron gituan?
Jujur, saya nonton tapi nggak suka. Sebelum saya balik kerja, kadang Bu e nonton sinetron Anak Jalanan. Mau nggak mau saya lihat. Herannya, Bapak saya juga ikutan nonton. Kadang mereka ketawa ketiwi berdua. Kalau saya minta ganti chanel, alamat kena semprot!
Kadang Bapak bilang gini, “Ibumu ngelindur, siapa yang dipanggil? Boy... Boy... Boy!!! Aku suaminya nggak dianggap!”
Betulan Ibumu ngelindurin si Boy?
Hayah! Itu cuma karangan si Bapak aja. Buat lucu-lucuan biar nggak bosen.
Sebenarnya buat saya, dunia otomotif memang nggak asing. Bapak dari dulu naiknya motor, sampai sekarang punyanya motor juga. Dandanin motor? Jangan ditanya, Bapak bisa. Memang sih sekarang ini Bapak jarang betulin motor, paling motor anak-anaknya. Yang masih itu tambal ban motornya.
Saya curiga, mungkin saat Bapak nonton sinetron Anak Jalanan, beliau ini bayangin saat masih muda. Hobi motor, otak-atik motor. Hah! Jangan-jangan pernah balapan juga! Eh tapi Mbak dulu pernah cerita, waktu muda Bapak sering banget ikut pawai saat ada pemilihan. Kalau diingat-ingat, saat saya balita pernah ikut pawai naik motor sama Bapak, hehehe.
Jadi anak tukang bengkel, tahu banyak tentang motor dong, Ji??!!
Kata siapa? Saya mana ngerti mesin motor? Pernah bawa motor dan mogok aja nelfon Bapak. Kalau tempatnya jauh, minta tolong sama orang. Bensin habis saja saya bingung, hihihi. Rantai motor copot, gugup nggak bisa jalan. Pokoknya saya ini nggak banget deh kalau urusan motor.
Kalau mesin motor nggak tahu, nambal ban motor bisa, Ji?
Saya? Nggak bisa, hehe. Kalau para lelaki di rumah sih bisa, cuma yang perempuannya Bu e seorang. Jadi kalau beberapa waktu lalu ada tukang tambal ban cantik nongol di TV, ya tentu dia kalah sama Bu e. Beliau nambal dari saya balita, lho! Kalau sekarang, biasanya anak lanang yang pada nambal. Kalau terpaksa karena nggak ada yang nambal, baru deh Bu e mau. Namanya rejeki, sayang kan kalau ditolak.
Ji, masa kamu kalah sama Ibumu?
Ini bukan pertandingan ya. Sayanya ngetik aja dari pada nyukil ban. Kalau cuma mompa ban, saya bisa. Iyelah tinggal hidupin kompresor, masukin ke ban. Beres!!!

Bagi saya, kamu mau naik motor, jungkir balik nggak masalah asal tidak mengganggu pengendara lain. Tertib berlalu lintas itu perlu. Jangan sok-soan saat di jalan raya. Kesalahan berkendaramu bisa mengakibatkan hilangnya nyawa yang tak berdosa. Jadi, sudahkah kamu berkedara dengan baik dan benar?

Trik Belanja Asyik dan Hemat

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

“Mbak, ada HP murah tapi awet?”

Hampir setiap hari saya mendapat pertanyaan itu. Penjaga konter gitu lho! Rata-rata konsumen selalu ingin barang yang bagus dengan harga yang murah. Saya yakin kita semua pasti menginginkan itu. Prinsip ekonomi, modal sedikit untung banyak.

Saya sebagai calon Menteri Keuangan masa depan keluarga harus bisa berpikir cerdas dan pintar dalam mengelola pemasukan dan pengeluaran. Nunggu nikah? Lha kok lama amat! Justru ketika single, kita harus memulainya. Kita harus belajar memetakan mana kebutuhan dan mana keinginan.

Jujur, saya juga punya hasrat dengan belanja. Tapi, batin saya berteriak, “Kamu harus hemat, Ji! Ingat! Kalau punya uang, jangan dihamburkan!”. Sungguh, saya tetaplah perempuan yang tergoda untuk beli ini itu. Makanya saya punya trik untuk belanja asyik dan hemat.

Belanja di Pasar
Namanya juga cewek kampung, saya ini ya perginya ke pasar. Banyak kok barang yang bagus dengan harga murah. Tapi saat ke pasar kita butuh tenaga ekstra. Harus mau tahan bau, berdesakan, dan keramaian.

ilustrasi pasar @picturesocial-com
Sumber

Menawar
Saat beli barang, cobalah menawar. Triknya bermuka dua, puji penjual dan tawarlah dengan harga wajar. Jangan menghina barang atau penjualnya. Kalau sampai nggak dikasih, ya kalau butuh barang itu ya beli aja. Niatin sedekah, hehehe.

Berburu diskonan & promo
Ini yang paling saya suka. Sering kali toko ‘Mart’ menawarkan promo barang bagus dengan harga murah. Diskon? Jelas ada. Ya serbu saja!!! Bagi yang melek internet, di hari tertentu kita juga harus cari diskonan. Misalnya di hari belanja online, atau promo natal, tahun baru, dan banyak lainnya.

Cari barang cuci gudang
Di Jepara sendiri ada tempat pembelian barang cuci gudang. Murah? Lumayan. Untuk online, MatahariMall jawabannya.

Kenapa MatahariMall?

mataharimall
Sumber: bernadsatrianidotnet

Karena MatahariMall merupakan eCommerce No.#1 dan terbesar di Indonesia. Di sana ratusan ribu produk ada dan harga terbaik untuk segala kebutuhan kita. Mau baju, produk kecantikan & kesehatan, rumah tangga, elektronik, semua ada. Tinggal pilih cap cip cup, transfer, barang pun sampai di rumah.

Siap untuk belanja online di cuci gudang akhir tahun MatahariMall?

Pertama, kita harus punya akun MatahariMall. Kenapa? Buat main keranjanglah! Kita pilih-pilih barang yang murah, diskonan tapi bagus.


Kedua, buat list belanja barang. Ingat pilih berdasarkan prioritas kebutuhan, bukan keinginan.

Ketiga, bandingkan list barang yang kita buat dan budget yang kita miliki.

Keempat, punya uang lebih? Hayuk ah borong kebutuhan di MatahariMall. Sayang kan kalau barang bagus, murah tapi nggak kebeli.

Ingat! Ambil gadget atau buka laptop buat browsing MatahariMall. Kalau tidak sekarang kapan lagi? Jangan sampai ketinggalan ya!!!

Balapan Nikah

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Gara-gara nulis Nikah Siri Bikin Hepi, ada yang ngajakin Balapan Nikah! Bayangkan!!! Stasiun Balapan, Rossi balapan senggolan, masa nikah juga balapan?


Entah. Terus terang, sekarang ini saya belum nyiapin target usia untuk nikah. Nikah kan bukan hanya tentang akad sah, tapi lebih. Saya masih memperbaiki diri. Saya mau dapat orang spesial, makanya saya juga harus jadi spesial. Prinsipnya kan gitu. Apa yang kita tanam, itulah yang kita panen.

Dari segi fisik dan usia, saya memang sudah pantas. Malah kalau orang kampung tahu usia saya yang 17+ enam, mereka akan nyirnyir karena saya lumayan terlambat nikah. Biasalah, kebanyakan orang kampung kan nikah di bawah usia 20 tahun. Soal menjaga anak, dari bayi baru lahir sampai balita saya bisa. Ganti popok, bisa. Nyusuin, bisa. Pakai botol, hehehe.

Masak?

Tenang! Masakan anak kampung, saya bisa. Kalau model Restoran dan Chef terkenal, ya belum bisa sih, hihi. Tapi kan saya bisa bedain palawija. Mana Kunci, Kencur, Kunyit, saya tahu kok.

Terus kenapa belum nikah?

Belum ada yang ngelamar, hihi.

Toh kalaupun ada yang ngelamar, saya nggak langsung iyain. Saya merasa, kesiapan batin dan mental masih kurang. Kadang, saya belum bisa sabar menghadapi anak-anak. Balita-Batita mah gampang. Kalau anak-anak kan beda.

Bagaimana kalau calon suami punya buntut? Bisa nggak saya jadi Ibu yang baik untuk buntutnya? Meneruskan rasa kasih dari Ibu kandungnya? Bagaimana kalau dia single tapi punya tanggungan adik-adik serta Ibu yang Janda? Jangan-jangan nanti saya suka adu mulut sama mertua. Bagaimana dan bagaimana, pertanyaan itu selalu muncul.

Saya nggak takut, trauma, atau apa pun. Cuma saya butuh kesiapan mental untuk menghadapi semua yang terjadi pasca nikah. Itu saja. Ketika sudah menikah, kita perlu kesiapan untuk memiliki dan kesiapan untuk ditinggalkan. Kita tak pernah tahu, kapan ajal/cobaan datang. Bisa jadi mereka datang saat kita sedang bahagia-bahagianya. Semacam klimaks suatu cerita.

Setelah cobaan, bukankah kita harus survive?

Itulah kenapa saya mulai belajar survive dari sekarang. Saya tak ingin membebani laki-laki. Bukan berarti Ibu Rumah Tangga itu tidak baik. Setidaknya, saya nanti jadi Ibu Rumah Tangga yang mandiri, beli peralatan rumah tangga kaya Panci Shabu-Shabu sendiri, nggak ribut minta dibeliin kuota untuk ngeblog (Orang Kampung saya sering ribut kalau pasangannya online, blogger aja nggak ada), atau beli buku sampai nggak kebaca, atau beli baju diskonan tanpa habisin uang tabungan. Kalau suaminya mau beliin sih, ya ho oh aja, hehehe.

Perlu diingat. Suami yang bertugas mencari nafkah. Uang suami adalah uang istri. Tapi uang istri, hasil kerja adalah miliknya sendiri.


Tapi, bukan berarti ketika si wanita penghasilannya lebih besar dia malah menginjak-injak suami. Namanya berumah tangga kan bukan suami saja. Tapi kerjasama suami istri.

Jangan dulu bilang cinta
Jangan dulu bilang suka
Mungkin kau akan menyerah
Pada pada ayahku
~Yuki Kato

Sebelum ngajakin nikah, yuk cek diri sendiri. Ngomong depan saya berani membelah bumi. Tapi di depan Bapakku, kau bersembunyi. Mau jadi iman  macam apa kau ini? Coba dipikir, masih mau ngajakin saya balapan nikah???

Kampus Fiksi Semarang 2015

Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Menyambung cerita saya di KetikaAnak Kampung pergi ke Kota, tujuan saya ke Semarang waktu itu adalah untuk menghadiri Kampus Fiksi yang diadakan oleh Diva Press @KampusFiksi. Pada pertemuan kemarin, 29 November 2015 kita membahas tulisan non fiksi.
Bagian pertama adalah kuis. Karena saya telat, jadi saya hanya ikut beberapa soal. Setelah itu, dari Mbak Qurotul A’yun @ayunqee memberikan pelajaran tentang self editing. Apa itu?
Self editing adalah membaca ulang keutuhan tulisan dan kelayakan naskah. Alasan kenapa harus mengedit agar memperbesar peluang naskah diterima, memperkecil kesalahan. Saat naskah kita bagus, maka mengeditnya akan semakin teliti.
Landasan mengedit ada 3, yaitu: KBBI, EYD, Selingkung atau aturan lokal yang dibuat penerbit, dan setiap penerbit tidak selalu sama.
Apa sih yang harus diedit?
  •   Isi dengan membaca ulang, validitas, sara, sarkas dan jangan lupa riset.
  • Fokus dengan tema/ judul tulisan, jangan melebar. Di sini lah kita butuh yang namanya kerangka tulisan atau outline.
  • Pola  kalimat (SPOK) dengan menghindari kalimat ambigu agar tidak multi tafsir.


Sistematika penulisan
  •  Naskah sistematis, disajikan runtut. Biasanya menggunakan piramida terbalik.
  •  Jangan mengulang materi.
  •  Pembahasan berbelit dan berulang membuat bosan.
  •  Jika tulisan cukup 200 halaman, jangan diperpanjang menjadi 300 halaman.

Dalam proses editing, kita tidak boleh lupa dengan yang namanya diksi/pilihan kata. Yang perlu kita perhatikan antara lain:
  • Diksi sesuai KBBI. Jangan membuat KBBI tandingan.
  •  Jangan menggunkan diksi yang maknanya bertentangan dengan KBBI. Contoh: Kau acuhkan aku. Padahal arti acuh = peduli.
  •   Jangan bakukan kata berdasarkan asumsi, istilah sendiri. Contoh: Mangkel jadi mangkal.
  •  Jika ada istilah asing, gunakan footnote. Jika ada padanan bahasanya, lebih baik gunakan itu.
  • Penggunaan tanda baca dan kapital berpengaruh pada kalimat. Contoh: “Ayo bikin sate Ana.” Yang betul, “Ayo bikin sate, Ana.”


Memasuksi sesi utama, kita diajari pengetahuan tentang Prinsip-prinsip Pokok Menulis Esai, Artikel, nonfiksi oleh Pak Edi Akhiles (Edi Mulyono), CEO Diva Press.
Pramenulis:
  • Menabung dan memilih ide (Kegelisahan intelektual). Bisa dari bacaan, perenungan, pengamatan, dan aktualitas.
  • Mastering (Penguasaan mainstream)makin detail makin kuat.
  • Panjakan landasan teori yang hendak digunakan untuk membedah ide.
  • Memahami common sense (titik temu) dan proposisi (benang merah dari berbagai teori).
  •  Outline/kerangka tulisan.
Saat menulis:
  •  Buat opening yang memikat.
  •  Runtut, sistematis antar kalimat.
  • Disiplin outline.Bisa juga memberi selipan dari tokoh terkait.
  • Teknik analisis serupa dengan orang yang hendak naik gunung. Menanjak, puncak, menurun.
  • Akhiri dengan kalimat impresif, menghentak, menggugah dan berkesan dalam hati.

Pasca menulis:
  • Endapkan tulisan.
  •  Self editing.
  • Pertajam hal-hal yang kurang.
  • Perkaya diksi
  • Kirim ke media yang diinginkan.
  • Good attitude.

Problem umum dalam menulis:
  • Menulis dari ruang kosong, miskin ide.
  • Metodologi (cara berpikir) mencakup urusan pendekatan/perspektif dan kerangka/landasan teori bedah ide tulisan.
  • Memahami karakter media/pembaca yang disasar.
  •  Terjebak gaya kliping.
  • Tidak buat outline
  • Tidak diendapkan
  • Tidak sabar menempuh proses kreatif
  • Sombong atas kemampuan sehingga abai untuk berdoa.

Materi di atas merupakan hal yang saya dapat ketika mengikuti Kampus Fiksi. Walaupun pembahasannya non fiksi, tapi bisa juga dijadikan pelajaran ketika menulis fiksi. Walaupun Cuma ngarang, logika dalam fiksi juga dibutuhkan.
Tiga jam ternyata singkat banget. Meski harus bersusah payah ngebis dari Jepara ke Semarang sendirian, rasanya tetap senang karena bisa mendapat pelajaran yang akan saya gunakan sampai mati. Oh iya, dari acara ini saya juga ketemu teman baru seperti Mbak Arina dan Mbak Ika yang sama-sama seorang blogger.
Terima kasih buat semua team Kampus Fiksi, Mbak Susi, Mas Catur, Mas Syaiful yang rela ikut telat karena nunggu saya. Pak sopir Trans, bis dan angkot yang saya tumpangi. Dan kedua orangtua saya yang pusing setengah mati karena anak gadisnya suka ngilang sendiri.

Doa saya, semoga tahun depan bisa ikut lagi. Rencananya nanti bukan hanya materi, tapi kita langsung praktek menulis fiksi. Peernya, saya harus punya laptop jika mau ikut Kampus Fiksi lagi. Nabung setahun euy!!! Kalau sampai tak ada Kampus Fiksi, salahkan saja Jokowi! #Eh. Saya yakin, Pak Jokowi mendukung kreatifitas anak negeri.

Sampai jumpa lagi!!!!

#FFRabu: Cincin

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***

“Aku dilamar!!! Lihat cincin berlian bermata satu ini. Ya Tuhan! Aku gugup sekali!” teriak Mona histeris.

“Selamat ya, Sayang! Akhirnya penantian hubungan panjangmu terjawab!” sambung Vina antusias.

Aku menyeruput jus jeruk di gelas hingga tandas. Vina melolot, memberi kode agar aku mengatakan sesuatu pada Mona.

“Itu cincin asli, Mon?”

“Emang kamu nggak lihat?” ucapnya sambil menyodorkan jemarinya yang bercincin.

Aku meliriknya tapi kemudian Mona menarik tangannya.

“Kamu mana bisa bedain? Pakai berlian nggak pernah! Nggak punya sih!” sambungnya.

Aku mendengus jengkel.

“Baru juga dilamar, punya cincin. Kamu nggak tahu apa? Saturnus make cincin bermilyar tahun nggak nikah-nikah!”

Dan Mona menangis.

***

#FFRabu @MondayFF #Cincin